Menkominfo: Seluruh Negara Terkena Serangan Ransomware, Dampak ke Indonesia 0,67 Persen
Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Budi mengatakan, dari data per negara tahun 2022-2023, serangan Ransomware terbesar terjadi kepada Amerika Serikat.
Menkominfo: Seluruh Negara Terkena Serangan Ransomware, Dampak ke Indonesia 0,67 Persen
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware. Budi mengatakan, dari data per negara tahun 2022-2023, serangan Ransomware terbesar terjadi kepada Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan Budi dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR Kominfo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Turut hadir dalam rapat Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
"Kita bisa lihat, ini Ransomware, tidak ada di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware, dan yang terbesar adalah Amerika Serikat 40,34 persen," kata Budi paparannya, Kamis (27/6).
Setelah Amerika, serangan Ransomware kedua terjadi pada Kanada 6,75 persen. Kemudian, Inggris 6,4 persen, Jerman 4,92 persen, dan Prancis 3,8 persen.
"Indonesia terkena dampak sekitar 0,67 persen dari serangan Ransomware, jadi, memang virus ini melanda seluruh dunia dan menjadi perhatian kita bersama," kata Budi.
merdeka.com
Dia melanjutkan, Ransomware yang menyerang Indonesia adalah versi terakhir. Diketahui, jenis Ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 ialah LockBit 3.0.
"Ransomware yang menyerang Indonesia ini adalah versi yang terakhir, latest version, sehingga jadi perhatian seluruh dunia terhadap Ransomware ini," pungkasnya.