Nelayan ini Kira Ribut di Luar Rumah Orang Berkelahi Ternyata Tsunami
Merdeka.com - Lelaki setengah baya berdiri di pinggiran pantai di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang Banten. Dia berdiri tepat berada di atas rumahnya yang hancur diterjang gelombang tsunami laut Selat Sunda.
Wajahnya terlihat sedikit luka, luka akibat terjatuh hingga tergores, tangan dan kakinya pun demikian. Namun dia terlihat tegar saat menceritakan detik-detik dirinya tergulung ombak sekitar 200 meter.
Luka di wajah, tangan, dan kakinya tersebut akibat tergulung ombak yang menurut dia datang dengan tiba-tiba. Dia sedang bersama dengan keluarganya di dalam rumah saat air bah menghantam desanya.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Rumahnya berada persis di pinggir pantai. Pintu belakang rumahnya menyatu dengan tanggul yang membatasi lautan dan daratan. Di dalam rumahnya, ada istri, anak dan ibunya yang tengah bersantai sebelum akhirnya tergulung ombak. Ayahnya sedang berada di luar rumah.
Saat tengah bersantai, dia sempat mendengar suara bising di luar rumahnya. "Saya pikir ada orang kelahi (berantem)," ujar dia, Senin (24/12).
"Di depan ada pasar malam soalnya," kata dia. Dia mengaku namanya Azis Semang, pria keturunan Bugis yang berprofesi sebagai nelayan.
Di depan rumahnya persis tanah lapang yang dijadikan pasar malam. Kejadian tsunami terjadi tepat di malam Minggu saat warga tengah asik menikmati keberadaan pasar malam, terutama anak kecil.
"Memang sedang pada kumpul. Sedang ramai orang. Kan malam minggu," kata dia.
Namun rupanya saat dia keluar rumah, air laut setinggi kurang lebih lima meter menghampirinya. Menggulung dirinya, istri, anak, ibu, saudara, dan tetangganya yang lain.
"Tiba-tiba (ombak datang). Saya tergulung sampai sana. Sekitar 200 meter mungkin," kata dia.
Saat berada dalam gulungan air bah, dia mengaku tak memikirkan apapun selain keselamatannya. Dia hanya menggoyang-goyangkan kakinya agar bisa merasakan dataran.
Namun daratan tak terjangkau oleh kakinya. Alhasil, dia terseret sepanjang 200 meter. Meski begitu, dia bersyukur seluruh keluarganya selamat.
"Beruntung saya nelayan, terbiasa di tengah-tengah air lautan. Saya melihat anak saya sedang digendong ibu saya, mereka selamat, hanya luka-luka," kata dia.
Ombak Setinggi Tiang Telepon
Saat air bah tsunami menghampiri kampungnya, Azis sempat melihat ke arah gulungan ombak. Menurut dia, ombak tersebut setinggi lebih dari lima meter. Ombak lebih tinggi dari tiang telepon.
"Ombaknya saya lihat seperti ini," ujar dia sambil memperlihatkan tangannya yang berbentuk seperti ular. "Datangnya cepat banget," dia menambahkan.
Alhasil, dia tergulung air tsunami sampai 200 meter. Badannya penuh dengan luka. Namun tak masalah baginya, yang terpenting dia selamat dari bencana tersebut, termasuk seluruh keluarganya selamat.
Namun ada beberapa tetangganya yang menjadi korban meninggal. Salah satunya yakni pria tua yang tinggal persis di samping rumahnya.
"Kayaknya semua sekitar delapan orang jenazah yang ditemui di sini. Tapi masih banyak kayaknya, soalnya belum benar-benar dievakuasi," kata dia.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Baca SelengkapnyaKejadian ini terjadi di Kelurahan Arab Melayu, Jambi Seberang, para pemuda setempat harus berkeliling membangunkan sahur dengan perahu.
Baca SelengkapnyaJalanan Sekitar Pantai Kuta Banjir sampai Dimanfaatkan Bule-Bule Buat Surfing
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaMomen genangan banjir masuk rumah saat makan bersama ini viral, definisi 'floating dining' yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang harus melewati ombak pantai dengan menggunakan motor demi bisa pulang ke rumah usai belanja di pasar.
Baca Selengkapnya