Jadi Tuan Rumah Nusantara Sumpit Open 2023, Komitmen Lestarikan Budaya Lokal di IKN
Budaya menjadi aspek penting dalam pembangunan IKN.


Hal ini dibuktikan lewat berbagai kegiatan kebudayaan yang gencar diadakan di IKN. Misalnya saja Nusantara Sumpit Open 2023 yang telah berlangsung pada 28-30 November 2023 lalu sebagai upaya melestarikan budaya lokal di Kalimantan.
Diikuti Ratusan Atlet Tradisional Sumpit se-Kalimantan
Kegiatan tersebut telah sukses dibuka oleh Deputi Bidang Sosial, Kebudayaan dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) bertempat di Alun-Alun Taruna Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Acara tersebut diikuti atlet-atlet olahraga tradisional sumpit dari seluruh Kalimantan.

“Ada 165 orang dari seluruh provinsi di Kalimantan dan Kaltim kali ini menjadi tuan rumah kegiatan Nusantara Sumpit 2023 diikuti oleh kontingen dari provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Selatan (Kalsel),”
ujar Ketua Panitia kegiatan yang juga Direktur Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kedeputian Sosbudpemas OIKN, Muhsin Palinrungi dalam laporannya, Selasa (28/11/2023) di Sepaku.
Sementara itu, Deputi Sosbudpemas OIKN, Alimuddin usai membuka kegiatan mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk upaya pihaknya untuk melestarikan budaya lokal yang ada di wilayah IKN dan Kalimantan.
“Harapan kita kegiatan ini dapat direncanakan secara keberlanjutan. Bahkan dapat menyebar hingga ke kancah internasional di masa yang akan datang,” tuturnya.

Budaya Jadi Aspek Penting dalam Pembangunan IKN
Ia melanjutkan bahwa dalam proses pembangunan IKN, budaya menjadi aspek yang sangat penting. Kegiatan bertema budaya tradisional seperti Nusantara Sumpit Open 2023 menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen OIKN.
“Pelestarian budaya sumpit perlu melibatkan generasi muda. Keberhasilan kita merawat budaya sumpit ini itu kalau tahun depan pesertanya diikuti oleh para kaum muda. Nah, kita akan laksanakan kategori junior. Yang senior kelompoknya umum," tambah Alimuddin.Oleh karena itu, sambungnya, pihaknya kembali merencanakan atau mengadakan kejuaraan sumpit junior pada tahun berikutnya. Ia menilai, hal ini penting untuk pelestarian budaya sumpit karena warisan budaya harus diwariskan ke generasi muda.
"Mudah-mudahan bisa kita ulangi kegiatan ini dan bisa menyebar dan diikuti oleh atlet sumpit seluruh Kalimantan. Bahkan hingga ke Malaysia kedepannya," harap Alimuddin.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut punya tujuan ganda. Pertama, tentu untuk melestarikan peninggalan budaya, khususnya warisan budaya sumpit. Kedua, memberikan kesempatan kepada mereka yang telah berjuang mempertahankan warisan budaya tersebut untuk berkompetisi.
"Turnamen ini adalah sekadar pemicu atau pemberi semangat dalam rangka pelestarian budaya nusantara. Berharap tahun depan, yang senior ini kita perlebar lagi ke Internasional bisa ke Malaysia yang satu rumpun dengan kita bisa ikut atau negara lain yang serupa kita akan ajak," kata Alimuddin.
Lewat kesempatan tersebut, ia juga mengajak semua elemen masyarakat dalam mengemukakan unsur budaya lewat asimilasi, akumulasi dan akulturasi yang jadi aspek penting dalam budaya Nusantara.