![Besok, Komisi I DPR Panggil Kominfo dan BSSN Buntut Server PDNS Diserang Ransomware](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/26/1719384753597-uwukz.jpeg)
![Besok, Komisi I DPR Panggil Kominfo dan BSSN Buntut Server PDNS Diserang Ransomware](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/26/1719384753597-uwukz.jpeg)
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid menyampaikan, pihaknya akan memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait bocornya, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pada Kamis (27/6).
Meutya mengatakan, rapat kerja bersama Kominfo dan BSSN dilakukan untuk mendalami masalah bocornya PDNS yang tak kunjung selesai sampai hari ini.
"Kamis, besok, ya. Kominfo, BSSN, mungkin ada beberapa pihak lain yang memang mengurusi teknologi siber securitynya dalam siber security pusat data nasional kita," kata Meutya, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6).
Dia mengatakan, selama ini penjelasan yang disampaikan dari pihak eksekutif sangat singkat. Komisi I DPR butuh pendalaman dari pihak pemerintah untuk mengetahui benang merah dari masalah ini.
Termasuk, pihaknya juga ingin mengetahui, apa saja langkah-langkah mitigasi yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
Setelah itu, Komisi I akan mengevaluasi atas masalah ini setelah mendengarkan secara komprehensif pandangan dari pihak pemerintah.
"Jadi besok penjelasan dari pemerintah, apa yang sudah dilakukan, baru kemudian kalau data sudah lengkap, evaluasi," ujarnya.
Namun, Komisi I meminta agar Kominfo dan BSSN harus sama-sama tanggungjawab dan tidak boleh saling menuduh satu sama lain, karena tidak akan produktif.
pungkas Meutya Hafid.
Menkominfo memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) kena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia geger, karena server Pusat Data Nasional (PDN) diretas ransomware dan pemerintah menyatakan hanya pasrah.
Baca SelengkapnyaLembaga pemerintah pengguna PDSN 2 berangsur memulihkan sistem layanan yang terdampak.
Baca SelengkapnyaBelanja anggaran Kominfo mencakup pemeliharaan dan operasional BTS 4G Rp1,6 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaSerangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) membuat layanan di sejumlah instansi publik menjadi terganggu, termasuk imigrasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengakui pelaku ransomware meminta tebusan.
Baca Selengkapnya