Serunya Kegiatan Siswa Berkebutuhan Khusus di Banyumas Membuat Karya Seni, Asah Kemandirian Demi Masa Depan Cerah
Kegiatan diadakan guna mengasah keterampilan mereka yang akan berguna untuk terjun di dunia kerja
Kegiatan diadakan guna mengasah keterampilan mereka yang akan berguna untuk terjun di dunia kerja.
Serunya Kegiatan Siswa Berkebutuhan Khusus di Banyumas Membuat Karya Seni, Asah Kemandirian Demi Masa Depan Cerah
Anak Berkebutuhan Khusus merupakan kelompok rentan yang butuh metode pendidikan yang berbeda untuk mendorong mereka berkembang. Walau banyak kekurangan, bukan berarti mereka tidak bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki.
-
Bagaimana Banyuwangi mendukung pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus? 'Dengan demikian, layanan dan pembelajaran yang diterapkan para GPK betul-betul tepat sesuai kondisi anak didik berkebutuhan khusus-nya. Harapannya ini bisa memaksimalkan prestasi mereka,' kata Ipuk.
-
Apa inovasi Banyuwangi untuk anak berkebutuhan khusus? Dua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen yang ditunjuk Kemenpan-RB. Dua inovasi Banyuwangi tersebut adalah Lebur Seketi (Layanan Inklusif Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Pendekatan Hati), merupakan layanan bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Bagaimana cara sekolah tersebut mendukung bakat anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. 'Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?' tanya Hilman.'Iya,' jawab Boy.
-
Apa prestasi anak selebritis berkebutuhan khusus? Tengku Omar Atalla Putra bungsu Cindy Fatika Sari dan Tengku Firmansyah, Tengku Omar Atalla, menderita autisme sejak kecil. Baru-baru ini, Omar lulus dari SMA dengan prestasi gemilang, terutama di bidang seni.
-
Apa ciri khas Anak berbakat? Anak-anak berbakat adalah individu-individu yang unik, dan memahami bakat mereka tidak selalu mudah. Meskipun memiliki ciri khas, anak-anak berbakat bisa berbeda satu sama lain.
Di GOR Satria Banyumas, ratusan anak berkebutuhan khusus dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap mengikuti lomba karya seni. Ragam karya seni mulai dari lukisan hingga pernak-pernik mereka hasilkan.
Tak memandang keterbatasan fisik, ternyata mereka bisa menghasilkan karya bernilai seni tinggi.
“Persiapannya sebenarnya cukup sebentar, tapi prosesnya butuh waktu lama. Tapi anak langsung paham, sehingga mereka bisa menghasilkan karya-karya sesuai dengan yang saya harapkan,” kata Endaryanti, salah seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang siswa-siswanya mengikuti lomba karya seni itu, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (6/5).
Festival karya seni itu sendiri diselenggarakan pada Selasa (30/4). Dalam festival itu, para siswa difabel diberikan kebebasan untuk memilih jenis dan seperti apa karya seni yang mereka hasilkan. Lalu dengan tangan terampil mereka menghasilkan sebuah karya seni yang indah dan cantik.
“Kebanyakan dari para peserta memilih bunga-bunga dan buah-buah yang ada di Nusantara. Ketentuan ukurannya, panjangnya sekitar 80 cm, lebarnya 60 cm, serta tingginya maksimal 70 cm. Jadi nanti mereka akan mengkombinasikan bagaimana komposisi buah dan bunga itu menjadi sesuatu yang indah,”
kata Ari Nugroho, salah seorang juri lomba, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (6/5).
Dilansir dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (6/5), kegiatan lomba itu diadakan untuk menggali bakat dan potensi anak berkebutuhan khusus dengan harapan mereka mampu mandiri dan terampil hingga bisa berkembang dengan bakat yang mereka miliki.
“Kegiatan ini pada dasarnya diarahkan menuju kemandirian siswa. Pada akhirnya mereka bisa mandiri dan diterima kembali di masyarakat. Tentunya kita berharap mereka bisa mendapatkan lapangan kerja sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing,” terang Netti Lestari selaku koordinator lomba.
Ada 120 siswa berkebutuhan khusus yang turut serta dalam festival kesenian ini. pemenang lomba akan mewakili wilayah kabupaten masing-masing untuk berlomba di tingkat Provinsi Jawa Tengah.