Kebijakan WFA efektif mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran 2025, berikut buktinya.
Pemerintah telah memperkenalkan sistem kerja di mana saja atau work from anywhere (WFA).

Pemerintah telah menerapkan skema kerja yang memungkinkan pegawai untuk bekerja dari mana saja, yang dikenal dengan istilah work from anywhere (WFA). Kebijakan ini terbukti efektif dalam mengurangi kepadatan arus mudik pada lebaran tahun 2025. Hal ini terlihat dari jumlah keberangkatan di berbagai titik yang dilayani oleh Perum Damri.
Agus Hari Survijanto, Senior Vice President Komersil dan Pengembangan Usaha Perum Damri, menyatakan bahwa WFA berkontribusi terhadap perubahan pola perjalanan mudik para penumpang.
"Ada pengaruhnya. Jadi, lebih memeratakan jumlah keberangkatan yang meningkat setiap hari," ungkap Agus di Stasiun Damri Kemayoran, Jakarta, seperti yang dikutip pada Jumat (28/3).
Berdasarkan data dari Damri yang dirilis pada awal pekan ini, tercatat sebanyak 62.428 perjalanan telah dipesan. Tiket yang terjual tersebut adalah untuk layanan Damri Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Agus menambahkan bahwa tanggal 27 Maret 2025 merupakan salah satu periode puncak untuk keberangkatan mudik lebaran.
Di Stasiun Damri Kemayoran, sekitar 7.000 pelanggan dilayani, sementara di Damri Gambir, jumlah pelanggan mencapai 4.000. "Jadi memang hari ini arus puncak untuk arus mudik. Dan kebetulan tadi pagi juga arus puncak untuk mudik bersama juga," jelasnya.
Kota-kota tujuan yang paling banyak dipilih untuk mudik Lebaran adalah Surabaya, diikuti oleh Malang, Yogyakarta, dan daerah di Jawa Tengah.
"Tujuan favorit, pertama Surabaya, Malang, terus Jogja, terus daerah Jawa Tengah, dan Lampung, kalau ke barat itu Lampung. Itu tujuan favoritnya," kata Agus.
Dengan demikian, kebijakan WFA tidak hanya berdampak pada pola kerja, tetapi juga berimplikasi positif terhadap arus mudik yang lebih teratur dan merata.
Utamakan Keselamatan
Agus memastikan bahwa semua armada yang digunakan selama periode mudik lebaran telah melalui pemeriksaan kelayakan. Hal ini termasuk pelaksanaan ramp check secara menyeluruh.
"Kami melakukan ramp check secara berkala sehingga setiap armada dapat dipastikan dalam kondisi prima. Ini bagian dari upaya DAMRI menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan pelanggan," ujarnya.
Proses ramp check mencakup pemeriksaan mendetail terhadap kondisi teknis kendaraan, seperti rem, mesin, dan perlengkapan keselamatan. Selain itu, seluruh pramudi dan petugas lainnya juga menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan mereka dalam keadaan fit saat bertugas.
Untuk meningkatkan sistem keamanan, DAMRI telah memasang GPS dan CCTV (TrackVision) di seluruh armada yang dapat dipantau dari Central Control Room.
"Dengan adanya GPS dan CCTV (TrackVision) yang berkolaborasi dengan McEasy, DAMRI dapat memantau situasi di dalam bus secara langsung, termasuk kecepatan dan posisi armada, serta keadaan pramudi dan penumpang. Ini memungkinkan DAMRI untuk mengambil tindakan cepat jika diperlukan," jelas Agus.
Dengan langkah-langkah tersebut, DAMRI berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan perjalanan yang aman bagi semua pelanggan.
Program Mudik Gratis BUMN

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi mengumumkan keberangkatan 106 ribu peserta dalam program Mudik Bersama BUMN 2025. Angka tersebut diperoleh dari layanan mudik gratis yang disediakan oleh 83 BUMN beserta anak usahanya.
Erick mencatat bahwa jumlah peserta dalam kegiatan tahunan ini terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, BUMN memberangkatkan sekitar 93 ribu peserta untuk mudik gratis.
"Jumlahnya terus meningkat, sekarang hampir 106 ribu (peserta) yang didukung oleh 83 BUMN," ungkap Erick di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (27/3).
Seremoni kick off Mudik Bersama BUMN 2025 ini juga memberangkatkan armada bus ke berbagai kota di seluruh Indonesia. Secara keseluruhan, program mudik gratis yang diselenggarakan oleh BUMN ini menyediakan armada kereta api dan kapal laut, mencakup hingga 200 kota tujuan.
Erick menambahkan bahwa mudik gratis yang ditawarkan oleh BUMN sejalan dengan kampanye pemerintah untuk mengalihkan para pemudik yang biasanya menggunakan sepeda motor. Keselamatan menjadi alasan utama di balik inisiatif ini.