Mahfud Sindir Kelakuan Anggota DPR ke Menteri: Ditekan, Bicara Keras, Ujungnya Pesan Proyek
Akibat konflik of interest yang kian marak, berimbas pada indeks persepsi korupsi di Indonesia yang terus memburuk.
Menurut Mahfud, hal itu terjadi karena tidak ada batasan-batasan dalam sebuah kekuasaan.
Mahfud Sindir Kelakuan Anggota DPR ke Menteri: Ditekan, Bicara Keras, Ujungnya Pesan Proyek
Calon wakil presiden nomor urut tiga, Mahfud Md, menyorot banyaknya konflik of interest yang terjadi di Tanah Air akhir-akhir ini. Hal itu bukan isapan jempol belaka, sebab penelitian yang dilakukan Transparansi Indonesia juga menemukan hal serupa.
"Berdasarkan hasil penelitian, kekuasaan sekarang itu banyak yang konflik of interest. Ini hasil penelitian Tranparasni Indonesia," kata Mahfud dalam dialog publik di UMJ, Tanggerang Selatan, Kamis (23/11).
Akibat konflik of interest yang kian marak, berimbas pada indeks persepsi korupsi di Indonesia yang terus memburuk. Padahal, sejak 1999, sempat ada kenaikan tiap tahunnya meski tak terlalu signifikan.
Menurutnya, hal itu terjadi karena tidak ada batasan-batasan dalam sebuah kekuasaan.
"Tahun 2021 indeks persepsi korupsi kita itu 38 tapi tiba-tiba pada tahun 2022 anjlok turun menjadi 34 apa penjelasannya karena tadi batas batas kekuasan itu bercampur baur."
Kata Mahfud.
Mahfud juga memberi contoh konflik of interest yang kerap terjadi dewasa ini. Di mana lembaga legislatif dalam hal ini DPR kerap kali memanfaatkan
kemitraannya kementerian untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan salah satunya pengajuan proyek.
"Misalnya di lembaga legislatif ada orang menjadi anggota DPR, pemilik perusahaan, kemudian nego-nego dengan pemerintah untuk pengembangan usahanya," katanya.
Lucunya, saat rapat kerja dilakukan, kata Mahfud, kerap kali seolah mengkritisi kerja kementerian tersebut. Padahal ujung-ujunganya memesan proyek.
"Di legislatif dalam forum rapat kerja dan sebagainya kadang-kadang menteri itu ditekan, sesudah ditekan bicara keras. Nanti keluar sidang pesen proyek. Banyak begitu, konflik of interest."
Kata Mahfud.