Manfaat Jengkol untuk Kolesterol: Mitos atau Fakta? Simak Cara Konsumsinya
Jengkol memiliki manfaat untuk menurunkan kolesterol, tetapi juga menyimpan risiko jika dikonsumsi berlebihan.

Jengkol adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang sangat digemari oleh banyak orang. Meskipun memiliki bau yang kuat dan khas, jengkol telah menjadi bagian penting dari kekayaan kuliner Indonesia dan juga memberikan manfaat bagi kesehatan.
Salah satu manfaat yang sering dibicarakan adalah kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi jengkol secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung serta pembuluh darah. Namun, apakah klaim tersebut benar?
Di samping itu, jengkol juga memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya. Dengan kandungan antioksidan, vitamin, dan mineral yang kaya, jengkol dapat berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jengkol yang menjadi favorit bagi para pecinta kuliner, seperti yang dirangkum oleh Merdeka.com pada Rabu (22/1).
Perlu Dikonsumsi Terbatas
Mengutip dari hellosehat, jengkol adalah makanan yang memiliki berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, zat besi, kalsium, dan fosfor. Nutrisi-nutrisi ini berkontribusi dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk memperkuat sistem kekebalan, menjaga kesehatan tulang, serta mencegah terjadinya anemia.
Di samping itu, jengkol juga mengandung serat yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Kandungan antioksidan yang terdapat dalam jengkol berpotensi melindungi tubuh dari radikal bebas, yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan dini serta berbagai penyakit kronis.
Benarkah Jengkol Menurunkan Kolesterol?

Klaim mengenai kemampuan jengkol dalam menurunkan kadar kolesterol belum memiliki dukungan bukti ilmiah yang solid. Beberapa referensi mengindikasikan bahwa jengkol mengandung senyawa yang dapat membantu memperluas pembuluh darah, yang berpotensi mengurangi tekanan darah.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini tidak secara langsung berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol. Oleh karena itu, pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif tetap menjadi faktor utama dalam pengelolaan kadar kolesterol yang baik.
Apabila Anda mengalami masalah kolesterol tinggi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan rekomendasi diet yang tepat. Untuk manfaat jengkol dalam menurunkan kadar kolesterol, hingga saat ini, masih belum ada data / penelitian yang jelas mengenai hal ini sehingga tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi sebagai salah satu makanan untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh.
Dampak Negatif dari Konsumsi Jengkol yang Terlalu Banyak
Jengkol memang memiliki banyak manfaat, namun di sisi lain, jengkol juga mengandung asam jengkolat yang dapat menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Asam jengkolat dapat memicu terbentuknya kristal dalam ginjal, yang berisiko menyebabkan kejengkolan atau nyeri saat buang air kecil.
Selain itu, mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menimbulkan bau mulut dan urine yang sangat menyengat. Oleh sebab itu, sangat penting untuk membatasi asupan jengkol sesuai dengan rekomendasi, yaitu tidak lebih dari 75-90 mg per hari, tergantung pada kondisi kesehatan masing-masing individu.
Cara Aman Mengonsumsi Jengkol
Untuk meminimalisir kemungkinan efek samping, jengkol sebaiknya diolah dengan cara yang tepat. Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah merebus jengkol dengan air garam atau daun jambu biji, yang dapat membantu menurunkan kadar asam jengkolat.
Selain itu, proses ini juga berfungsi untuk mengurangi aroma menyengat jengkol, sehingga lebih mudah diterima oleh banyak orang. "Merebus jengkol dengan air garam atau daun jambu biji dapat membantu mengurangi kandungan asam jengkolat."
Selain itu, penting untuk mengimbangi konsumsi jengkol dengan makanan lain yang kaya akan serat dan protein.
Jengkol untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Penderita kolesterol tinggi masih diperbolehkan untuk mengonsumsi jengkol, asalkan tidak berlebihan. Jengkol kaya akan antioksidan dan protein nabati yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, namun penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan agar risiko masalah kesehatan lainnya dapat diminimalisir.
Oleh karena itu, disarankan bagi penderita kolesterol tinggi untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menambahkan jengkol ke dalam pola makan sehari-hari. Dengan bimbingan yang tepat, jengkol bisa menjadi bagian dari diet yang seimbang dan sehat.
Kombinasi Jengkol dengan Makanan Lain
Untuk memaksimalkan manfaat jengkol, Anda bisa mengombinasikannya dengan makanan sehat lainnya, seperti sayuran hijau, ikan, atau kacang-kacangan. Kombinasi ini berfungsi untuk menyeimbangkan asupan nutrisi dan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh.
Selain itu, hindarilah mengonsumsi jengkol bersamaan dengan makanan yang mengandung lemak jenuh atau gula tinggi, karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan. Sebagai alternatif, Anda dapat mencoba memasak jengkol dengan cara ditumis menggunakan rempah-rempah, sehingga cita rasanya semakin kaya tanpa menambah kalori yang berlebihan.
Mitos dan Fakta tentang Jengkol
Terdapat banyak mitos mengenai jengkol, salah satunya adalah kemampuannya dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Meskipun jengkol memiliki sejumlah manfaat, penting untuk diingat bahwa konsumsi yang berlebihan dapat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan.
Salah satu mitos yang perlu dikoreksi adalah anggapan bahwa jengkol dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang mendukung klaim tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengandalkan informasi yang didasarkan pada penelitian ilmiah ketika menilai manfaat dari suatu makanan.
Apakah jengkol aman bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi?
Jengkol dapat dikonsumsi oleh orang yang memiliki kolesterol tinggi, dengan catatan dalam porsi yang wajar dan tidak berlebihan. Mengonsumsi jengkol secara berlebihan dapat berisiko bagi kesehatan, sehingga penting untuk memperhatikan jumlahnya agar tetap aman.
Bagaimana cara mengolah jengkol agar lebih bergizi?
Merebus jengkol dengan menggunakan air garam atau daun jambu biji terbukti efektif untuk mengurangi kadar asam jengkolat serta menghilangkan aroma yang menyengat.
Apakah jengkol benar-benar efektif dalam menurunkan kolesterol?
Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang memadai untuk mendukung pernyataan bahwa jengkol dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol. Meskipun jengkol memiliki berbagai manfaat kesehatan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi klaim tersebut.
Apa saja keuntungan jengkol selain untuk menurunkan kolesterol?
Jengkol mengandung berbagai vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat untuk tubuh. Konsumsi jengkol dapat berkontribusi dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan tulang, serta mencegah terjadinya anemia.
Berapa jumlah jengkol yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari?
Disarankan agar konsumsi jengkol tidak melebihi 75 mg per hari untuk wanita dan 90 mg per hari untuk pria. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari efek samping yang mungkin timbul akibat konsumsi jengkol yang berlebihan.