Khofifah: Sekarang 64 Persen Warga Jawa Timur Melihat ke Banyuwangi
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, saat ini banyak daerah di Jawa Timur telah mendengar keindahan dan memantau pertumbuhan Kabupaten Banyuwangi. Hal ini disampaikan Khofifah saat memberikan sambutan di acara Simposium dan Pameran Inovasi Pelayanan Publik se-Jawa Timur di Taman Blambangan, Banyuwangi, Rabu (24/4).
"Jadi hampir 64 persen mata melihat ke Banyuwangi, mendengar keindahan banyuwangi, dan menjadi pusat perhatian pertumbuhan," kata Khofifah.
Banyuwangi sendiri, dipilih menjadi tuan rumah pagelaran Simposium dan Pameran Inovasi Pelayanan Publik se-Jawa Timur, diharapkan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa langsung datang untuk belajar. Apalagi, di Banyuwangi juga telah menerapkan sistem pelayanan terpadu di satu atap bernama Mall Pelayanan Publik yang telah mengintegrasikan 199 jenis pelayanan pemerintahan.
-
Kenapa Banyuwangi dipilih untuk event ini? “Kami sangat senang dan bangga dipilih oleh TNI AU sebagai lokasi penyelenggaraan event Pelangi Nusantara.
-
Dimana para delegasi internasional berkunjung di Banyuwangi? Mereka mengunjungi Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu yang merupakan salah satu Kampung KB yang banyak memiliki program-program kependudukan berbasis warga desa. Di sana mereka disuguhkan hasil pertanian dan olahannya setempat. Seperti buah naga, manggis, dan durian.
-
Dimana Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? Muhibah budaya ini digelar di Gedung Gesibu Blambangan.
-
Di mana Festival Kita Bisa diadakan di Banyuwangi? Festival Kita Bisa digelar di SD Negeri Model Banyuwangi, Sabtu sore (2/12) yang dimeriahkan oleh siswa-siswi penyandang disabilitas tingkat SD dan SMP se-Banyuwangi.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
"Simposium memberikan referensi best practice yang dilakukan OPD atau masyarakat, daripada ambil referensi ke luar negeri, kalau di sini ada referensinya lebih dekat, layanan publik yang mendekat pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, itu yang harus terus kita update. Biar masing-masing tahu ada update inovasi dari OPD masing-masing daerah maupun kota sehingga bisa menjadi referensi bagaimana kita harus berbenah, meningkatkan efisiensi, kecepatan, profesionalitas, akuntabilitas kita, dalam pelayanan publik yang kita berikan," kata Khofifah.
Khofifah melanjutkan, di era desentralisasi saat ini pemerintah daerah memiliki otonomi yang kuat untuk mengelola kebijakannya. Dari situ, Khofifah berharap agar muncul partisipasi dari masyarakat untuk saling mengoreksi sehingga bisa memunculkan pelayanan yang menjadi kebutuhan.
"Kita jangan merasa paling tahu, kita jangan merasa paling benar, kita jangan merasa paling mampu, karena juga ada masyarakat yang akan memberikan respons, memberikan rekomendasi, termasuk memberikan penilaian. Ini harapannya adalah bottom up participation, di era bottom up dan digitalisasi maka mendekatkan layanan itu sudah menjadi kebutuhan," paparnya.
Saat keliling melihat berbagai inovasi pelayanan publik, Khofifah cukup lama melihat bagaimana pelayanan yang diberikan Samsat Jawa Timur. Inovasi yang diberikan Samsat saat ini pembayaran pajak kendaraan sudah bisa dilakukan melalui Indomaret.
"Mereka bisa ke Indomaret untuk membayarkan pajak motornya, kemudian mereka sudah bisa dapat respon dari gadget masing-masing, tinggal nanti dia mau ngeprint di rumah atau kantor, kalau mau yang berhologram berarti dia harus ngeprint di Samsat, ini akan menjadi referensi yang luar biasa, karena dari inovasi kepolisian, terutama Samsat ternyata peluncurannya di sini di Banyuwangi, di Jawa Timur," paparnya.
"Apa yang dilakukan Samsat menurut saya adalah inovasi yang sangat update, baik dari proses IT maupun proses yang mendekatkan diri pada kebutuhan masyarakat yang maunya lebih efektif, yang maunya lebih simpel, yang maunya lebih cepat, rasanya itu terjawab," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sempat berbagi capaian inovasi yang telah dikerjakan di Banyuwangi. Anas bercerita mulai bagaimana inovasi pelayanan publik, kesehatan, pendidikan, aksesibilitas, hingga di sektor pariwisata dibangun di Banyuwangi. Bagaimana Banyuwangi yang dulunya hanya dikunjungi 600 ribu wisata per tahun saat ini sudah mencapai 5,3 juta wisatawan per tahun.
"Dan yang belum beres ini cable car (di Kawasan Taman Wisata Gunung Ijen) di Banyuwangi, saya kira kalau ibu gubernur yang bilang, bantu akan cepat. Kalau ini sudah dibangun maka akan menjadi mesin penyedot kunjungan wisatawan," harap Anas. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Ipuk mengatakan dunia saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan terkait demografi dan kependudukan di tengah kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaSuasana kehangatan dan keakraban menyelimuti open house Idul Fitri 1445 H yang digelar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Baca SelengkapnyaGelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat provinsi Jawa Timur ke -30 di Kota Pasuruan tahun 2023 secara resmi dibuka.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaAcara dibalut dengan pentas budaya khas Bumi Blambangan itu melahirkan spirit memajukan daerah kelahiran..
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaPara utusan internasional tersebut terkesan dengan kuliner dan keelokan alam Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMenurut Pratikno, hal itu dibuktikan dari banyaknya surat masuk ke pihak Istana.
Baca SelengkapnyaJob fair ini diikuti 70 perusahaan dengan menyediakan 1.800-an lowongan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaOtorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membuka kunjungan bagi masyarakat umum ke ibu kota baru Indonesia di Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara.
Baca Selengkapnya