Jelang Musim Kemarau, Kapolres Rohul Pimpin Rakor Antisipasi Karhutla
Rakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Kapolres Rokan Hulu (Rohul) AKBP Budi Setiyono memimpin rapat koordinasi (rakor) penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Rupatama Polres Rohul, Kamis (25/7) sekitar pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini digelar mengingat cuaca panas tengah melanda wilayah itu dan berpotensi memicu Karhutla.
langan bersama antara desa yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Sumatera Barat. "Kami siap membantu dalam penanggulangan Karhutla di wilayah Rohul," pungkasnya.
Rakor dihadiri Dandim 0313/KPR diwakili Danramil 02 Rambah Kapten ARM Alza Septiandi, Kelapa BPBD Rohul Ridarmanto SIP MIP, Kasatpol PP Gorneng SSos M Si, Kaban Kesbangpol Suharman Nasution SPi MM, Wakapolres Kompol Rahmat Hidayat SIK.
Kemudian, Kabag Ops Polres Rohul Kompol Amru Hutahuruk SH, Kabag SDM Kompol S Sinaga SH, Kabag Log Kompol Awaluddin, Kasikum Kompol Dasril SH, Ps Kabag Ren AKP Hermawan SH, para Kasat Jajaran, Kapolsek jajaran, para Camat Jajaran, para Aktivis Masyarakat Peduli Api Rohul dan lainnya.
Rakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau. Cuaca cukup panas, intensitas hujan berkurang dan hampir tidak ada, sehingga akan berpotensi terjadinya Karhutla di Rohul.
Budi mengatakan, rapat bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla.
"Waspadai oknum-oknum yang berkeinginan membuka lahan dengan membakar, karena cuaca seperti saat ini merupakan momen yang tepat bagi pelaku untuk membuka lahannya dengan membakar," tegasnya.
Untuk wilayah Rohul, sambung perwira dengan pangkat dua melati ini sudah terpantau beberapa titik hotspot. "Sehingga hal ini akan menjadi kewajiban kita bersama dalam hal penanggulangan Karhutla di Rohul," tegas dia.
Kapolres berharap seluruh elemen satu persepsi. "Tugas ini merupakan tugas kita bersama, sehingga apabila ada Karhutla dapat bersama-sama turun membantu dalam penanggulangan Karhutla," imbuhnya.
Ke depan, setiap RW diharapkan memiliki alat pemadam Api. "Sehingga akan kita wacanakan diadakan lomba akan kepedulian terhadap lingkungan terutama dalam penanggulangan Karhutla," urainya.
Untuk Wilayah Suligi, Kapolres merinci sangat sulit mendapatkan sumber air. Penanggulangan dengan menggunakan jeriken sangat menyulitkan, sehingga perlu dicari solusinya.
"Wilayah Rohul lainnya yang kita waspadai adalah Kecamatan Bonai Darussalam dengan Struktur Tanah yang berupa gambut, sehingga apabila terjadi kebakaran akan sulit untuk dipadamkan," ungkap Budi.
Dia juga berharap kepada para Danramil, Kapolsek dan Camat bersinergi baik dalam pencegahan maupun penanganan Karhutla di wilayahnya masing-masing.
Setelah itu, Kabag Ops Polres Rohul Kompol Amru Hutauruk SH melakukan mapping klasifikasi terkait potensi yang rawan Karhutla di Wilayah yang tinggi di Kabupaten Rohul.
Terkait karakteristik serta jenis lahan-lahan yang ada di wilayah Rohul, di mana untuk dapat mengidentifikasi jenis lahan, berupa Gambut atau mineral.
"Jenis lahan mineral di Rohul terdapat di Kecamatan Kabun, Tandun, Rambah Samo, Rokan IV Koto, Pendalian IV Koto, Kecamatan Rambah dan Bangun Purba," jelas Kabag.
"Adapun lahan yang berjenis gambut terdapat di wilayah Bonai Darussalam, wilayah ini yang harus kita waspadai, karena apabila terjadi kebakaran lahan akan sulit untuk dipadamkan," terangnya.
Kompol Amru mengutarakan cara bertindak dalam penanggulangan Karhutla yaitu dengan dilakukan rayonisasi. Apabila terjadi Karhutla dalam satu wilayah, Polsek terdekat harus melakukan back up dalam penanganannya.
"Agar masing-masing Kapolsek mempersiapkan 2/3 personelnya dalam hal penanganan Karhutla yang berada di rayon yang telah ditentukan," katanya.
Berdasarkan paparan Kepala BPBD Rohul saat ini terpantau hotspot di Wilayah Rokan IV Koto, Kecamatan Rambah, dan Tambusai Utara.
"BPBD Rohul telah melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan terjadinya Karhutla, sehingga diharapkan dengan kegiatan tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat akan dampak membuka lahan dengan membakar," pungkasnya.
"Ada beberapa titik api yang di aplikasi masuk dalam Rohul, namun setelah dilakukan pengecekan dan Verifikasi diperoleh hasil Karhutla tersebut berada di Pasaman Provinsi Sumatera Barat," ungkapnya.
Mengingat adanya desa yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, BPBD menyarankan agar dibuatkan MoU penanggu