Merantau hingga Manado, Parno mengaku sedih tak bisa mudik lebaran
Merdeka.com - Idul Fitri memang identik dengan kegiatan mudik. Namun, tidak semua orang, terutama para perantau, bisa pulang kampung melepas rindu bertemu kerabat.
Salah satunya adalah Parno (48), seorang penjaja siomay biasa mangkal di kompleks SMA Negeri I Manado. Lebaran tahun ini, dia mengaku sedih lantaran tak bisa merayakan di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah.
"Tahun ini enggak mudik mas, ongkosnya belum terkumpul. Kalau pulang kan harus dibawa semua, anak, istri, sampai anak mantu. Lebaran di sini kurang enak juga, karena namanya lebaran kan harus minta maaf sama orang tua. Ya pasti kecewa dan perasaan berdosa sama orang tua," ujar Parno memendam sedih, Sabtu (2/7).
-
Apa yang bisa menyebabkan lemas dan ngantuk saat mudik? Istirahat yang Cukup Sebelum Berangkat Pastikan untuk tetap terhidrasi selama perjalanan dengan minum air putih secukupnya. Dehidrasi dapat menyebabkan rasa lemas dan mengantuk, sehingga penting untuk memastikan tubuh Anda tetap terhidrasi selama perjalanan.
-
Kenapa orang lemas dan ngantuk saat mudik? Perjalanan mudik Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Namun, seringkali perjalanan panjang selama mudik dapat menyebabkan rasa lemas dan mengantuk, yang dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan Anda di jalan.
-
Bagaimana cara pulang kampung? Teruskan sampai usahamu berhasil. Namun, pulanglah saat kamu sudah mendapatkan tujuanmu. Mari kita mudik lebaran 2024.
-
Apa yang membuat merantau begitu sulit? Merantau itu bukan hal remeh. Jauh dari orang tua dan keluarga adalah hal paling sulit untuk dijalani.
-
Kenapa mudik lebaran bisa bikin jantung bermasalah? Mudik Lebaran adalah saat yang sangat dinantikan oleh banyak orang untuk kembali ke kampung halaman dan bersatu kembali dengan keluarga. Namun, perjalanan mudik yang jauh dan melelahkan dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan, seperti aritmia dan serangan jantung.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
Setiap hari, pria akrab disapa Mas Parno ini mulai berjualan sejak pukul 11.00 WITA hingga pukul 17.00 WITA. Dengan gerobak kecilnya, dia mulai menjajakan Siomay di samping gedung KONI. Lantaran musim liburan sekolah, dia terpaksa berpindah lokasi dan berjualan di samping gedung KONI Sario.
Pulang pergi, Parno harus mendorong gerobak sejauh kurang lebih lima kilometer dari tempat tinggalnya, di Lingkungan 3, Kelurahan Ranotana, ke tempat mangkalnya.
Hasil jualan siomay, menurut Parno, cukup buat keperluan sehari-hari dan biaya anak sekolah. Dia sendiri memiliki empat anak. Dua diboyong ke Manado bersama istrinya, sementara dua orang lagi tetap tinggal di Solo. Di Manado, dia memiliki dua gerobak siomay. Satu dia bawa langsung sendiri, sedangkan satu lagi dibawa oleh anaknya.
"Penghasilan kotor dari dua gerobak sekitar Rp 900 ribu. Cuma di bulan puasa kayak gini pendapatan menurun karena sekolah libur," ujar Parno.
Parno menuturkan, awalnya dia ikut kakaknya ke Manado pada 2010 silam. Sebulan membantu sang kakak berjualan bakso, dia akhirnya dipinjamkan modal. Modal itu diolah dengan baik sehingga usaha siomay Parno mulai berkembang. Akhirnya, dia berhasil memiliki dua unit gerobak kecil buat menopang usahanya.
Siomay bikinan Parno sangat digemari warga, terutama anak sekolah. Siomay itu dibuat sendiri, dengan menggunakan bahan dasar ikan tindarung. Pemilihan ikan ini punya tujuan khusus.
"Selain lebih murah, ikan tindarung lebih aman dikonsumsi warga, apalagi yang mengidap hipertensi," ucap Parno. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini sudah 20 tahun merantau dan belum pernah pulang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemuda Garut yang terlantar di Bali.
Baca SelengkapnyaDi tengah jalan, sosoknya bahkan tak kuasa menahan air mata pilu.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca Selengkapnya