Ini Titik Kemacetan yang Harus Diwaspadai Pemudik Tujuan Bandung
Polda Jabar sudah menyiagakan 24 ribu personel untuk bersiaga di semua wilayah untuk menjaga kelancaran arus mudik dan balik.

Jasa Marga mewaspadai empat titik kemacetan di ruas tol Cipularang-Purbaleunyi pada musim mudik tahun 2025. Di sisi lain, Polda Jabar sudah menyiagakan 24 ribu personel untuk bersiaga di semua wilayah.
Senior General Manager Jasa Marga Regional Widiyatmiko Nursejati mengatakan keempat titik ruas tol tersebut yaitu kilometer 66, rest area 72 dan 78 serta rest area 125 di wilayah Bandung. Lalu dari arah Jakarta atau tol Trans Jawa menuju ke Bandung berada di kilometer 66 atau di gerbang tol Kalitama, rest area 77 dan rest area 88.
Sedangkan kendaraan yang hendak melaju ke arah Jakarta dari Bandung potensi kemacetan terjadi di rest area kilometer 125. Sedangkan kendaraan dari arah Cileunyi menuju Jakarta berpotensi terjadi kemacetan di interchange Tol Pasteur.
Lalu, potensi terjadi kemacetan kendaraan saat arus balik berada di kilometer 66 akibat laju kendaraan di Tol Jakarta Cikampek dan dengan Dawuan. Rekayasa yang dilakukan adalah pengaturan buka tutup di tol Sadang dapat dialihkan ke Japek 2 selatan atau dialihkan diarahkan keluar Sadang.
“Tapi kami berusaha dengan Jasa Marga tetap menjaga kelancaran di kilometer 66," ungkap dia.
Kendaraan dari arah Bandung ke Jakarta, ia menuturkan kemacetan terjadi dari jelang magrib hingga pukul 24.00 WIB. Sedangkan dari arah Trans Jawa kepadatan terjadi terus menerus hingga malam.
Selain itu, apalagi diberlakukan kebijakan one way maka otomatis prioritas lalu lintas akan lebih banyak dari arah Trans Jawa. Sedangkan dari Bandung itu otomatis akan sedikit tertahan.
“Puncak arus mudik diperkirakan terjadi tanggal 28 Maret sedangkan arus balik terjadi 6 April. Kebijakan diskon diharapkan pemudik lebih awal berangkat ke lokasi tujuan mudik,” jelas dia.
Sebelumnya, 24.976 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2025 guna mengamankan mudik dan Idulfitri 1446 Hijriyah. Para personel gabungan ini akan bertugas selama 17 hari mulai 23 Maret sampai 8 April. Personel terdiri dari 15.549 anggota Polri, 9.327 TNI, sisanya dari Dishub, Satpol PP, Damkar kabupaten kota, serta para relawan seperti pramuka.
"Mudah-mudahan nanti di jalannya lancar, tidak ada kriminalitas dan angka kecelakaan zero, ini harapan kita," ujar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam Operasi Ketupat Lodaya, Polda Jabar telah menyiapkan 341 pos tersebar di berbagai wilayah, di antaranya 253 pos pengamanan, 64 pos pelayanan, dan 24 pos terpadu bersama Dishub, Jasa Raharja, dan Jasamarga.
Dedi mengapresiasi petugas yang berkomtimen bekerja saat hari Lebaran dan berkorban tidak bisa bertemu dengan keluarga. Ia memastikan jalan baik di pusat kota maupun kabupaten dan kota siap dilewati pemudik. "Kesiapan jalan, secara umum jalur relatif baik," kata KDM – panggilan akrab Dedi Mulyadi.
Namun Gubernur mencatat ada jalan provinsi yang rusak karena diterjang banjir dan longsor. Saat ini, Pemdaprov sedang ngebut memperbaiki jalan yang rusak agar bisa dilewati kendaraan dengan nyaman dan aman.
"Untuk jalan provinsi yang kondisinya bolong akibat hujan kita antisipasi dan fokus bereskan termasuk jembatan yang ambruk diselesaikan sebelum hari raya," jelas Dedi.