Ipda Rudy Soik Puji Kapolda NTT: Bapak Orang Baik, Hanya Mungkin Info yang Sampai ke Beliau Tidak Benar
Ipda Rudy Soik pun memberikan contoh informasi salah yang diterima Irjen Daniel. Apa itu?
Perwira Menengah (Pama) Yanma Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Ipda Rudy Soik memuji Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Silitonga. Dia menilai, pimpinannya itu sebagai orang yang baik.
Hal ini disampaikan Ipda Rudy Soik usai dirinya mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Polda NTT dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
"Mungkin bapak kapolda ini orang baik, hanya takut informasi yang sampai ke beliau itu tidak benar," kata Ipda Rudy Soik di Jakarta, Senin (28/10).
Ipda Rudy Soik pun memberikan contoh informasi salah yang diterima Irjen Daniel. Dia menyebut, Irjen Daniel sempat menyebut bahwa Ipda Rudy Soik akan melawan Tuhan.
"Itu tidak pernah saya bicara. Artinya ketika beliau sudah menyampaikan ke publik, saya berpendapat bahwa itu informasi yang tidak benar sampai ke Pak Kapolda. Poinnya seperti itu," tegasnya.
"Lalu memang ada informasi yang tidak tahu dari anggota dewan siapa katanya saya bermain minyak di tahun 2008-2009, kan itu juga hal yang tidak benar," sambungnya.
Menurut Ipda Rudy Soik, informasi salah itu menyesatkan Irjen Daniel. Dia mengatakan, saat ini dirinya siap menghadapi putusan sidang banding atas perkara yang melibatkan dirinya.
"Nah, saya takut ini informasi-informasi yang disesatkan. Tapi tadi poin yang Pak Kapolda sampaikan dia memegang kepala saya, beliau katakan bahwa dia masih menganggap saya ini anaknya ya. Kita lihat sidang banding seperti apa pokoknya saya ikhlas saja, apapun sidang bandingnya saya ikhlas. Kira-kira seperti itu," ujarnya.
Dirinya memastikan, jika dia masih berstatus sebagai anggota Korps Bhayangkara. Apalagi, hal ini juga sempat disampaikan oleh Irjen Daniel Tahi Silitonga sebagai Kapolda NTT.
"Saya Pama, Pama Yanma Polda NTT. Kalau keputusan itu ada, tadi kan Pak Kapolda kasih perumpamaan tentang anak ayam, yaitu kembali, saya dari versi saya memahami tentang anak ayam yang digenggam, begitu pun Bapak Kapolda memahami anak ayam yang digenggam itu kan definisinya akan beda-beda kembali kepada situ," pungkasnya.