Pemda DIY Gelar 5.049 Rapid Test, 99 Orang Diketahui Reaktif
Merdeka.com - Pemda DIY mendapatkan jatah 20.400 alat rapid test dari pemerintah pusat. Dari 20.400 sebanyak 15.900 alat rapid test telah didistribusikan.
Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji menyebut dari 15.900 rapid test yang telah didistribusikan, 5.049 telah diketahui hasilnya. Dari 5.049 hasil rapid test 99 dinyatakan reaktif.
"Dari jumlah yang telah didistribusikan, terdapat 5.049 yang hasilnya sudah dapat diketahui yakni 4.874 negatif, 99 positif, dan terjadi error pada 78 RDT (Rapid Diagnostic Test)," katanya di BPBD DIY, Senin (27/4).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana proses pengumuman hasil tes kesehatan? 'Kami tadi sepakat dalam rapat sebelumnya juga bahwa kita akan terima hasilnya (dari RSUD Tarakan) di tanggal 2 September pukul 15.00 di kantor KPU DKI Jakarta,' kata Komisioner KPUD Jakarta, Dody Wijaya dikutip Sabtu (31/8).
Dia merinci dari 99 rapid test reaktif ini, nantinya akan ditindaklanjuti dengan dilakukan swab test. Warga yang hasil rapid testnya reaktif diminta untuk menjalani isolasi mandiri sembari menunggu hasil swab test keluar.
"Seluruh orang yang melakukan rapid test dengan hasil positif, melakukan prosedur isolasi mandiri di rumah sembari menunggu hasil PCR. Untuk pasien dengan hasil tes negatif, pasien yang bersangkutan harus tetap melakukan physical distancing dengan tetap berada di rumah dan menjalani rapid test ulang 7-10 hari kemudian," ungkapnya.
Rapid test, sambung Ditya, diprioritaskan bagi tenaga medis yang kontak dengan pasien dan pelacakan kontak kasus yang ada di kabupaten atau kota. Selanjutnya rapid test diprioritaskan bagi pendatang, khususnya dari episentrum Corona seperti Jabodetabek.
"Rincian pembagian RDT untuk 30 RS rujukan Covid-19 DIY, Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit DIY (BBTKLPP), Kantor Kesehatan Pelabuhan DIY, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD DIY), dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaGanefri menambahkan, ada 20 PTN yang menerima peserta jalur SNBT terbanyak.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca Selengkapnya