Menpar Dorong Banyuwangi jadi Pilot Projects General Aviation
Merdeka.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mendorong Kabupaten Banyuwangi menjadi pilot projects pengembangan aksebilitas pariwisata melalui jalur udara khusus pesawat non komersial atau General Aviation.
Konsep General Aviation akan mempercepat akses menuju destinasi pariwisata antar pulau dan kawasan yang membutuhkan waktu lama bila dijangkau melalui jalur darat dan laut. Dalam pertemuan ini juga dihadiri, komunitas pariwisata, airlines, Pemkab Banyuwangi, Komunitas Flybest AP I, dan Internal AP II.
"Tadi sepakat menjadikan Banyuwangi sebagai pilot projects General Aviation untuk mendukung pariwisata," kata Arief Yahya usai pertemuan general aviation di Hotel El-royale Banyuwangi, (26/7).
-
Kenapa Jagoan Banyuwangi dijadiin Pilot Project? 'Kami akan berkolaborasi dan juga melihat secara langsung bagaimana pengembangan dan pembinaan UMKM Banyuwangi yang terkait dengan Jagoan Banyuwangi.''Program ini sudah sering kami dengar dan bahkan sudah direplikasi oleh daerah lain, karena itu kami ingin agar pengembangannya bukan hanya berbasis lokal, tapi juga nasional bahkan internasional,' kata Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Kemenkeu, Adi Budiarso saat bertemu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin (22/4).
-
Bagaimana Banyuwangi mengembangkan wisata paralayang di Gunung Menyan? “Secara bertahap akan terus kami kembangkan destinasi Gunung Menyan ini. Mulai dari sarananya maupun aksesibilitasnya,“ tegas Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mengembangkan wisata paralayang di Gunung Menyan? Ipuk berharap dengan pengembangan olahraga dan hobi paralayang di Gunung Menyan tersebut akan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. “Pastinya ini akan membuka lapangan pekerjaan dan menimbulkan multiplayer effect dalam ekonomi masyarakat sekitar,“ imbuhnya.
-
Apa atraksi dirgantara yang ditampilkan di Banyuwangi? Di antaranya akan ditampilkan pertunjukkan olahraga kedirgantaraan seperti terjun payung, paramotor dan atraksi pesawat swayasa microlight atau pesawat rakitan yang telah mengantongi sertifikasi laik terbang.
-
Apa konsep Bandara Banyuwangi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
Pesawat-pesawat non komersial yang bakal beroperasi di Bandara Internasional Banyuwangi diharapkan bisa mempermudah wisatawan dari Bali ke Banyuwangi maupun sebaliknya.
"Apa itu General Aviation, yakni pesawat pesawat yang non komersial. Yang dimiliki pribadi-pribadi kita manfaatkan untuk pariwisata, kira kira itu, nanti basenya di Bandara Banyuwangi. Maka aksesnya akan relatif lebih mudah, terutama ke daerah daerah, bahkan wisatawan dari Bali lebih mudah ke sini dan sebaliknya," ujarnya.
"Kalau Banyuwagi yang paling dekat dan akan saling menguntungkan menurut saya Bali, akan menambah destinasi dari Bali, untuk Banyuwangi akan mempermudah orang yang sudah ke Banyuwangi ke Bali, terutama Bali Barat utara," tambahnya.
Menpar melanjutkan, pesawat-pesawat pribadi ini akan membidik wisatawan kelas menengah yang menyediakan fasilitas penerbangan ke destinasi wisata setiap saat.
"Kalau mau membayangkan seperti di maldives (negara kepulauan), taxinya sea plane, kemana mana naik semacam taxi yang bisa digunakan setiap saat. Di Indonesia pemilik pesawat ini semakin banyak," katanya.
Jenis pesawat yang digunakan kata Menpar, seperti sea plane dengan kapasitas rata rata dari 12 seat. Tentu, karena jumlah kapasitas yang terbatas harganya juga relatif mahal.
"Segmen wisata kelas menengah, apa boleh buat, karena c plane itu belum murah karena kapasitasnya rata rata 12, semakin kecil kapasitasnya, semakin pendek jaraknya. Harga per kilometer dan seatnya akan semakin relatif mahal. Tapi untuk high end class, atau premium sama sekali tidak ada masalah," ujarnya.
Setelah Banyuwangi model General Aviation juga bakal dikembangkan di destinasi kepulauan di Indonesia seperti Wakatobi, bunaken, Raja Ampat, Belitung dan Batam.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, sekaligus sebagai operator Bandara Internasional Banyuwangi menambahkan, dari segi fasilitas dan slot time penerbangan di Bandara Internasional Banyuwangi masih mendukung untuk Generak Aviation. Bahkan pihaknya memiliki komitmen untuk mendukung Pariwisata.
"Angkasa pura yang mencanangkan ini. Pertimbangannya kenapa di Banyuwangi, operator siap, fasilitas memadai, trafik punya ruang slot penerbangan masih sedikt hanya 5 hingga 7 per hari," ujar Awaluddin.
"Bali masih jadi magnet, Banyuwangi masih dalam satu kesatuan triangel Banyuwnagi Bali Lombok. Banyuwangi punya Ijen, ke Pulau Merah, ke G-land," tambahnya.
Selain itu, di Banyuwangi juga terdapat sekolah pilot, sehingga sudah terbiasa digunakan untuk pesawat latih.
"Banyuwangi punya kriteria itu, Banyuwangi terbiasa dengan pesawat kecil karena digunakan untuk sekolah pilot. Secara garis besar pesawatnya hampir sama dengan sekolah pilot," jelasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Ipuk terbang dari atas gunung api purba yang memiliki ketinggian tak kurang dari 750 Mdpl itu.
Baca SelengkapnyaBandara baru ini memiliki panjang runway 1.500 meter dan lebar 30 meter sehingga bisa didarati pesawat ATR.
Baca SelengkapnyaAP II sendiri merupakan pengelola Bandara Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan nusantara dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBerbagai atraksi dirgantara bakal dipertunjukkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaDengan dilakukannya pengembangan industri kedirgantaraan di Kabupaten Buleleng, maka ketimpangan antara Bali Utara dengan Bali Selatan dapat menurun.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaAktivitas Bandara Kertajati yang memakan investasi triliunan selama ini sepi dari aktivitas.
Baca Selengkapnya"Ada yang protes kenapa bandaranya sepi, pelabuhannya sepi, jalan tolnya kok belum menghasilkan," ujar Ganjar.
Baca SelengkapnyaKeberadaan bandara baru ini diharapkan membawa kemajuan dan perkembangan yang masif di kabupaten termuda Kaltim ini.
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaDesa ini sebelumnya terkenal sebagai titik jalur pendakian Gunung Merbabu
Baca Selengkapnya