Mengunjungi Situs Masjid Keramat & Sentra Dodol Kandangan di Geopak Meratus Kalsel
Geopark Meratus mempunyai luas wilayah sekitar 3,645.01 km2, yang mencakup 6 Kabupaten/Kota.
Geopark Meratus mempunyai luas wilayah sekitar 3,645.01 km2, yang mencakup 6 Kabupaten/Kota.
Mengunjungi Situs Masjid Keramat & Sentra Dodol Kandangan di Geopak Meratus Kalsel
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki kawasan yang disebut Geopark Meratus. Geopark Meratus ini telah ditetapkan oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) sebagai Geopark Nasional Indonesia pada Tahun 2018 dan Geopark pertama di Kalimantan.
Geopark Meratus yang mempunyai tema utama 'Jiwanya Borneo' dan terdiri atas 4 (empat) rute perjalanan, yaitu Rute Utara, Timur, Selatan dan Barat. Rute-rute tersebut dirancang dengan penamaan yang merepresentasikan karakteristik wilayah dan keanekaragaman Geopark Meratus dan dapat dijalani dalam kurun waktu 5 hari, dengan total 54 situs.
Geopark Meratus mempunyai luas wilayah sekitar 3,645.01 km2, yang mencakup 6 Kabupaten/Kota, yaitu Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Banjar. Di dalam Kawasan Geopark Meratus juga terdapat beberapa suku asli Kalimantan Selatan, yaitu Suku Banjar dan Suku Dayak Meratus.
Nah kali kini jelajah merdeka berkesempatan mengujungi beberapa situs di Geopark Meratus rute utara, salah satunya adalah Masjid Banua Halat. Masjid Banua Halat atau biasa disebut Masjid Keramat ini adalah salah satu masjid tertua di Kalimantan Selatan yang berada di desa Banua Halat Kiri, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin.
Masjid ini berjarak sekitar 120 km dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru.
Uniknya di salah satu tiang masjid, terdapat sebuah tiang yang mengeluarkan minyak. Tidak diketahui pasti kapan minyak itu keluar dan sebabnya.
Banyak pengunjung masjid yang takjub akan hal itu. Bahkan mereka berebut mengelus sebuah tiang berminyak itu dengan kapas, tisu hingga lembaran uang kertas. Berbagai niat dan permintaan pun mereka utarakan saat mengusap tiang itu.
Situs berikutnya yang didatangi oleh Tim Jelajah Merdeka adalah Sentra Dodol Kandangan. Sentra Dodol Kandangan ini berlokasi di Desa Telaga Bidadari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Lokasi ini dapat ditempuh dari Masjid Keramat sekitar 23 km atau sekitar 5 km dari Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat.
Sentra Dodol Kandangan berada disepanjang Jalan Bina Warga sampai Jalan Kapuh Wadani ini banyak dijumpai produsen atau pembuat makanan khas masyarakat Kandangan yang telah diwariskan secara turun temurun yaitu Dodol Kandangan, dimana pada lokasi ini terdapat sekitar 50 orang pengusaha Dodol Kandangan.
Keberadaan Dodol Kandangan sudah ada sejak zaman kelaskaran atau setelah Indonesia Merdeka, di mana dulunya hanya dibuat untuk kalangan rumah tangga saja, jika dijualpun sesuai pesanan dan bentuknya hanya segi empat atau bulat dengan menggunakan butah (tas punggung yang terbuat dari kulit bambu) sebagai tempatnya.
Kekhasan dodol kandangan yang memiliki rasa renyah, manis dan enak ini tidak terlepas dari penggunaan bahan-bahan alami tanpa pengawet, seperti beras ketan, kelapa dan gula aren (gula merah) yang tumbuh subur di Hulu Sungai Selatan sebagai pemanis buatan.
Selain bahan baku alami, untuk menjaga keasliannya, proses pembuatan dodol masih diakukan secara tradisional, di mana proses pembuatannya masih menggunakan tungku dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam hingga pengemasan.
Pengunjung yang datang selain dapat membeli dodol langsung dari pembuat, juga disajikan proses pembuatan dodol kandangan masih dilakukan.
Jelajah Merdeka Geopark Meratus
elajah Cagar Budaya, Wisata Kuliner Khas Kandangan dan Bazar UMKM