Melawat ke NTT, AHY Kenang Getirnya Hidup di Daerah Konflik saat Operasi Seroja
Merasakan hidup 2,5 tahun di daerah konflik pada medio pertengahan 1986-1988.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenang masa kecilnya ketika berkunjung ke Kupang, NTT.
AHY bercerita, kehidupannya saat ikut sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertempur di Dili, Timor Timor dalam Operasi Seroja.Saat itu, AHY masih pelajar SD.
-
Dimana konflik Tanjung Morawa terjadi? Gerakan Sosial Dihimpun dari berbagai sumber, Peristiwa Tanjung Morawa ini terjadi pada 16 Maret 1953 di Desa Perdamean, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
-
Apa yang dilakukan AHY di HUT Bhayangkara? AHY datang dengan mengenakan stelan jas hitam ditambah peci di kepala. Menteri ATR/BPN itu terlihat gagah berkacamata hitam saat memasuki tempat acara.Sebelum duduk di kursi yang disediakan, AHY sempat menyalami sejumlah jenderal polisi. Di antaranya ialah jenderal polisi yang dulunya ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Tanjung Morawa? Peristiwa ini melibatkan kaum Pribumi yang tidak terima dengan perpindahan hak-hak tanah. Mereka melakukan perlawanan dengan aparat kepolisian saat itu.
-
Dimana pertempuran terjadi? Salah satu konfliknya terjadi di sebuah hotel yang berada di Jalan Bali, Kota Medan, Sumatra Utara pada tanggal 13 Oktober 1945.
-
Dimana perang terjadi? Moro membenarkan bahwa perang itu terjadi di kawasan Mulia, Puncak Jaya, Papua.
-
Dimana Peristiwa Situjuah terjadi? Peristiwa yang terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat ini pun dikenal dengan sebutan Peristiwa Situjuah Berdarah.
Merasakan hidup 2,5 tahun di daerah konflik pada medio pertengahan 1986-1988. Ketika itu, SBY memboyong istri mendiang Ani Yudhyono dan kedua anaknya AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ke NTT.
AHY bercerita, sang ayah menjadi Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri 744/Satria Yudha Bhakti, atau yang kini Batalyon Infanteri (Yonif) Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti (SYB).
Dia mengomandoi pasukan untuk melakukan pertempuran di dua wilayah, Same dan Ailio.
"Saya pernah hidup dan sekolah di Dili Timor Tumor tahun 86-88 selama 2,5 tahun. Bapak SBY waktu itu menjadi Komandan Batalyon 744," kata AHY di Desa Oebola Dalam, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Sabtu (14/9).
Hal yang diingat AHY adalah ketika digendong oleh para prajurit 744/SYB, anak buah SBY. Di sisi lain, AHY juga merasakan getirnya para prajurit yang bertempur di Dili.
"Saya sering digendong-gendong oleh prajurit 744. Sejarah menakdirkan saya menjadi prajurit, perwira di jajaran TNI dengan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme tidak pernah bergeser sedikitpun," tutur AHY.
AHY Ingin Beri Harapan Baru
Singkatnya, Timor Timur yang menjadi provinsi ke-24 Indonesia saat itu akhirnya merdeka pada 1999 dan menjadi Republik Timor Leste.25 tahun berlalu. Warga eks Timor Timur yang kembali menjadi Warga Negara Indonesia hidup terkatung-katung.
Kondisi mereka memprihatinkan. Alih-alih, sebagian warga Timor Timur memilih berpindah kewarganegaraan ke Timor Leste. AHY melajutkan, warga eks pejuang Timor Timur hidup tanpa kepastian hak atas tanah dan rumah selama belasan tahun.
Mereka juga hidup tanpa jaminan kehidupan layak di kamp pengungsian. Tak jarang, mereka harus hidup berpindah-pindah karena diusir tuan tanah setempat.
Untuk itu, Kementerian ATR/BPN hadir memberikan harapan baru bagi warga eks Timor Timur untuk memperbaiki kehidupan mereka. Salah satunya lewat penyerahan 505 sertifikat tanah yang menjadi bagian dalam program Tanah Objek Reforma Agraria.
"Terima lah rasa hormat dan apresiasi kami kepada bapak ibu masyrakat eks pejuang Timor Timur. Mereka dengan gagah berani dengan segala risiko bahkan 25 tahun harus hidup dhn keterbatasan. Tetapi bapak ibu tidak berubah, tetap tegar dan teguh pada NKRI," kata AHY.
Diketahui, di Desa Oebola Dalam telah berdiri 2.100 rumah bagi rakyat eks Timor Timur. Masing-masing warga akan menempati rumah dengan luas 150 meter persegi. Program hunian beserta hak tanah itu hasil kerja sama Kementerian ATR/BPN dan Kementerian PUPR.
- Pria Ini Bagikan Kisahnya Jadi Karyawan Indomaret 15 Tahun Lalu, Penampakan Seragam dan Slip Gajinya Jadi Sorotan
- Dari Atasi Diabetes Hingga Atasi Hipertensi, Berikut Manfaat Daun Binahong serta Cara Pengolahannya yang Tepat
- Demokrasi Indonesia Dianggap Cuma Prosedural, Hasilkan Budaya Hukum yang Lemah
- Bahlil Curhat Investasi di Indonesia Berbelit-Belit
- Kondisi Terkini Pascagempa Kabupaten Bandung, Jumlah Korban Hingga Kerusakan Bangunan
Berita Terpopuler
-
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Tegas! Jokowi Respons Carut Marut PON 2024 "Tiap Event Besar Pasti Ada Koreksi"
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Kaesang Klarifikasi ke KPK, Jokowi: Semua Warga Negara Sama di Mata Hukum
merdeka.com 18 Sep 2024 -
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah ini Kisruh 'Kudeta' Kadin "Bola Panasnya Jangan Ke Saya"
merdeka.com 18 Sep 2024