Menko Muhadjir Merasa Banyak Utang Budi ke Kampus Ini
Muhadjir mengaku senang karena dapat memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman seperjuangan.
Muhadjir mengaku senang karena dapat memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman seperjuangan
Menko Muhadjir Merasa Banyak Utang Budi ke Kampus Ini
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri ‘Reuni Akbar’ Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang di halaman Graha Rektorat Universitas Negeri Malang, pada Minggu (10/9).
Muhadjir mengaku senang karena dapat memiliki kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman seperjuangan dan mengenang masa kuliah di kampus eks-IKIP Malang itu.
Muhadjir menambahkan, dirinya rela terbang dari Jakarta disela-sela agenda lain karena merasa berutang budi kepada Universitas Negeri Malang (UNM). Karena kampus tersebut telah banyak berkontribusi terhadap karir yang telah diraihnya saat ini.
"Ini karena saya merasa bersyukur sebagai alumni UM, saya merasa berutang budi banyak karena dari kampus inilah saya meniti karir dari awal,” ujar Muhadjir saat memberikan sambutan.
Dalam agenda empat tahunan itu, Muhadjir menjelaskan secara singkat tugas dan tanggungjawabnya selama mengemban amanah menjadi menteri dalam kabinet Presiden Joko Widodo.
Muhadjir juga tidak lupa mengajak para alumni untuk turut memanfaatkan fasilitas dan layanan yang telah disediakan oleh pemerintah
“Mari ikut memanfaatkan layanan yang diberikan oleh pemerintah, termasuk di antaranya layanan kesehatan seperti BPJS Kesehatan, dan lainnya,” kata Muhadjir
Sebagai informasi, Muhadjir merupakan lulusan sarjana pada Jurusan Studi Pendidikan Sosial (kini Pendidikan Luar Sekolah) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang tahun 1982.Saat ini, diketahui Muhadjir juga tercatat sebagai Guru Besar Sosiologi pada jurusan tersebut.
Satu hari sebelumnya, dalam rangkaian agenda reuni akbar itu, diselenggarakan juga seminar nasional dengan tema ‘Peluang dan Tantangan Pendidikan Kewirausahaan di Era Merdeka Belajar’ yang menjadikan Muhadjir sebagai pembicara.