Kekompakan Gunawan dan Gunarso, Kakak-Adik Peraih Juara Perahu Layar
Merdeka.com - Gunawan (18) dan Gunarso (15), warga Desa Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, tidak menyangka bisa menjadi yang tercepat menaklukkan Selat Bali dengan perahu layarnya.
Pasangan saudara kandung tersebut, berhasil menyingkirkan 120 peserta lomba balap perahu layar yang diikuti para nelayan dari Banyuwangi, Madura dan Bali. Lomba tersebut masuk dalam rangkain event Festival Selat Bali yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Jembrana Bali.
Lomba perahu layar ©2019 Merdeka.comFinal lomba dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Layar-layar bersama perahu jukung yang masuk dalam 26 besar, mulai dibentangkan berjajar di sepanjang pantai Ketapang, Kabupaten Banyuwangi.
-
Prestasi apa yang diraih oleh Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha. Penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo satu kali seumur hidup itu diberikan atas hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, yang juga mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja Tertinggi.
-
Siapa yang datang ke Pelabuhan Karangantu? Saat itu dinasti-dinasti kekaisaran Tiongkok tercatat pernah meramaikan perekonomian Pelabuhan Karangantu, di antaranya Dinasti Tag, Dinasti Sung, Dinasti Yung sampai Dinasti Ming.
-
Apa yang dilakukan Gunawan setelah tertinggal? Gunawan kemudian berjalan kaki dari arah torombak l Cisumdawu menuju pos terpadu Polres Sumedang Polda Jabar.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet.
-
Bagaimana keluarga Gunawan menemukannya? 'Warga itu merupakan seorang pemudik dari Ciamis tujuan Tangerang ketinggalan rombongan keluarga saat hendak buang air kecil beruntung Polisi sigap membantu,' kata dia.
-
Apa yang diujicobakan pada perahu nelayan Cilacap? Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Indarto, mengatakan bahwa uji coba tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan daya listrik yang tersimpan pada baterai.
Saat aba-aba start mulai dipekikkan, para peserta yang berisi dua orang tiap perahu layar, saling berbagi tugas untuk mendorong dari tepi.
Selebihnya, para peserta mengandalkan kecepatan angin untuk mendorong perahu layarnya menyeberang sampai ke Jembrana, Bali.
Gunawan dan Gunarso berbagi tugas untuk menjadi joki. Angin dan arus yang mengarah ke utara membuat keduanya kesulitan untuk menyeberang Selat Bali yang mengarah ke timur.
"Arus di tengah kencang ke utara, anginnya juga kencang ke utara, jadi kita kesulitan melawan arah angin tadi. Makanya banyak yang jatuh (terbalik) juga," kata Gunawan usai mendarat ke tepi dan berhasil meraih juara satu, Rabu sore (7/8).
Kondisi arah angin yang kurang mendukung arah tujuan membuat jarak tempuh pergi pulang (PP) dari Banyuwangi ke Bali dan kembali lagi memakan waktu lebih lama.
Biasanya Gunawan dan Gunarso bisa menempuh dengan catatan waktu 16-18 untuk PP selat Bali. Kali ini di baru bisa mendarat dengan waktu 32 menit 40 detik. Jarak yang dia tempuh sejauh 6 mil.
"Waktu menuju Bali saya murni pakai tenaga angin di layar, waktu kembalinya juga tapi masih bantuan dayung," katanya.
Warga asal Desa Kalipuro, Bayuwangi ini saat ini sudah duduk di bangku SMA dan SMP. Gunawan di SMA Gajahmada sementara Gunarso di SMP Kalipuro.
"Saya sudah belajar berlayar sejak kelas 3 SD," kata Gunawan.
Sementara Gunarso menambahkan, saat berlayar dia dan Kakaknya selalu berdiskusi untuk mengatur strategi dengan membaca arah angin dan arus terlebih dahulu. Menurutnya lomba perahu layar bukan hanya soal tenaga otot, tapi juga strategi yang paling penting.
"Harua pintar mengatur laju. Di sini arusnya ngeblok ngeblok. Ada yang kenceng, sedang, biasa. Yang penting juga teori arah angin. Kalau tidak, resikonya terbalik dan layar patah," ujarnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berusia 10 tahun, Raihanun Rinjani Pratomo membutuhkan waktu 60 jam untuk mencapai puncak.
Baca SelengkapnyaTim dayung Jung Kwatu Kabupaten Mojokerto berhasil meraih Juara 1 Dayung Perahu Naga HUT Ke-10 Prodi Ilmu Kelautan UIN Sunan Ampel.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaAco menjadi viral usai kedapatan melakukan aksi heroik. Ia berhasil menyelamatkan anak-anaknya saat terombang-ambing di lautan selama 2 jam lebih.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Iwan Bule dan adik bungsunya sedang berenang berdua. Mereka tampak sangat akrab dan tidak memperlihatkan perasaan canggung.
Baca SelengkapnyaRatusan anak tampak sangat bergembira pada hari pelaksanaan lomba
Baca SelengkapnyaTiti Kamal dan Christian Sugiono merayakan acara ulang tahun sang anak Arjuna dengan tema Pelaut.
Baca SelengkapnyaBule Belanda merasakan keindahan alam Sunda dan keramahan warganya hingga diberi oleh-oleh pisang emas.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dengan akun tiktok @febriyaannt_ mengunggah momen saat ia mengajak adiknya naik gunung.
Baca SelengkapnyaMomen-momen perjalanan yang dibagikan tersebut sontak membuat publik terpukau dan salut.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca Selengkapnya