Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunjungi Sejumlah Sekolah, Penyair Bahas Puisi di Hadapan Siswa

Kunjungi Sejumlah Sekolah, Penyair Bahas Puisi di Hadapan Siswa Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) 2022 di Kota Padang Panjang. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Para penyair yang mengikuti kegiatan Temu Penyair Asia Tenggara (TPAT) 2022 di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat mengunjungi sejumlah sekolah di kota itu, Jumat (2/12/2022). Salah satu sekolah yang dikunjungi, yakni MTsN Padang Panjang.

Di sana 10 penyair Indonesia yang berkunjung ke sekolah ini yakni Dellorie Ahada dari Payakumbuh, Ami Khairunnisa (Pekanbaru), Asmita Dieni (Takengon, Aceh), Ansar Salihin (Banda Aceh), Sarifudin Aliza (Meulaboh, Aceh), Yori Kayama (Pesisir Selatan), Ahmah Dzaki (Pematang Siantar), Putu Fajar Arcana (Bali), Kalvin Wiliam (Depok), dan Risa Curia (Bengkulu).

Beberapa kegiatan dalam kunjungan mereka ini, di antaranya pembacaan puisi, sharing kesusastraan, tanya jawab dan berbagai agenda lainnya.

Kepala MTsN, Firnawati Anwar, menyebutkan kunjungan ini merupakan kunjungan kedua tim TPAT ke sekolah ini. "Sebelumnya pada TPAT I-2018, sekolah kita juga mendapat kunjungan dari beberapa penyair," tuturnya.

temu penyair asia tenggara tpat 2022 di kota padang panjangTemu Penyair Asia Tenggara (TPAT) 2022 di Kota Padang Panjang©2022 Merdeka.com

Pihaknya berharap kunjungan penyair ini dapat sebagai ajang menimba ilmu bagi siswa dalam bidang sastra.

"Ada beberapa anak yang memang hobinya puisi. Mudah-mudahan kesempatan ini bermanfaat bagi anak-anak untuk menambah ilmu mereka. Manfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu, apalagi bagi yang mau menjadi seorang seniman," harapnya.

Salah seorang penyair, Sarifudin Aliza menyampaikan, Padang Panjang sebagai gudangnya sastrawan, punya potensi besar melahirkan banyak sastrawan di masa yang akan datang. Diungkapkannya, puisi itu merupakan aspek bunyi yang berbentuk imajinatif, emosional dan intelektual penyair yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

"Dia tidak terikat baik waktu, ruang dan pekerjaan. Di sini pernah ada Buya Hamka, Taufik Ismail, A.A Navis. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak sastrawan dari Padang Panjang. Sebagai Kota Literasi, masyarakat dapat ambil bagian untuk itu," ungkapnya.

Sementara itu di SMPN 5, tujuh penyair disambut meriah dengan Tari Galombang yang ditampilkan siswa, didampingi kepala sekolah serta guru di sekolah tersebut. Di sekolah ini, penyair membacakan puisi, memberikan materi kesusastraan serta memotivasi siswa dalam menulis puisi. Penyair berkesempatan juga berdialog dalam program talkshow yang ditayangkan secara live di kanal YouTube Spenfive.tv.

Selain di dua sekolah tersebut, penyair dan peninjau yang terlibat dalam rangkaian event TPAT II-2022 ini juga disebar ke beberapa sekolah lainnya. Seperti SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 6, Thawalib Gunung, MTsN Kauman Muhammadiyah serta SMP Hikmah. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hidupkan Sastra Daerah, Banyuwangi Gelar Festival Sastra Pelajar
Hidupkan Sastra Daerah, Banyuwangi Gelar Festival Sastra Pelajar

Melalui festival ini, Ipuk berharap agar anak-anak muda tetap bangga berbahasa daerah.

Baca Selengkapnya
Ratusan Penyair dan Penulis Indonesia dan Asia Tenggara Ikuti Jambore Sastra di Banyuwangi
Ratusan Penyair dan Penulis Indonesia dan Asia Tenggara Ikuti Jambore Sastra di Banyuwangi

Ratusan penyair dan penulis dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara berkumpul di Banyuwangi untuk mengikuti Jambore Sastra Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
26 Juli: Peringatan Hari Puisi Indonesia, Berikut Sejarah dan Tujuannya
26 Juli: Peringatan Hari Puisi Indonesia, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Tanggal ini dipilih untuk memperingati hari lahir sang penyair, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia sastra Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sastrawan Lokal Asli Sumut yang Tersohor, Sosok Penggagas Program Sastra di Medan
Mengenal Sastrawan Lokal Asli Sumut yang Tersohor, Sosok Penggagas Program Sastra di Medan

Damiri Mahmud, seorang penyair dan sastrawan putra Provinsi Sumatra Utara.

Baca Selengkapnya
Contoh Puisi Cinta Tanah Air Karya Penyair Terkenal yang Menyentuh Hati
Contoh Puisi Cinta Tanah Air Karya Penyair Terkenal yang Menyentuh Hati

Kumpulan puisi cinta tanah air karya penyair-penyair ternama.

Baca Selengkapnya
5 Contoh Puisi Sumpah Pemuda Karya dari Penyair Terkenal, Bisa Jadi Referensi
5 Contoh Puisi Sumpah Pemuda Karya dari Penyair Terkenal, Bisa Jadi Referensi

Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi bangkitnya semangat persatuan para pemuda di Indonesia.

Baca Selengkapnya
7 Contoh Puisi Perpisahan Sekolah yang Menyentuh Hati & Penuh Nuansa Haru
7 Contoh Puisi Perpisahan Sekolah yang Menyentuh Hati & Penuh Nuansa Haru

Berikut contoh puisi perpisahan sekolah yang menyentuh hati dan penuh nuansa haru.

Baca Selengkapnya
Wacana Sastra Masuk Kurikulum, Kemendikbudristek Buka Kritik dan Saran
Wacana Sastra Masuk Kurikulum, Kemendikbudristek Buka Kritik dan Saran

Salah satu masukan terkait Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra

Baca Selengkapnya
Mengenal Siti Rukiah Kertapati, Sastrawan Sunda Perempuan yang Terlupakan
Mengenal Siti Rukiah Kertapati, Sastrawan Sunda Perempuan yang Terlupakan

Sayangnya tak banyak yang mengenali sosok Siti Rukiah Kertapati.

Baca Selengkapnya
⁠Kata-Kata Sastra Puitis dan Bijak, Maknanya Sangat Indah
⁠Kata-Kata Sastra Puitis dan Bijak, Maknanya Sangat Indah

Kebanyakan seluruh kalimatnya tersusun dengan penuh keindahan serta kebijaksanaan

Baca Selengkapnya
Mengenal Aming Aminoedhin Presiden Penyair Jawa Timur, Pandai Bikin Puisi hingga Main Teater
Mengenal Aming Aminoedhin Presiden Penyair Jawa Timur, Pandai Bikin Puisi hingga Main Teater

Kemampuan dan dedikasi Aming dalam dunia kesenian membuatnya diganjar sejumlah penghargaan.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi
Berkunjung ke Rumah Puisi Taufiq Ismail, Wisata Literasi dan Ruang Baca di Bukittinggi

Berdirinya bangunan ini menjadi bentuk kegelisahan Taufiq Ismail karena budaya membaca di Indonesia rendah.

Baca Selengkapnya