Kapolri Beberkan Pencapaian Tahun 2023: Selesaikan 8.008 Kasus Kejahatan Terhadap Anak dan Perempuan
Kapolri menyampaikan kaleidoskop 2023 dan strategi pengamanan Pemilu 2024
Kapolri Beberkan Pencapaian Tahun 2023: Selesaikan 8.008 Kasus Kejahatan Terhadap Anak dan Perempuan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, ada 8.008 perkara terkait kejahatan perempuan dan anak yang telah diungkap jajarannya.
Hal ini disampaikan dalam Rilis Akhir Tahun (RAT) 2023 di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan.
"Tahun 2023 kurang lebih ada 8.008 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak yang berhasil diselesaikan," kata Sigit di lokasi, Rabu (27/12).
Sigit menyebut, dalam menyelesaikan perkara yang melibatkan perempuan dan anak tersebut tetap memperhatikan aspek kesehatan psikologis korban.
"Penyelesaian perkara tersebut tentunya sangat memperhatikan aspek kesehatan psikologis korban, dan perlunya diberikan pendampingan psikologis," ujarnya.
"Karena bagi anak yang berhadapan dengan hukum, Polri juga harus mengedepani mekanisme diversi sebelum penegakan hukum dilakukan," pungkasnya.
Meski demikian, Sigit meminta maaf atas kinerja yang dilakukan oleh Polri sepanjang tahun 2023 yang dianggapnya masih jauh dari kesempurnaan.
"Berbagai capaian kinerja masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami atas pimpinan Polri dan keluarga besar Kapolri dari lubuk hati yang paling dalam mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya," bebernya.
Jenderal bintang empat ini pun meminta kepada masyarakat untuk terus mendoakan Korps Bhayangkara agar bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.
"Dan kami mohon terus didoakan dan didukung melaksanakan tugas kami yang betul-betul dilaksanakan, dan diharapkan masyarakat ke depan kami akan melaksanakan tugas," ujarnya.
Eks Kabareskrim Polri ini berjanji akan selalu bertindak tegas kepada anggotanya jika terbukti melakukan pelanggaran.
"Dan Polri tegas pada pelaku kejahatan tegas kepada anggota yang melanggar, humanis dalam mengabdi kepada masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keluhan secara langsung," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Kadiv Propam Polri ini meminta kepada seluruh masyarakat untuk bisa terus mendukung dengan melakukan pengawasan terhadap anggotanya.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia rekan-rekan TNI, kementerian/lembaga, tokoh, aktivis buruh, kami mohon dukungan dan pengawasan agar komitmen kami dapat kami pegang teguh," ucapnya.
"Sehingga, Polri mampu melaksanakan tugas setiap pelayanan kepada masyarakat sebagai transformasi Polri yang Presisi," pungkasnya.
Pengamanan Pemilu 2024
Kapolri memaparkan bahwa Polri melakukan pengamanan jelang agenda pemilu dan pilkada serentak 2024. Menurutnya, apabila Pemilu berhasil dilaksanakan sesuai rencana, kelancaran agenda-agenda pembangunan akan mengikuti.
"Dan yang utama, jika pemilu berhasil dilaksanakan, maka agenda-agenda pembangunan juga terus akan berlanjut dan demografi kita akan menjadi lebih mapan," tegas dia.
"Namun, jika pemilu gagal maka bonus demografi juga akan berubah mungkin kita bisa menghadapi bencana demografi, proses pembangunan juga mengalami kemunduran, terjadi polarisasi, perpecahan antar bangsa," lanjutnya.
Dalam rangka mengamankan Pemilu, Kapolri menyebut bahwa Polri mengadakan beberapa program guna mengamankan seluruh tahapan Pemilu 2024.
Di antaranya Operasi Mantap Brata 2023-2024, yang didukung oleh Operasi Nusantara Cooling System, Satgas Anti-Money Politic, dan Satgas Pemilu Damai.
"Polri menggelar Operasi Mantap Brata tahun 2023-2024, Operasi Nusantara Cooling System Satgas Anti-Money Politic, dan Satgas Pemilu Damai," sebut Listyo.
Dalam pelaksanaannya, Listyo memaparkan bahwa pihaknya membagi Korps Brimob menjadi 4 wilayah dan Dalmas Nusantara menjadi 7 zonasi.
Dengan angka tersebut, tercakup 2.720 personel Power on Hand Kapolri (siap digerakkan Kapolri) serta 8.500 personel Dalmas Nusantara yang siap dimobilisasi kapanpun dan di mana pun ke seluruh wilayah Indonesia.
"Korbrimob Polri kita bagi menjadi empat wilayah dan Dalmas Nusantara kita bagi dalam 7 zonasi, sehingga ada 2.720 (personel) yang bisa digerakkan oleh Kapolri serta 8.500 personel Dalmas yang siap dimobilisasi di seluruh wilayah Indonesia sebagai kekuatan backup wilayah," tegasnya.
Di samping pola pengamanan sistem wilayah atau zonasi, Polri telah memiliki nota kesepahaman dengan TNI untuk perbantuan personel PAM.
Reporter Magang: Anin Kumala