Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kajari Jember Sembuh dari Covid-19, Banyak Minum Jamu dan Yakin pada Allah

Kajari Jember Sembuh dari Covid-19, Banyak Minum Jamu dan Yakin pada Allah Kajari Jember. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jember, Prima Idwan Mariza sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada pekan lalu. Sebelumnya, pada pertengahan September 2020 ini, Prima bersama 4 orang stafnya dinyatakan positif Covid-19. Prima berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) karena tidak memiliki gejala seperti demam, batuk, sesak napas dan tanda-tanda umum lainnya.

Melalui akun media sosialnya, Prima berbagi cerita tentang tips untuk sembuh dan tangguh melawan Covid-19 selama sekitar setengah bulan. Semangat dan membangun prasangka positif menurutnya menjadi kunci utama dari proses penyembuhan Covid-19.

"Harus yakin bahwa Allah akan menyembuhkan kita. Seperti dalam al-Quran bahwa di balik kesulitan ada kemudahan. Keyakinan itu yang menjadi 70 persen faktor kesembuhan. Sisanya 30 persen adalah pendekatan medis melalui dokter dan obat-obatan," tutur Prima ketika dikonfirmasi merdeka.com pada Minggu (4/10) malam.

Prima mengaku didorong oleh koleganya, yakni Didik Farhan Alisyahdi untuk menuliskan pengalaman sembuh dari Covid-19. Didik, saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Kapusdaskrimti) Kejagung.

Kedua jaksa itu memiliki kedekatan emosional karena pernah satu angkatan saat promosi jabatan pada tahun 2012. Selain itu, Didik mendorong Prima untuk menuliskan kisahnya karena Didik punya pengalaman khusus terkait Covid-19.

"Sepupu Pak Didik yang merupakan notaris di Mojokerto tidak tertolong karena Covid-19. Beliau berharap saya berbagi cerita dan pengalaman untuk belajar melawan ganasnya virus Covid 19 ini," ucap Prima.

Sebagai pasien OTG, Prima mengaku sempat merasa tidak nyaman secara sosial. Sebab, ia merasa ada stigma negatif bila terinfeksi Covid-19, terutama dari orang yang mempunyai pemahaman kurang tepat terhadap virus ini.

"Perasaan tidak nyaman saya lawan dengan mempelajari secara lebih serius tentang Covid 19," katanya.

Prima mengaku pertama kali terdeteksi Covid-19 pada 15 September 2020 lalu, berdasarkan hasil rapid test yang menyatakan dirinya reaktif. Namun kala itu, petugas dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Jember belum begitu yakin dengan hasil tersebut, karena hasilnya masih terlihat samar. Karena itu, keesokan harinya, yakni pada rabu 16 September 2020, Prima tetap menjalankan aktivitas seperti biasa di kantornya sejak pagi. Siang harinya, dilakukan pengambilan sampel darah kembali.

"Beberapa jam kemudian, petugas baru yakin dan saya tetap dinyatakan reaktif. Untuk itu langsung saya memutuskan melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan," ujar Prima yang juga putra Mardanas Safwan, sejarawan Minang terkemuka ini.

Prima kemudian melaporkan hasil rapid itu kepada Ketua Satgas Covid-19 Jember, yakni bupati dr Faida. Selanjutnya Prima menjalani tes swab, yang juga diikuti oleh seluruh pegawai Kejari Jember. Dari 66 pegawai Kejari Jember yang mengikuti rapid test, 9 orang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif itu kemudian diikutkan pada tes Swab.

"Hasilnya 5 orang dinyatakan positif Covid-19 termasuk saya. Mereka yang positif Covid melakukan isolasi mandiri. Kantor Kejaksaan Negeri Jember tutup selama tiga hari mulai Jumat untuk dilakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh ruangan kantor," jelas Prima.

Penyemprotan yang dilakukan pada Jumat (19/09) itu sebenarnya sudah tersebar ke masyarakat. Namun, saat dikonfirmasi awak media, juru bicara Satgas Covid-19 Pemkab Jember, Gatot Triyono menolak berkomentar tentang klaster Covid-19 di Kejari Jember. Konfirmasi justru datang dari Kejati Jawa Timur pada Sabtu (20/09).

Prima mengaku melaporkan hasil tes swab terhadap pegawai Kejari Jember itu kepada Kejati Jatim. Mengingat skala kesibukan di Kejari Jember, Kejati Jatim memerintahkan diterapkannya Work From Home (WFH) secara terbatas di kantor Kejari Jember.

"Selama 14 hari, 30 persen pegawai yang di kantor, yakni para pejabat struktural dan pegawai yang melakukan pekerjaan yang bersifat pelayanan kepada masyarakat," jelas Prima.

Selama proses penyembuhan dan isolasi mandiri di rumah itu, Prima mengaku menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas yang bersifat positif. Seperti olahraga, membersihkan rumah, serta berbagai ibadah seperti membaca Alquran.

"Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan rajin beribadah, salat, membaca ayat suci Alquran, dan surah yang paling manjur ketika menghadapi cobaan hidup yang cukup berat," tutur Prima.

Kesehatan mental juga dibangun Prima dengan melakukan beberapa hal seperti membaca buku dan mendengarkan musik favorit. Upaya itu juga dibarengi dengan pengobatan medis dan tradisional. Prima bersyukur, selama masa isolasi diri, dirinya mendapat dukungan dari keluarga dan koleganya. Berbagai macam jamu herbal dan buah-buahan dikirimkan kepadanya dengan harapan agar Prima lekas sehat.

"Herbalnya kelewat banyak, lebih dari 10 jenis. Keluarga terdekat, teman-teman dan kerabat dalam banyak yang menelepon dan mengirimkan obat-obatan dalam bentuk herbal di samping obat yang ada, agar badan menjadi bugar sehingga menimbulkan imun tubuh yang kuat melawan virus Covid 19," ujar Prima.

Setelah beberapa hari, tes swab berikutnya menunjukkan Prima negatif Covid-19. Atas hal ini, ia mengaku banyak bersyukur dan akan terus menjalankan protokol kesehatan.

"Banyak hikmah spiritual yang saya dapatkan. Kita juga harus menerapkan protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer, serta menjaga jarak, melakukan pengecekan suhu, kenali dan pahami penyakit Covid 19 secara benar," katanya.

Ingat #PesanIbu

Jangan lupa Selalu Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak

Mari Bersama Cegah Penyebaran Virus Corona (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Cerita Masa-Masa Mencekam saat Pandemi: Setiap Hari Ambulans Nguing-Nguing
Jokowi Cerita Masa-Masa Mencekam saat Pandemi: Setiap Hari Ambulans Nguing-Nguing

Jokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.

Baca Selengkapnya
Lama Tak Terdengar Kabarnya, Intip Potret Terbaru Panji Petualang Setelah Sembuh dari Sakit
Lama Tak Terdengar Kabarnya, Intip Potret Terbaru Panji Petualang Setelah Sembuh dari Sakit

Sebelumnya, tubuh Panji Petualang mengalami penurunan berat badan lantaran sakit Diabetes yang diidapnya pada pertengahan 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kisah Penderita Jantung Koroner Hidup Segar Bugar tanpa Obat, Kini Jadi Petani Anggur di Desa
Kisah Penderita Jantung Koroner Hidup Segar Bugar tanpa Obat, Kini Jadi Petani Anggur di Desa

Warga Tulungagung yang berprofesi sebagai petani ini mengaku tak pernah kontrol dan tak minum obat-obatan

Baca Selengkapnya
30 Kata-kata untuk Orang Sakit, Jadi Penyemangat untuk Sembuh
30 Kata-kata untuk Orang Sakit, Jadi Penyemangat untuk Sembuh

Kata-kata untuk orang sakit bisa berupa doa, harapan, nasihat, atau ungkapan cinta dan perhatian.

Baca Selengkapnya
Alhamdulillah Nunung Sudah Sehat Usai Divonis Kanker Payudara, Ini Potret Terbarunya
Alhamdulillah Nunung Sudah Sehat Usai Divonis Kanker Payudara, Ini Potret Terbarunya

Komedian Nunung kini sudah siap kembali melawak dan terima banyak tawaran.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Sakit Menahun yang Tak Kunjung Sembuh, Perlu Diamalkan
Bacaan Doa Sakit Menahun yang Tak Kunjung Sembuh, Perlu Diamalkan

Dalam Islam, penyakit adalah salah satu bentuk ujian dari Allah SWT, dan setiap ujian memiliki hikmah serta pahala bagi yang bersabar.

Baca Selengkapnya