Lemea, Makanan Suku Rejang Bengkulu Terbuat dari Hasil Fermentasi Rebung
Salah satu makanan khas dari Suku Rejang ini tergolong unik dan berbeda dari kuliner lainnya.
Salah satu makanan khas dari Suku Rejang ini tergolong unik dan berbeda dari kuliner lainnya.
Lemea, Makanan Suku Rejang Bengkulu Terbuat dari Hasil Fermentasi Rebung
Indonesia memiliki ragam kuliner khas dengan cita rasa yang lezat dan unik. Di Bengkulu tepatnya Suku Rejang terdapat sebuah kuliner yang berbeda dari daerah lainnya yang bernama Lemea.
Lemea sendiri adalah nama makanan yang terbuat dari hasil fermentasi rebung atau tunas bambu muda. Kemudian, Lemea ditambahkan dengan campuran ikan mujair atau jenis ikan sungai lainnya.
-
Apa itu Lemang? Lemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
-
Di mana Lumpia Rebung berasal? Lumpia Rebung (Semarang, Jawa Tengah)
-
Apa Sajian Kuliner Khas Bengkulu? Provinsi Bengkulu memiliki sajian kuliner lezat dengan bahan dasar daging ikan yang bernama Pendap.
-
Bagaimana cara membuat lumpia daging rebung? Cuci bersih rebung kemudian rebus dan buang air rebusannya. Cuci bersih daging cincang. Haluskan semua bumbu. Tumis bumbu hingga harum kemudian masukkan daging. Tumis hingga berubah warna. Setelah itu masukkan rebung, gula, garam, lada dan kaldu daging. Tambahkan 100ml dan tes rasa. Setelah air tumisan habis, dinginkan. Setelah dingin isi dan lipat dengan kulit lumpia. Lakukan hingga isian habis. Panaskan minyak dan goreng lumpia hingga coklat keemasan dan tiriskan.
-
Bagaimana cara membuat Lemang? Lemang merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang dikukus dalam bambu.
-
Kenapa Lemang dianggap istimewa? Selain rasanya yang lezat, lemang juga memiliki makna simbolis dalam budaya masyarakat Indonesia. Lemang sering dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberkahan.
Meski terdengar aneh, namun khasiat dari Lemea sendiri tidak main-main, bisa mencegah peningkatan gula darah, peningkatan obesitas, peningkatan tekanan darah, dan juga kadar asam urat.
Sudah memiliki khasiat yang baik bagi tubuh, Lemea sangat mudah dibuat. Seperti apa prosesnya? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Arti Lemea
Dikutip dari beberapa sumber, Lemea dalam bahasa Suku Rejang berarti lemah, atau tidak bertenaga. Hal ini menuju reaksi saat menyantap hidangan fermentasi ini terasa begitu nikmat. Saking nikmatnya, membuat tidak bertenaga ketika mengunyahnya.
Menurut masyarakat setempat, setelah menyantap Lemea badan akan terasa segar dan nafsu makan bertambah. Dulunya, orang-orang suku Rejang menyantap Lemea dengan mata ikan saja. Seiring berjalannya waktu, jumlah ikan semakin sedikit sehingga tidak bisa dinikmati lagi.
Lebih dari itu orang-orang Suku Rejang juga menyantap Lemea setelah proses fermentasi selesai kemudian ditambahkan dengan sedikit mata ikan. Mereka sangat menikmati rasa asam yang dihasilkan dari fermentasi tersebut.
Cara Memasak
Proses memasak Lemea tidak jauh berbeda dengan olahan tempoyak. Lemea memiliki karakteristik aroma yang agak tidak sedap, hal ini karena berasal dari proses fermentasi ikan yang dicampur dengan rebung.
Tak hanya itu, meski memiliki bau yang tidak sedap menu Lemea ini justru bisa dibuat sajian variasinya menggunkaan santan dan ditambahkan dengan ikan air tawar maupun ikan laut.
Lema pada umumnya dimasak dengan rasa pedas yang juga dapat menumbuhkan cita rasa segar dan nikmat dari perpaduan hasil fermentasi rebung.
Makanan Penuh Khasiat
Dilansir dari beberapa sumber, rebung memiliki kandungan protein, asam amino, Karbohidrat, vitamin, dan juga mineral serta lemak yang rendah.
Sementara itu, hasil fermentasi Rebung menghasilkan bakteri asam laktat yang diketahui mampu menghambat kinerja enzim Alpha glukosidase. Selain itu, bisa mencegah peningkatan gula darah, peningkatan obesitas, peningkatan tekanan darah, dan juga kadar asam urat.