Jemaah Kini Bisa Lihat Nilai Manfaat Pengelolaan Dana Haji
Jemaah haji bisa melihat melalui BPKH Apps yang diluncurkan BPKH.

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mendorong 30 mitra Bank Penerima Setoran Biaya Ibadah Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) di seluruh Indonesia untuk terus berkolaborasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memanfaatkan BPKH Apps.
"BPKH telah meluncurkan BPKH Apps yang dapat digunakan oleh jemaah haji yang telah mendaftar untuk melihat nilai manfaat virtual account yang telah didistribusikan oleh BPKH atas pengelolaan dana haji," ungkap Anggota Badan Pelaksana Bidang Penghimpunan, Transformasi dan Teknologi Informasi BPKH, Harry Alexander, dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (1/3).
Harry menjelaskan bahwa aplikasi ini bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur digital dalam layanan perhajian, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jemaah haji.
Dia juga percaya bahwa BPS-BPIH dapat bekerja sama dengan BPKH untuk mengembangkan fitur layanan dalam aplikasi tersebut agar lebih optimal.
"Dapat dikolaborasi produk perbankan syariah seperti tabungan haji, cicilan Setoran Awal (SA) serta Setoran Lunas (SL), dan Tabungan Emas serta produk digital tabungan emas," kata Harry.
Indra Gunawan, Anggota Bidang Investasi Surat Berharga dan Emas, Analisis Portofolio, Penyelesaian Transaksi dan Penempatan BPKH, menambahkan bahwa melalui kerja sama dan sinergi antara BPKH dan BPS BPIH, kesejahteraan umat dapat meningkat dan ekonomi syariah akan semakin berkembang.
"BPKH optimis, dengan langkah-langkah ini, pelayanan kepada jemaah haji akan semakin baik dan memberikan manfaat lebih luas bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Indra.
Sebagai informasi tambahan, aplikasi BPKH Apps saat ini telah terhubung dengan aplikasi mobile milik BPS-BPIH. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah dan mempermudah akses bagi masyarakat yang ingin mendaftar haji.
Sebelumnya, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melakukan kunjungan ke Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang terletak di Jakarta.
Kepala BPKH, Fadlul Imansyah, menjelaskan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkuat sinergi dalam pengelolaan dana haji agar lebih profesional, transparan, dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat Islam di Indonesia.
"Kami ingin memastikan bahwa pengelolaan dana haji dilakukan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, serta membawa manfaat yang nyata bagi umat Islam di Indonesia," ungkap Fadlul dalam pernyataan pers yang diterima pada Kamis (27/2).
Fadlul juga berharap agar para pemangku kepentingan di Muhammadiyah dapat memberikan dukungan terhadap upaya BPKH dalam meningkatkan pengelolaan dana haji yang lebih profesional dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat serta para pengambil kebijakan.
Menanggapi harapan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan dukungan dan menekankan pentingnya pengelolaan dana haji yang produktif sesuai dengan regulasi yang ada.
Dia juga menyoroti perlunya kajian mendalam yang melibatkan seluruh stakeholder agar BPKH dapat terus memperbaiki dan memperkuat sistem pengelolaan keuangan haji yang lebih adil.
"Selain untuk menciptakan ekosistem haji yang berkeadilan, penguatan sistem juga untuk menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya umat Islam yang akan menitipkan dana haji mereka ke BPKH," tegas Haedar.
Fadlul pun menegaskan bahwa BPKH berkomitmen untuk terus meningkatkan tata kelola dana haji agar lebih profesional dan berkeadilan.
"Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam membangun sinergi dengan berbagai pihak, termasuk organisasi Islam seperti Muhammadiyah, untuk memastikan bahwa manfaat dari pengelolaan dana haji dapat dirasakan oleh seluruh umat Islam di Indonesia," tutup Fadlul.