Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, akhirnya merespons soal ketiadaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Pirngadi yang berujung dengan meninggalnya pasien di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Medan tersebut.
“Pasti akan kami cek. Kami lihat ketersedian obat pelayanan RSUD harus jadi prioritas," kata Bobby di RSUP H Adam Malik Medan, Senin (2/9) malam.
Ketiadaan obat di RSUD Dr.Pirngadi Medan itu viral usai seorang dokter menggunggah video lewat akun media sosialnya yang menjelaskan permasalahan di rumah sakit tersebut. Bobby mengklaim Pemkot Medan telah memantau proses distribusi obat ke RSUD Dr.Pirngadi.
“Untuk masalah stok (obat) kami selalu menyampaikan gudang segala macam selalu minta rutin dicek. Bahkan obat yang dibeli kedaluwarsanya selalu kami minta diperhatikan betul," ujar menantu Presiden Joko Widodo itu.
Kemudian, Bobby memastikan bakal menindak tegas apabila manajemen RSUD Dr.Pirngadi Medan lalai terkait ketersediaan obat.
"Beberapa hal terkait kesehatan kami selalu ambil tegas ambil sikap tegas termasuk beberapa waktu lalu. Ada yang main-main di Dinas Kesehatan kami ambil tindakan tegas. Kami enggak mau sekalinya lalai yang jadi korban masyarakat," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di rumah sakit tersebut.
Dalam videonya dokter itu mengeluhkan soal stok obat habis sehingga mengakibatkan meninggalnya pasien di RSUD Pirngadi.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, ada pasien aku exit (meninggal dunia). Tahu kenapa kalian? Karena enggak ada obat,” katanya seperti dilihat dari video TikTok-nya, Senin (2/9).
Ramadhani yang merupakan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) itu juga mengungkapkan dua orang pasiennya telah meninggal dunia karena ketiadaan obat di RSUD Dr.Pirngadi.
“Sudah dua pasien aku exit (meninggal dunia) bikin malu saja. Rumah sakit seperti ini kok enggak ada obat. Sampai aku sama dokter koas beli obat,” ungkapnya.