Membantu Pendidikan Anak Tak Mampu dari Pameran Seni
Pameran ini ini menampilkan 47 karya-karya dari berbagai kelompok seniman, termasuk seniman dengan disabilitas.
Sejumlah siswa dari Jakarta International School, mengadakan pameran seni khusus untuk menggalang dana demi pendidikan anak-anak kurang mampu di Indonesia. Pameran seni dengan judul Bab 2: Mimpi dan mengusung tema Mimpi ini merupakan langkah inspiratif yang menunjukkan dampak sosial yang dipimpin oleh generasi muda.
Pameran yang berlangsung pada 6-8 September 2024 di SPAC8, Ashta ini menampilkan 47 karya-karya dari berbagai kelompok seniman, termasuk seniman dengan disabilitas, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan kontribusi berharganya.
Pengunjung akan memiliki kesempatan untuk menyaksikan pameran seni yang berwarna-warni, berpartisipasi dalam aktivitas interaktif seperti pojok ilustrasi di mana mereka dapat menuangkan mimpinya sendiri, serta menjelajahi lanskap seni digital.
Pameran juga akan menjual sebuah buku puisi dikurasi oleh Tiffany Darmosusilo, ditema dengan impian dan ditulis oleh anak-anak dari Panti Asuhan.
Tim di bawah naungan Asmaraloka Chapters tahun ini terdiri: Edeena Wahsono, Sophia Pangestu, Cassie Djojonegoro, Tiffany Darmosusilo, Eloise Lukmito, Bhavika Bhojwani, dan Kiara Savitri. Dengan mengorganisir acara ini, para siswa tidak hanya menunjukkan komitmen mereka terhadap seni, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
Asmaraloka Chapters didirikan oleh Joan Emmanuella dan Joanna Thalia dengan misi menyediakan peluang pendidikan bagi anak-anak yang kekurangan akses karena keterbatasan finansial. Pameran seni tahun ini menjadi platform kuat di mana mimpi-mimpi anak muda dihidupkan melalui seni, menciptakan mosaik harapan dan aspirasi.
Dalam kolaborasi dengan World Harvest, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi, Asmaraloka Chapters akan menyumbangkan 100% hasil dari pameran ini kepada program 'Sponsor a Child'.
Inisiatif ini secara langsung mendukung anak-anak kurang mampu di Indonesia dengan menyediakan pendidikan berkualitas dan pengembangan karakter.
"Kami mengundang seluruh masyarakat untuk bergabung dalam mendukung tujuan mulia ini dan terinspirasi oleh karya seni yang mencerminkan harapan para pemuda," ujar para siswa tersebut.