Kronologi Pasien ODGJ Diduga Dianiaya hingga Tewas Saat Dirawat di RSKD Dadi Makassar
Kerabat korban, Aswan menjelaskan, ada sejumlah luka di tubuh Sahrullah.
Seorang pasien orang dalam gangguan kejiwaan (ODGJ) bernama Sahrullah meninggal dunia di Rumah Sakit Daerah Khusus (RSKD) Dadi Makassar, Jumat (18/10).
Pihak keluarga menduga Sahrullah meninggal akibat penganiayaan saat mendapatkan perawatan di RSKD Dadi Makassar.
Kerabat korban, Aswan menjelaskan Sahrullah masuk menjadi pasien RSKD Dadi Makassar pada pukul 12.00 Wita, Jumat (18/10). Tak sampai 24 jam, Aswan mendapatkan kabar jika Sahrullah meninggal dunia di RSKD Dadi Makassar pada pukul 21.00 Wita.
"Kalau kejadian dapat informasi (kematian Sahrullah) tanggal 18 hari Jumat pukul 22.00 Wita. Tapi korban meninggal pukul 21.00 Wita," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (20/10).
Aswan mengaku ada kejanggalan kematian Sahrullah. Apalagi, saat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi. Ada sejumlah luka di tubuh Sahrullah.
"Dia meninggal menurut saya tidak wajar. Ada luka saya lihat jenazah melihat ada beberapa luka di bagian tubuhnya," kata dia.
Aswan mengungkapkan, sejumlah luka yang terlihat di tubuh Sahrullah seperti di atas alis sebelah kiri dan di bawah pelipis mata. Tak hanya itu, Aswan melihat ada jerat tali di leher korban.
"Terus di bagian leher itu seperti ada jeratan tali, seperti dianiaya. Terus di bagian belakang kepala (ada luka)," ungkapnya.
Aswan mengaku sudah mempertanyakan perihal kematian Sahrullah kepada pihak RSKD Dadi Makassar. Aswan menyebut ada dua keterangan yang diberikan oleh pihak RSKD Dadi Makassar.
"Di awal kan saya pertanyakan peristiwa beliau (Sahrullah) sehingga meninggal. Namun, di awal pembicaraannya itu katanya dia (Sahrullah) mengamuk dan mau memukul teman sejiwanya (pasien ODGJ lainnya)," bebernya.
Mendapatkan penjelasan tersebut, kata Aswan, keluarganya ingin melihat pasien ODGJ lainnya yang dipukul oleh korban. Ia merasa aneh, kenapa Sahrullah yang mengamuk tetapi dia pula yang meninggal.
"Karena kan ini ceritanya korban dia mau memukul, tapi kenapa dia yang meninggal, sehingga itu Jadi pertanyaan kami. Terus pihak rumah sakit bilang pada saat kejadian tidak melihat perkelahiannya," kata dia.
Aswan pun mempertanyakan standar operasional prosedur (SOP) pasien ODGJ yang baru masuk di RSKD Dadi. Pasalnya, Sahrullah merupakan pasien baru, tetapi langsung digabung dengan pasien ODGJ lainnya.
"Sehingga kami pertanyakan kenapa pasien baru yang seharusnya masih dalam perlindungan dan pengawasan, tapi kenapa bisa digabungkan dengan pasien lain," tuturnya.
Keterangan selanjutnya, Aswan mempertanyakan luka jeratan di leher Sahrullah. Alasannya, berdasarkan keterangan RSKD Dadi Makassar, Sahrullah hanya diikat di tangan dan kaki.
"Dia bilang kalau korban ini mengamuk, enggak mau tenang di ruangan, makanya dia diikat. Tapi dia bilang yang diikat tangan kanan dan kirinya. Terus saya pertanyakan kenapa bisa ada bekas (luka) tali di lehernya. Sehingga itu menjadi tanda tanya bagi kami," bebernya.
Aswan menambahkan jenazah Sahrullah sudah diautopsi oleh Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Aswan juga mengaku sudah melaporkan kematian Sahrullah di Polrestabes Makassar.
"Sudah melapor hari Jumat itu di Polrestabes Makassar. Kita juga sudah lakukan autopsi," ucapnya.
Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Hubungan Masyarakat RSKD Dadi Makassar, Sukirman membenarkan adanya pasien ODGJ yang meninggal dunia. Meski demikian, Sukirman belum bisa menjelaskan kronologi kejadian.
"Iya, kejadian itu memang betul ada. Untuk kronologis dan lain-lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan pihak penyidik Polrestabes," ujarnya.
Ia menyebut sudah ada beberapa pegawai yang diperiksa terkait kematian Sahrullah.
"Info dari staf Humas yang dampingi pemeriksaan dari siang sampe tengah malam tadi, bahwa kita semua menunggu hasil kesimpulan dari pemeriksaan pihak penyidik, biar beritanya tidak simpang siur," pungkasnya.