6 Kue Lebaran Khas Minang, Ada yang Bentuknya Unik hingga Berbahan Dasar Bawang Merah
Momen perayaan lebaran tidak lepas dari suguhan kuliner khas daerah yang lezat dan jarang sekali ditemukan keberadaannya.
Momen perayaan lebaran tidak lepas dari suguhan kuliner khas daerah yang lezat dan jarang sekali ditemukan keberadaannya.
6 Kue Lebaran Khas Minang, Ada yang Bentuknya Unik hingga Berbahan Dasar Bawang Merah
Momen hari lebaran sudah pasti sangat ditunggu-tunggu umat Muslim di Indonesia termasuk di tanah Minang. Dalam setiap perayaan selalu identik dengan makanan khas yang lezat dan ikonik.
Ragam sajian makanan khas Minangkabau ini selalu wajib ada di meja untuk disantap bersama keluarga besar membuat suasana lebaran semakin terkesan dan penuh dengan kehangatan.
Berikut ragam kue khas Minang yang wajib disajikan di atas meja ketika hari raya lebaran.
-
Apa saja resep kue lebaran tradisional? Berikut kumpulan resep kue lebaran tradisional yang menjadi sajian favorit banyak orang.
-
Apa saja ide kue Lebaran modern kekinian? Berikut kumpulan ide kue lebaran modern kekinian yang mudah dibuat. 10 Ide Kue Lebaran Modern Kekinian, Mudah Dibuat & Bikin Nagih Lebaran sebentar lagi datang.
-
Kue apa yang cocok untuk sajian Lebaran? Salah satu pilihan yang sempurna adalah puff pastry yang lezat dan renyah.
-
Kue kacang apa yang cocok untuk sajian Lebaran? Kue kacang adalah salah satu hidangan khas Lebaran yang sangat dinantikan dan dinikmati oleh banyak orang.
-
Kapan Kue Lebaran Tradisional digemari? Kue Lebaran tradisional masih menjadi primadona banyak orang.
-
Apa makanan khas Melayu di Kalimantan saat Lebaran? Selain ketupat atau opor ayam, di Kalimantan Barat terdapat salah satu makanan khasnya yang selalu hadir ketika momen lebaran tiba yaitu Ketupat Colet.
1. Kue Sapik
Kue yang satu ini merupakan salah satu sajian kuliner dari Minang yang wajib ada ketika momen lebaran tiba. Secara umum, kue ini begitu mirip dengan Kue Semprong.
Perbedaan dengan Kue Semprong adalah bentuknya yang pipih lalu dilipat seperti kipas. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Kue Sapik yakni tepung beras, gula pasir, santan, telur, dan tambahan bubuk kayu manis.
Nama "Sapik" diambil dari proses pembuatannya dengan cara disapik atau dijepit dalam Bahasa Indonesia. Proses pembuatannya diawali dengan adonan basah dituangkan pada cetakan yang dijepit lalu dibakar di atas api. Setelah matang, kue ini dibentuk seperti kipas, atau segi empat.
(Foto: cookpad.com)
2. Kue Basung
Kemudian ada Kue Basung yang terbuat dari tepung beras, santan, gula merah, garam, dan air. Adonan yang telah tercampur lalu dimasukkan ke dalam wadah berbentuk corong yang terbuat dari daun pisang.
Setelah seluruh adonan sudah dimasukkan, baru dikukus hingga matang. Secara rasa, kue ini merupakan perpaduan antara manis dan gurih yang sungguh menggoyang lidah saat gigitan pertama.
Tak heran jika Kue Basung ini selalu tidak pernah absen di meja makan terutama saat Hari Raya Idul Fitri di tanah Minangkabau.
3. Arai Pinang
Selanjutnya, ada Arai Pinang atau yang dikenal dengan nama Ladu Arai atau Bainai. Kue tradisional dari Minang ini sangat populer di Kota Padang, Sumatera Barat. Arai Pinang memiliki tekstur yang renyah dan rasanya yang gurih.
Penamaan "Arai Pinang" ini karena dulunya kue ini dicetak menggunakan Bunga Pinang. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue ini terbilang sederhana, seperti tepung beras, kapur sirih, garam.
Seiring berjalannya waktu, banyak sekali cetakan Kue Arai Pinang di pasar tradisional. Bahkan, membuat kue ini sudah tidak lagi menggunakan cetakan, melainkan menggunakan garpu saja.
4. Kacang Tojin
Kacang Tojin salah satu kudapan favorit masyarakat Minang yang pasti tersaji di meja makan saat menyambut lebaran bersama keluarga. Camilan ini memiliki cita rasa gurih dan juga renyah.
Pembuatan kue ini cukup sederhana. Pertama, kacang tanah direndam dalam air hangat selama 15 menit sampai kulitnya terkupas. Kemudian, kacang tadi dicampur dengan bawang putih yang sudah dihaluskan, garam, dan bumbu penyedap lainnya. Terakhir, kacang digoreng sampai warnanya berubah keemasan.
Apabila sudah matang, kacang harus dicampur lagi dengan bawang merah dan seledri yang sudah digoreng terpisah sebelumnya.
5. Kue Sagun Bakar
Jenis kue yang satu ini mungkin tidak cukup populer di kalangan masyarakat Minang, namun Kue Sagun Bakar merupakan makanan yang dibuat dengan cara yang tergolong tradisional.
Kue ini Sagun Bakar ini rasanya manis dan sedikit kesat di lidah. Namun, kedua cita rasa tersebut yang membuat setiap orang rindu akan keberadaannya terutama kampung halaman bagi para perantau.
Cara membuatnya cukup menyiapkan bahan seperti tepung tapioka, parutan kelapa setengah tua yang sudah dikukus, gula pasir, garam, dan vanili. Seluruh bahan tersebut dicampur lalu dicetak, setelah itu di masak dalam oven dan sudah siap disantap.
6. Kue Bawang
Terakhir, kue khas Minang yang wajib ada ketika lebaran tiba yaitu Kue Bawang. Mungkin, kue ini salah satu yang paling diminati banyak orang. Uniknya, kue ini berbahan dasar tepung dan dominan bawang merah.
Kue Bawang sendiri sudah dapat dinikmati di daerah manapun, hanya saja penyajiannya yang bermacam-macam. Di tanah Minang, kue ini disajikan seperti kue kering yang selalu hadir saat lebaran.
Proses pembuatan kue ini ada yang menggunakan Ampia, sehingga hasilnya berbentuk pipih panjang. Tanpa Ampia, kue tersebut hasilnya akan lebih bantet.