Korban Sriwijaya Air, Guru SMKN 3 Pontianak Bilang Cuaca Buruk dan Minta Didoakan
Merdeka.com - Syarif Rapik Yusop Al Idrus suami dari Panca Widya Nursanti, yang merupakan guru SMK Negeri 3 Pontianak yang ikut menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, mendatangi posko Crisis Center Bandara Internasional Supadio Pontianak.
"Kami keluarga telah memastikan memang istri saya itu ikut dalam penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 type B737-500 rute Jakarta-Pontianak. Untuk itu hari ini saya datang ke posko selain untuk mengetahui informasi lebih lanjut juga untuk melakukan pemeriksaan data Antem Mortem dan pengambilan sempel DNA yang dilakukan oleh petugas DVI Biddokes Polda Kalbar," kata Rapik di Pontianak, dilansir Antara, Minggu (10/1).
Kedatangan Rapik tersebut guna mencari info lebih lanjut, terkait kondisi terkini evakuasi dan pencarian keberadaan pesawat Sriwijaya Air tersebut. Terhadap kejadian itu, Rapik mengakui dirinya mendapat informasi dari media bahwa bagian-bagian pesawat dan potongan-potongan bagian korban sudah didapatkan oleh pihak tim pencari,
-
Di mana bangkai pesawat tempur ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Dimana pesawat ditemukan? Penemuan ini, yang berada 60,9 meter di bawah permukaan danau, menandai terobosan yang signifikan dalam pencarian jet nahas tersebut.
-
Kapan pesawat hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Dimana AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
"Kedatangan saya untuk mendapat informasi lebih jelas tentang bagaimana hasil pencarian tim gabungan Basarnas. Dan nanti untuk pemeriksaan DNA karena yang ikut istri maka anak saya yang akan melakukan pemeriksaan DNA tersebut," katanya.
Rapik juga mengaku sebelum kehilangan kontak ia terakhir dapat menghubungi istrinya pada pukul 14.45 WIB saat hendak naik pesawat nahas tersebut.
"Saat itu istri saya bilang saat itu cuaca sedang buruk dan memohon kepada saya untuk berdoa banyak-banyak bershalawat. Istri saya ini pulang kampung ke Tegal dan pulang ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut," katanya.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deputi Area Manager Trigana Irwan Rochendi mengatakan pesawat memuat 42 penumpang dengan 6 kru pesawat. Salah satu penumpang istri Pj Gubernur Papua.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satunya dengan mendalami urgensi panggilan pemeriksaan terhadap para pendiri Sriwijaya Air, perihal tersangka Hendry Lie.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaDi tengah jalan, sosoknya bahkan tak kuasa menahan air mata pilu.
Baca SelengkapnyaKunto Aji menaiki pesawat Garuda dengan rute Jakarta-Pekanbaru. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 11.50 WIB.
Baca Selengkapnya