Deal! Mulyadi Gerindra Bawa Investor Malaysia Kembangkan Bandara Kertajati Untuk Warga Jabar
Aktivitas Bandara Kertajati yang memakan investasi triliunan selama ini sepi dari aktivitas.
Pemerintah resmi bakal menjadikan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati khusus pemberangkatan umrah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakini, kebijakan ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian.
"Kalau itu jadi pusat umrah maka semua penerbangan dari luar akan datang ke sana (Bandara Kertajati)," ujar Budi.
Menurut Budi, kehadiran Bandara Kertajati ini merupakan konsep besar pemerintah pusat atas Jabar. Tujuannya, mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah utara dan timur Jabar.
Meskipun, Menhub Budi mengakui, untuk merealisasikan hal tesebut perlu adanya pengaturan dan pembenahan menyeluruh, sehingga bisa dirasakan dampaknya.
Deal dengan Investor Malaysia
Bukan cuma khusus umroh, nantinya bakal ada investor asal Malaysia yang masuk untuk mengembangkan Bandara Kertajati.Investor dari Malaysia bersama BIJB akan membangun Kertajati International Airshow (KIAS).
Bahkan, para investor telah meninjau lokasi dibawa langsung anggota Komisi V DPR dari Gerindra, Mulyadi.
Nantinya, KIAS akan mempromosikan penerbangan, membina kolaborasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
KIAS akan menampilkan berbagai atraksi penerbangan pesawat, pameran pesawat, konferensi industri. Termasuk pertunjukan udara, dan peluang jaringan bisnis-ke-bisnis.
“Kita mohon doa masyarakat Jabar khususnya supaya investasi Pemprov yang menggunakan APBD untuk membangun BIJB bukan saja memberikan pelayanan untuk masyarakat Jabar, tapi juga bisa memberikan jalan untuk mengembalikan investasi dan menguatkan APBD melalui deviden perusahaan BIJB,” tegas Mulyadi.
Kertajati Jadi Beban Anggaran
Menurut Mulyadi, sampai saat ini pengoperasian Bandara Kertajati terus mendapatkan subsidi yang memberatkan keuangan pemerintah. Sehingga menurut dia, diperlukan terobosan untuk memanfaatkan Kertajati menjadi peluang mensejahterakan masyarakat.
“Karena sampai sekarang masih terus disubsidi, kapan akan kembali nilai investasi yang bernilai triliunan,” tegas Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, ekosistem yang mendukung beroperasi maksimalnya bandara harus terus dibuatkan terobosan. Di antaranya, dengan diselenggarakannya Kertajati International Airshow.
“Karena ke depan bukan saja sebagai embarkasi jemaah haji umroh, Kertajati diharapkan bisa dikembangkan sebagai cargo village,” kata dia.
Ditambah lagi, bersinergi dengan dibangunnya kawasan pelabuhan besar di Jawa Barat Patimban Port yang tidak jauh dari Bandara Kertajati.
“Karena konektifitas yang sudah jadi seperti Tol Cisumdawu dan Tol Patimban,” tutup dia.