Data Nasional Dibobol, DPR Sentil Menkominfo dan Kepala BSSN: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional
Dalam catatan TB Hasanuddin, di kurun waktu lima tahun ini selalu mendapat laporan adanya serangan cyber.
Data Nasional Dibobol, DPR Sentil Menkominfo dan Kepala BSSN: Ini Kecelakaan atau Kebodohan Nasional
Komisi I DPR menyentil Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, terkait bobolnya data nasional.
"Ini sebetulnya kecelakaan atau kebodohan nasional? Karena apa? Prihatin," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin dalam rapat di Komisi I, Kamis (27/6).
Menurutnya, serangan cyber bukan hal baru. Dalam catatan TB Hasanuddin, di kurun waktu lima tahun ini selalu mendapat laporan adanya serangan cyber.
"Kita sudah hampir lima tahun bekerja sama mitra dengan BSSN, dan BSSN selalu melaporkan ada serangan. Tetapi tidak ada tindakan-tidakan yang lebih komprehensif," lanjutnya.
TB Hasanuddin kemudian membeberkan laporan dari BSSN di tahun 2023. Pada periode tahun itu, tidak kurang dari 1.209.000 insiden terjadi.
"Tetapi terus-terus saja begitu. Apakah kita hanya akan melaporkan insiden itu? atau melakukan upaya-upaya insiden itu tidak terjadi," beber TB Hasanuddin.
Selain itu, TB Hasanuddin juga mempertanyakan peran forensik digital dalam penanganan persoalan serius ini.
"kedua soal Ransomware. Ini kan sekarang kita dikunci oleh hacker. Saya ingin tanyakan dan mohon penjelasannya pak, forensik digital sudah sampai mana? pelakunya sudah diketahui?" tanya TB Hasanuddin.
Sebelumnya, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berada di Surabaya diserang ransomware, Kamis (20/6).
Telkom Group selaku perusahaan yang dipercaya pemerintah untuk menaruh data, melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait.
"Sejak kejadian kita sudah diasistensi oleh BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan semua yang terkait. Tentu dengan Kominfo, tenant dan bareksrim. Kita sudah berupaya keras dengan resource yang kita miliki," kata Direktur Network & IT Solution Telkom, Herlan Wijanarko saat konferensi pers di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (26/6).
Serangan ini menyebabkan efek berantai. Banyak data Pemerintahan Pusat dan Daerah terdampak. Bahkan sejumlah layanan publik mengalami kendala akibat serangan ini.