Ini Peta Sebaran Banjir di Kota Makassar
Merdeka.com - Banjir menerjang sebagian besar wilayah Kota Makassar setelah hujan intensitas tinggi disertai angin kencang terjadi sejak Senin dini hari (13/2). Bahkan satu warga dilaporkan meninggal dunia karena terpeleset saat rumahnya tergenang.
Camat Tallo, Alamsyah mengaku sebagian besar wilayahnya terendam banjir. Ia juga membenarkan adanya laporan ada satu warga Jalan Abdul Rahman Hakim, Kelurahan Wala-Walaya, Kecamatan Tallo, Makassar, bernama Ika (35) meninggal akibat terpeleset saat rumahnya tergenang banjir.
"Dia jatuh di depan rumahnya terpeleset dan meninggal. Rumahnya tergenang, kan hampir semua (Kecamatan Tallo kebanjiran)," ujarnya saat dihubungi, Senin (13/2).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
Terkait warganya meninggal, Alamsyah menjelaskan saat itu Ika sempat dilarikan ke Puskesmas Jumpandang Baru.
"Dia dibawa sama Bu Lurah ke Puskesmas Jumpandang Baru. Di Puskesmas dia meninggal dunia," kata dia.
Anca sapaan akrabnya mengatakan saat ini setidaknya 35 ribu kepala keluarga (KK) terdampak banjir. "Kalau hitungan orang, setidaknya 132 ribuan terdampak banjir," ungkapnya.
Alamsyah mengaku banjir menerjang wilayahnya selain akibat curah hujan, juga dikarenakan terjadinya pasang air laut. Ia menegaskan pihaknya sudah meminta kepada jajarannya untuk siaga dan membantu warga terdampak banjir.
"Pak wali kota sudah meminta agar semua siaga," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan berdasarkan laporan, setidaknya ada 16 titik yang terdampak banjir paling parah di Kota Makassar. Selain di Kota Makassar, kata Nana, banjir juga terjadi di Kabupaten Maros, Pangkep, Barru, dan Soppeng.
"Dari semua daerah itu, Makassar memang yang kelihatan parah. Jadi ada 16 titik (di Kota Makassar) yang terdampak banjir," ujarnya saat meninjau posko pengungsi korban banjir di Jalan Monginsidi Baru, Makassar.
Nana menegaskan kepada seluruh jajarannya untuk turun membantu dan mengevakuasi warga terdampak banjir. Bahkan, dirinya sudah memerintahkan agar segera membuat dapur umum bagi warga.
"Dan juga kerja sama dengan PMI serta Pemda untuk menyiapkan posko kesehatan guna memberi bantuan makanan dan kesehatan bagi warga para korban yang di evakuasi," kata dia.
Nana juga memberikan kepastian tentang keamanan rumah warga yang mengungsi. Ia telah memerintahkan agar personelnya intens melakukan patroli di wilayah yang terdampak banjir.
"Kami bersama TNI akan mengamankan dengan melakukan patroli di lokasi banjir untuk menjaga rumah yang ditinggalkan warga untuk mengungsi. Bahkan, kami melarang warga luar untuk memasuki wilayah yang ditinggalkan karena mengungsi," tegasnya.
Berdasarkan data dihimpun merdeka.com, sebagian besar kecamatan di Kota Makassar. Seperti di Kecamatan Tallo, banjir terparah di Jalan Rappokalling, Ujungpandang Baru, dan Panampu.
Selanjutnya, Kecamatan Mamajang, Kelurahan Bonto Lebang. Kecamatan Wajo di Jalan Bacan, Sulawesi, Nusantara dan Irian.
Di Kecamatan Panakukang, banjir di Jalan AP Pettarani menyebabkan kemacetan. Sementara permukiman warga di Jalan Ketapan dan Gotong Royong terdampak banjir.
Kecamatan Biringkanaya, genangan terlihat di Jalan Lanraki dan Bumi Permata Sudiang. Kecamatan Tamalate, genangan di Jalan Hartako Indah dan Andi Tonro.
Jalan Kompleks Unhas dan Sibula Dalam, Kecamatan Bontoala. Jalan Gunung Nona dan Pelanduk, Kecamatan Makassar.
Jalan Monginsidi Baru dan Cokonuri Raya, Kecamatan Rappocini. Jalan Ir Sutami dan Mula Baru, Kecamatan Tamalanrea. Terakhir Jalan Lompobattang, Kecamatan Ujung Pandang.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menyebut banjir terjadi di hampir seluruh wilayah akibat air pasang.
Danny Pomanto mengatakan bencana banjir kali ini tidak hanya terjadi di pinggiran, tetapi sudah di tengah kota. Ia menyebut banjir mengepung kota Makassar karena adanya pasang air laut sebanyak dua kali.
"Berdasarkan pantauan satelit, cuaca masih akan hujan lebat hingga sore hari disertai dengan pasang. Sebenarnya pasang tidak terlalu tinggi, hanya saja dua kali hari ini jam 9 pagi dan jam 6," ujarnya saat meninjau banjir di Jalan Sangir Makassar, Senin (13/2).
Danny mengaku sudah memerintahkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), khususnya BPBD dan Dinas Sosial untuk siaga. Apalagi saat ini, kondisi ketinggian air di sejumlah titik sudah lebih dari 1 meter.
"Karena sekarang air sudah dalam kondisi 1 meter di hampir seluruh Kota Makassar. Eskalasi berdasaran pantauan cuaca puncaknya jam 12-1 siang dan jam 4 baru mereda (hujan)," bebernya.
Karena kondisi banjir cukup parah, wali kota berlatar arsitek ini meminta Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk meliburkan sekolah. Ia meminta agar pembelajaran dilakukan secara online untuk sementara waktu.
"Saya instruksikan dinas pendidikan untuk kontak orangtua agar anak-anak sekolah segera dipulangkan karena dikawatirkan air makin naik dan ada aliran listrik dan sebagainya maka anak-anak untuk sementara sekolah dari saja dahulu sampai kondisi kondusif," kata Danny Pomanto.
Pantauan merdeka.com, sebagian besar wilayah di Kota Makassar terendam banjir. Seperti terlihat di Jalan Penghibur (Pantai Losari) terendam banjir. Bahkan, hotel bintang 4 yang berada di samping Pantai Losari Makassar terendam banjir.
Selain itu, beredar video amatir yang menunjukkan kondisi dermaga di Pelabuhan Makassar dalam kondisi kebanjiran. Bahkan, jalanan di dermaga Pelabuhan Makassar sudah tertutup oleh air.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar, Kamal A mengaku pihaknya sudah menyampaikan peringatan dini terkait prediksi terjadinya cuaca ekstrem di Sulsel mulai 12-16 Februari 2023. Ia menyebut hujan lebat disertai angin kencang dipicu kemunculan Maden Julian Oscillation (MJO) di kuadran 4 (maritime continent).
"MJO ini mampu berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan," kata dia.
Untuk itu, ia mengimbau kepada pemerintah dan juga masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana hidrometeorologi. Selain itu, cuaca ekstrem juga akan berpengaruh pada keberangkatan transportasi laut dan udara.
Sementara Gubernur Sulsel Andi Surdiman Sulaiman, menginstruksikan seluruh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait untuk turun membantu warga yang terdampak banjir.
"Tim BPBD Provinsi sinergi lintas instansi bergerak cepat untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir dengan menyebar tim dan perahu taktis,” kata Andi Sudirman.
Tak hanya proses evakuasi, Sudirman juga meminta dinas sosial untuk segera mendirikan dapur umur demi memastikan kebutuhan makanan pengungsi terpenuhi.
"Tim Sosial bersama Kementerian akan mendirikan dapur umum untuk melayani selama masa banjir Makassar dan Sekitarnya," ungkapnya.
Gubernur Sulsel berharap warga yang terdampak cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah, terutama Makassar dalam kondisi selamat.
"Doa bersama untuk senantiasa dipanjatkan agar kita semua dihindarkan dari bahaya serta segera cuaca ekstrim ini segera berlalu," harap Andi Sudirman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Amson Padolo mengatakan 10 perahu sudah disebar untuk membantu masyarakat yang terdampak di Kota Makassar.
"Ada tujuh perahu yang kami sebar, ada tiga di Manggala, dua di Tamalate dan dua lagi di Biringkanaya. Semua kecamatan yang kantong banjir," ujar Amson.
Kemudian untuk tiga perahu lagi di antaranya satu perahu ada di Jalan Nuri, dan dua perahu di Tamala'lang.
"Kami juga sudah melakukan koordinator dengan Basarnas, Tim SAD, Pemda kabupaten/kota termasuk kecamatan untuk melakukan tindakan tanggap darurat apabila terjadi bencana," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data, ada 12 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaBanjir menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan tanah longsor di beberapa lokasi di Malang.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca Selengkapnyabanjir bandang terjadi pada pukul 17.45 Wita, Sabtu (4/1). Banjir terjadi di saat hujan intensitas tinggi.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, Basarnas Ternate juga berhasil menyelamatkan dua orang warga.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaBanjir Kendari, Puluhan Warga Dievakuasi dan 1 Anggota TNI Meninggal Tersengat Listrik
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaBanjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca Selengkapnya