Kemenkeu dan Kemendagri Manfaatkan Inovasi AI LearnXpert untuk Sistem Manajemen Pembelajaran
Platform LearnXpert ini menawarkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi dan efisien untuk setiap pegawai.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) LearnXpert. LearnXpert merupakan AI sistem pembelajaran dari perusahaan teknologi Indonesia Ajari Technologies.
Selain LearnXpert, Ajari juga mengenalkan platform penyedia ruang pertemuan virtual bernama SeeU yang berbasis kecerdasan buatan (AI).
Kedua produk tersebut didukung Neural Interactive Systematic Assistant (NISA), sebuah sistem operasi AI yang membantu pengguna menyelesaikan berbagai tugas sistematis.
"Peluncuran dua produk AI yang dibekali machine learning canggih, NISA dari AJARI Technologies, menjadi bukti nyata bagaimana AI dapat membantu meningkatkan kinerja dan efektivitas instansi pemerintah dalam pemahaman data dan analisa yang kompleks secara komprehensif," kata CEO Ajari Technologies Rafael Ibrahim, Kamis.
NISA dirancang untuk menghubungkan berbagai sumber data dan memberikan respons natural serta kemampuan berpikir yang dapat dipersonalisasi.
Bukan sekadar alat bantu, NISA menjadi mitra dalam pengambilan keputusan berbasis data dan pengelolaan informasi yang kompleks. NISA pun menjadi pusat kecerdasan untuk LearnXpert dan SeeU.
Dengan fitur utama seperti Anti-Cheating Tools, Learning Guideline, dan Test Assessment Scoring, LearnXpert menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan tepat sasaran.
Platform ini memungkinkan pengguna mendapatkan hasil pengujian yang akurat serta menerima rekomendasi materi pembelajaran sesuai kebutuhan secara real-time.
Sedangkan SeeU adalah platform penyedia ruang pertemuan virtual yang menawarkan fitur-fitur seperti video interaktif beresolusi tinggi dan penerjemahan langsung ke berbagai bahasa.
Fitur Real-Time Translation and Interpretation memungkinkan pengguna untuk menggunakan fitur ini sebagai pemahaman dan penganalisaan data yang kompleks secara komprehensif, sehingga mempermudah instansi pemerintah dalam pengambilan keputusan yang beracuan kepada data dan statistik. Kemampuan ini berguna ketika melakukan pertemuan multinasional.
Dengan kemampuan ini, pengguna yang berbicara dalam berbagai bahasa sehingga dapat berkomunikasi tanpa hambatan linguistik. Teknologi AI yang digunakan mampu menerjemahkan baik konten lisan maupun tulisan secara instan dan akurat.
Selama pertemuan berlangsung, AI ini secara otomatis menangkap dan menerjemahkan percakapan, sehingga setiap peserta dapat mengikuti diskusi dalam bahasa yang mereka pahami.
Selain itu, fitur ini juga mendukung penyesuaian kontekstual, yang berarti terjemahan disesuaikan dengan topik pembicaraan, menjamin keakuratan dan relevansi informasi yang diterjemahkan. Dengan adanya kemampuan ini, interaksi multibahasa diklaim menjadi lebih efisien, produktif, dan inklusif.
“SeeU telah terintegrasi dengan ekosistem LearnXpert untuk memperkaya pengalaman belajar Seperti Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun),” ujar Tonny Suhartono, S.H selaku Kasubag Umum Jam Datun Kejaksaan Agung RI.
“Beragam aktivitas Seperti rapat-rapat institusi menjadi lebih produktif dan mudah untuk dikelola dengan adanya SeeU,” tambahnya.