Masjid Sheikh Zayed Banjir Wisatawan, Gibran Ditantang Bikin Tempat Ibadah Lain

Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengunggah sebuah kabar terkait Masjid Raya Sheikh Zayed Solo di Instagram pribadi @gibran_rakabuming. Masjid yang dibuka akhir Februari lalu, itu mendapatkan kunjungan wisatawan yang luar biasa banyak, bahkan tertinggi dari destinasi wisata religi di Jawa Tengah.

"Kehadiran Masjid Raya Sheikh Zayed Solo @mrszs yang dibuka untuk umum pada akhir Februari lalu, menjadi destinasi wisata religi dengan kunjungan tertinggi se-Jawa Tengah. Dari 15 April hingga hingga awal Mei lalu, tercatat 310 ribu datang ke masjid ini," tulis Gibran.

Lanjut putra sulung Presiden Joko Widodo, Pemkot Solo akan memaksimalkan berbagai potensi yang ada yang bisa meningkatkan kenyamanan dan jaringan wisata sekitar bagi para pengunjung. Jumlah pengunjung ini tentunya memiliki ultiplier effect bagi perekonomian Kota Solo.

"Okupansi hotel meningkat hingga 65 persen dibanding hari normal selama libur Lebaran lalu, hidupnya UMKM sekitar hingga ramainya pusat oleh-oleh di Kota Solo," katanya.

Unggahan tersebut mendapatkan tanda suka dari ribuan warganet dan puluhan komentar. Salah satu warganet bahkan menantang keberanian Gibran untuk membangun tempat ibadah lain, agar mendapat kunjungan yang sama.

"Ngapunten mas Wali, umpomo pemkot solo ndamel gereja nopo saget ngoten niku pengunjung e ? emoticon tertawa," tulis akun @nicholadonz.

Komentar akun @nicholadonz mendapatkan tanggapan dari pemilik akun @purboze.

"tergantung mas, jika ada sisi daya tarik wisatanya cukup kuat ya bisa saja, contoh imlekan di pasar gede bisa rame banget karena daya tarik wisatanya cukup kuat," katanya.

Atas tantangan tersebut Gibran pun memberikan tanggapan singkat. "iya bs," katanya.

Warganet lain pun ikut berkomentar, agar Gibran menunggu hibah dari Vatikan.

"nunggu hibah dr vatikan ya mas hehee. Tp bangunan gereja biasane antik2. Dijaga dan dirawat gereja2 antik di Solo juga apik mas," ucap pemilik akun @Ignatius.ega.

Multiplier effect masifnya pembangunan baik infrastruktur maupun destinasi wisata baru di Kota Solo memang dirasakan berbagai sektor, utamanya bisnis perhotelan. Tingkat okupansi hotel di Kota Solo bahkan mencapai 100 persen bahkan saat low season sekali pun.

Swiss Belhotel, yang merupakan hotel terdekat dari Masjid Raya Sheikh Zayed bahkan sampai membuat tipe kamar baru. Mereka menawarkan view masjid hibah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) itu.

"Keberadaan Masjid Raya Sheikh Zayed ini sangat berdampak terhadap okupansi dan revenue kami sebagai hotel yang letaknya paling dekat. Belum lama ini juga ada acara di masjid yang dihadiri Presiden Jokowi dan utusan dari pemerintah UEA. Tamu VIP itu menginap di hotel kami," ungkap Public Relations Swiss-Belhotel Solo, Paulina saat dialog bersama media di acara halal bihalal ProSolo, Rabu (17/5) .

Paulina mengaku kehadiran Masjid Raya Sheikh Zayyed menjadi magnet wisata baru Kota Solo yang efeknya dirasakan langsung oleh hotelnya. Tingkat okupansi terkerek dengan mudah lantaran lebih mudah menjual kamar dengan penawaran view masjid dari dalam kamar. Otomatis revenue pun ikut meningkat.

"Kami sekarang sudah buat tipe kamar baru dengan view masjid. Karena banyak permintaan dari tamu. Baru sekitar dua pekan ini. Memang belum terlihat ada penambahan okupansi. Tapi sejauh ini keterisiannya selalu full. Memang banyak tamu yang mencari karena experience-nya berbeda," ungkapnya.

Paulina mengaku, banyak tamu datang dari luar kota sengaja berkunjung ke Solo untuk menginap di hotelnya. Tujuannya, hanya merasakan pengalaman berbeda menikmati view Masjid Sheikh Zayyed dari dalam kamar. Biasanya tamu segmen family, bukan tamu grup goverment atau corporate.

"Maka kami buat hanya terbatas saja jumlah kamar dengan view masjid. Memang ada selisih harga lebih tinggi, tapi tidak masalah bagi tamu," terangnya.

Keuntungan juga dirasakan bisnis mal. Kota Solo yang penuh event dari berbagai skala turut memberi efek positif bagi tingkat okupansi mal. Selain tambahan kunjungan, pengelola mal juga mendapatkan bonus menyelenggarakan pra-event atau side-event dari event besar yang dibawa Pemerintah Kota Surakarta.

"Pengunjungnya juga makin beragam. Tidak hanya dari dalam kota saja. Tapi sekarang banyak pengunjung luar kota yang datang ke mal. Apalagi kalau ada event tingkat nasional," jelas PR Solo Grand Mall (SGM), Irenika Kusumaningrum.