Jadi Sajian Legend Khas Lebaran, Ternyata Ini Alasan di Balik Tak Ada Gambar Ayah di Kaleng Biskuit Khong Guan
Ketiadaan gambar ayah dalam kemasan biskuit Khong Guan ternyata menyimpan cerita menarik di baliknya.

Biskuit Khong Guan telah menjadi salah satu camilan ikonik di Indonesia, dan kemasan kalengnya yang khas selalu menarik perhatian. Namun, banyak yang bertanya-tanya mengapa tidak ada gambar sosok ayah pada kemasan tersebut. Ternyata, di balik ketiadaan gambar ayah ini terdapat kisah yang menyentuh hati.
Ayah dari keluarga yang tergambar di kaleng biskuit Khong Guan adalah Bernardus Prasodjo, seorang seniman yang melukis gambar tersebut. Ia sendiri yang mengambil foto keluarga yang kemudian dijadikan inspirasi untuk lukisan.
Dalam lukisan tersebut, terlihat sosok ibu dan dua anak yang sedang menikmati biskuit Khong Guan, sementara sosok ayah tidak ditampilkan.
Sosok Bernardus ini diungkap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di akun Instagramnya.
"Ternyata beliau adalah sosok dibalik gambar kaleng-kaleng biskuit hingga logo sirup yang sering jadi favorit di Hari Raya, Sob!," tulis akun @kemenparekraf.ri, dikutip Kamis (11/4).

Sejarah dan Filosofi di Balik Kemasan Biskuit Khong Guan
Khong Guan adalah merek biskuit yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Merek ini dikenal dengan berbagai produk biskuitnya yang menjadi favorit banyak orang. Kemasan kaleng yang ikonik menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Dalam kemasan ini, lukisan keluarga yang diciptakan oleh Bernardus Prasodjo menggambarkan kebahagiaan dan kehangatan yang dapat dirasakan saat menikmati biskuit bersama orang-orang tercinta.
Alasan tidak adanya gambar ayah dalam lukisan tersebut bukanlah karena suatu alasan khusus. Bernardus hanya ingin mengabadikan momen kebersamaan keluarga tanpa menonjolkan dirinya. Ini menunjukkan bahwa kebersamaan dan kehangatan keluarga lebih penting daripada kehadiran individu tertentu dalam sebuah gambar.
Bernardus Prasodjo, sebagai seniman, mengajak masyarakat untuk melihat nilai-nilai dalam kebersamaan. Dalam lukisannya, ia berhasil menangkap esensi dari momen sederhana yang bisa menjadi sangat berharga. Momen kebersamaan saat menikmati biskuit menjadi simbol bahwa kebahagiaan dapat ditemukan dalam hal-hal kecil.
Dengan tidak menampilkan sosok ayah, Bernardus ingin menekankan bahwa peran seorang ayah bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga bisa hadir dalam bentuk dukungan dan kasih sayang yang tidak selalu terlihat. Ini memberikan pesan mendalam tentang arti kebersamaan dalam sebuah keluarga.
Kemasan Biskuit Khong Guan yang Ikonik
Kemasan kaleng biskuit Khong Guan sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Desainnya yang khas dan warna-warna cerah membuatnya mudah dikenali. Setiap kali kaleng ini muncul di meja, banyak orang yang langsung teringat akan kenangan indah bersama keluarga, terutama saat berkumpul dan menikmati camilan.
Keberadaan lukisan keluarga di kemasan ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya momen kebersamaan. Biskuit Khong Guan telah menjadi saksi bisu dari berbagai cerita keluarga, baik saat merayakan hari besar maupun saat berkumpul di waktu santai.
Di era modern ini, di mana banyak orang terjebak dalam kesibukan, kemasan biskuit Khong Guan mengajak kita untuk sejenak berhenti dan menghargai momen-momen sederhana bersama orang-orang terkasih. Ini adalah salah satu alasan mengapa produk ini tetap relevan dan dicintai oleh banyak orang dari generasi ke generasi.