Kemegahan Masjid Nabawi Buat Heppy dan Hari Bergetar hingga Tak Henti Menangis
Tangis haru dua jemaah haji menyaksikan kemegahan Masjid Nabawi
Dua jemaah haji asal embarkasi Surabaya (SUB) ini masih tak percaya sudah tiba di Madinah Al-Munawarah
Kemegahan Masjid Nabawi Buat Heppy dan Hari Bergetar hingga Tak Henti Menangis
Air mata Muhammad Heppy (33) dan Hari Suhartono (58) tak kuasa dibendung sejak pertama kali menginjakkan kaki di pelataran Masjid Nabawi. Dua jemaah haji asal embarkasi Surabaya (SUB) ini masih tak percaya sudah tiba di Madinah Al-Munawarah.
Rasa lelah menempuh perjalanan selama 9 jam dalam pesawat seolah luruh ketika keduanya melihat kemegahan Masjid Nabawi. Sebab, selama ini mereka hanya melihat masjid yang dibangun Rasulullah ini dari layar kaca.
"Saya gemetar, saking gembira, senang, dan masih mempertanyakan kenapa saya bisa ke sini. Tidak pernah terpikir bisa ke sini," kata Heppy saat ditemui Media Center Haji di pelataran Masjid Nabawi, ditulis Rabu (15/5).
Heppy adalah satu di antara jutaan orang yang mendapat panggilan untuk menunaikan rukun islam kelima. Namun sebenarnya, Heppy bukanlah jamaah calon haji terdaftar di Kementerian Agama. Kehadiran Heppy justru menggantikan posisi sang ayah yang tidak bisa berangkat haji karena kondisi kesehatan yang sudah tidak memungkinkan berangkat.
Mengingat saat ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Kementerian Agama RI memasukkan syarat istitha'ah saat akan melakukan pelunasan biaya haji.
Heppy mengaku perasaannya kini campur aduk. Satu sisi, dia bahagia bisa berangkat haji tahun ini tanpa perlu antre bertahun-tahun. Namun di sisi lain, dia mengaku sedih karena impian ayahnya untuk pergi berhaji pupus.
Kondisi kesehatan sang ayah membuatnya, mau tak mau berangkat ke Tanah Suci menggantikan sang ayah yang terkena stroke.
Lagi pula, dia juga harus menemani sang ibu yang juga berhaji tahun ini. Heppy berharap sang ayah tetap mendapatkan pahala dari setiap ibadah yang dijalankan selama berhaji.
"Semoga pahala yang harusnya diterima bapak bisa melalui saya," kata Heppy.
Pengalaman serupa juga dialami Hari Suhartono. Pria yang usianya 53 tahun ini masih tidak percaya kalau dirinya sedang berada di Madinah.
Hari mengaku sulit mengungkapkan perasaannya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Masjid Nabawi.
Penantian panjang selama 12 tahun ini akhirnya terbalas tuntas.
"Cukup terharu ternyata perjuangan, sabar, pasrah, i'tikaf, seperti terbayar," kata Hari dalam kesempatan yang sama.
Selain kagum akan kemegahan Masjid Nabawi, Hari mengaku takjub ketika berada di Masjid Nabawi. Senyumnya tak pernah lepas kala bertemu dengan sesama jemaah dari berbagai negara. Senyum hangat tersebut pun berbalas meski mereka tak saling kenal dan mengalami keterbatasan dalam penggunaan bahasa.
"Di dalam (masjid) berbagai macam suku bangsa, saling ngasih salam," kata Hari.
Bagi Heppy dan Hari datang ke Tanah Suci dan bisa beribadah di Masjid Nabawi menjadi pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan.
Pengalaman ini pun akan menjadi cerita yang dibagikan kepada keluarga, anak hingga cucu.