Penampakan Ganasnya Macan Tutul Jawa yang Terlihat Hutan Gunung Purwakarta
Merdeka.com - Satu macan tutul jawa terekam kamera jebak yang dipasang oleh Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) di hutan Gunung Sanggabuana di wilayah Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) muda dengan tinggi sekitar 40 cm terekam kamera jebak SCF di hutan Sanggabuana pada 11Juni 2023 pukul 12.53 WIB.
Direktur Eksekutif SCF Solihin Fu'adi di Karawang, Minggu (18/6), menyampaikan bahwa macan tutul jawa itu terekam kamera berada tidak jauh dari air terjun, yang jaraknya sekira 1,1 kilometer dari perkampungan penduduk.
-
Bagaimana macan tutul bergerak di hutan? Di antara ranting-ranting pohon yang tinggi, seekor macan tutul sedang melihat sekeliling. Ia bergerak senyap dengan kaki berpijak di dahan pohon.
-
Dimana macan kumbang dan macan tutul bertemu? Namun di video lain yang diunggah akun YouTube Rendian88, masih berlokasi di hutan Blora, tampak sang macan kumbang tengah membuntuti sesuatu.
-
Kenapa macan kumbang mengikuti macan tutul? Namun macan kumbang jantan tak menyerah. Ia terus mengikuti si betina walau harus naik ke atas pohon sekalipun.
-
Dimana macan tutul dan anaknya terlihat di Gunung Slamet? Pada tahun 2019 lalu, kanal YouTube Rendian88 sempat menangkap penampakan seekor macan tutul yang berjalan di kawasan hutan.
-
Siapa yang menembak macan tutul di Condet? Setelah ditemukan, polisi langsung menembak macan itu dengan pistol dinasnya. Kemudian macan itu sekarat dan mengerang kesakitan. Setelahnya asisten wedana ikut menembak ke arah telinga sehingga macan terakhir di Condet itu langsung tewas.
-
Kenapa macan tutul berburu di malam hari? Macan tutul (Panthera pardus) adalah salah satu predator puncak yang bersifat nokturnal. Mereka lebih sering berburu pada malam hari untuk memanfaatkan kemampuan penglihatan malam yang superior dan menghindari persaingan dengan predator lain seperti singa. Mangsanya termasuk mamalia kecil hingga besar seperti rusa dan babi hutan.
Menurut dia, SCF memasang kamera jebak di area hutan Gunung Sanggabuana sejak Maret 2023 dan mengambilnya pada 13 Juni 2023.
"Lokasi pemasangan camera trap (kamera jebak) berada di kawasan hutan Gunung Sanggabuana yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Purwakarta. Pada periode kali ini, kami hanya memasang empat camera trap di lapangan, tepat berada di atas sebuah air terjun," katanya.
Lebih dari Satu
Menurut Bernard T Wahyu Wiryanta, fotografer dan peneliti satwa liar yang juga anggota Dewan Pembina SCF, macan tutul jawa yang terekam kamera di hutan Sanggabuana berbeda dengan macan tutul jawa yang sebelumnya terekam kamera di wilayah Karawang.
"Setelah kami analisa, dari pola totol, jenis kelamin, ciri-ciri morfologi, dan dimensi dasar tubuhnya, ternyata ada perbedaan dengan beberapa macan tutul jawa lain yang terekam camera trap sebelumnya. Individu yang terekam ini kemungkinan besar berjenis kelamin betina, berusia muda," kata dia melalui sambungan telepon.
"Dari beberapa rekaman video dan foto yang kami analisa, juga mulai terpetakan sebaran masing-masing daerah teritorial tiap individu," ia menambahkan.
Bernard belum tahu pasti banyaknya anggota populasi macan tutul jawa di hutan Sanggabuana, baik macan tutul dengan pola totol maupun macan dengan warna melanistik atau macan kumbang.
Satwa Lain
"Kami perkiraan populasi di kawasan Sanggabuana ada di kisaran 10 sampai 15 individu. Ini termasuk dua individu baru yang belajar berburu dengan memangsa domba warga pada tahun 2022," katanya.
Selain merekam macan tutul jawa, kamera jebak yang dipasang di Gunung Sanggabuana juga merekam spesies satwa lain seperti kancil, tenggiling, ayam hutan, musang, dan burung paok pancawarna.
Bernard mengatakan, hampir semua satwa yang terekam kamera jebak merupakan jenis satwa yang dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 106 tahun 2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.
Kamera jebak yang dipasang SCF juga merekam dua pemburu yang menenteng senapan di kawasan hutan Sanggabuana.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaBerikut potret anakan kucing macan akar yang dilindungi oleh Undang-Undang & terancam punah.
Baca SelengkapnyaSatwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda.
Baca SelengkapnyaAsisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyian macan itu.
Baca SelengkapnyaVideo seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaWilayahnya terdiri dari hutan bambu, hutan pantai, hutan bakau, hutan tanaman, hutan alam, dan padang rumput.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPatung macan atau Maung Lodaya yang ada di Polsek Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat saat ini tengah menjadi perbincangan warganet dan viral
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaDi balik pesona eksotis dan keindahan Gunung Guntur terdapat cerita mitos dan pernah menjadi ladang ganja pada tahun 2020.
Baca Selengkapnya