Novel: Pelaku belum ditangkap saya dimintai keterangan, buat apa?
Merdeka.com - Novel Baswedan menegaskan tidak pernah melarang anggota Polri untuk bertemu dengan dirinya di Singapura. Sebab, dia menjelaskan, bukan berada pada posisi menolak ataupun menerima.
Seperti diketahui, Polri masih belum juga mengirimkan tim gabungan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Novel Baswedan. Mereka beralasan belum mendapatkan izin dari pihak dokter untuk bertemu dengan penyidik senior KPK itu.
"Sebetulnya saya tidak posisi menolak, saya mempertanyakan, penyidik datang ke saya tidak izin ke dokter? Penyidik belum melakukan proses formal untuk pemeriksaan saksi di luar negeri," katanya saat wawancara khusus dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa di Metro TV seperti dikutip merdeka.com, Rabu (26/7).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Bahkan, Novel sempat mempertanyakan seberapa penting keterangannya bagi pihak penyidik. Mengingat, sampai saat ini pihak kepolisian masih belum berhasil menemukan siapa pelaku penyiraman air keras kepada dirinya.
"Dari sisi saya sudah menyampaikan keterangan, tapi gak ditangkap (pelaku). Lalu saya dimintai keterangan, untuk apa?" ujarnya.
Novel mengaku sempat heran dengan pernyataan Polri yang mengatakan dirinya tidak ingin diperiksa. Padahal, penyidik Polri masih belum mendapatkan izin dari pihak dokter.
"Apakah penyidiknya sudah dapat izin dari dokter? Tentunya saya dalam posisi memberikan keterangan, saya gak banyak ya kecuali peristiwa lain," tutupnya.
Sebelumnya, Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Polisi juga belum bisa memastikan kapan kasus tersebut dapat terungkap.
"Masalah kasus Novel masih dalam proses, tetap kita lakukan upaya bagaimana bisa terungkap. Emang enggak mudah dan enggak bisa dipastikan kapan," katanya.
Sudah puluhan saksi yang diperiksa oleh pihak kepolisian untuk bisa mengungkap siapa pelaku dibalik kejadian tersebut. Tetapi, belum ada saksi yang tepat untuk menemukan pelaku penyiraman itu.
"Setiap kasus punya karakteristiknya masing-masing. Kita sudah maksimal, sudah puluhan keterangan ahli, di atas 50 saksi kita periksa, tetapi belum ada yang signifikan mengarah," ujarnya.
Dari 50 saksi yang sudah diperiksa oleh pihak kepolisian termasuk saksi ahli, belum ada saksi yang lebih mengarah kepada siapa pelaku penyiram air keras terhadap Novel. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya