Peneliti LIPI: Saling Mencemooh dan Melecehkan Sama Sekali Bukan Demokrasi
Merdeka.com - Membangun kepercayaan dalam iklim demokrasi pemerintah perlu melakukan perbaikan-perbaikan dalam komunikasi politiknya. Hal itu perlu dilakukan baik dengan para tokoh maupun dengan masyarakat.
"Di Indonesia ini ada yang namanya UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), bukan hanya UU ITE. Maka masyarakat memiliki hak untuk mengakses informasi, sehingga informasi yang disampaikan oleh pemerintah kepada masyarakat ini harus transparan," ujar Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dalam keterangannya, Minggu (25/10).
Siti menyarankan bahwa setiap permasalahan yang ada harus dikenali untuk dicari solusinya sehingga bisa segera dilakukan perbaikan-perbaikan. Menurutnya, kalau permasalahan hanya dibiarkan hingga menumpuk maka bisa menimbulkan akumulasi ketidakpuasan dan membuat masyarakat tidak percaya kepada pemerintah.
-
Apa yang dapat dilakukan untuk membangun kepercayaan? Transparansi dalam berbagi perasaan, kebutuhan, dan kekhawatiran juga membantu mencegah kesalahpahaman yang bisa merusak kepercayaan.
-
Bagaimana cara membuat iklim politik lebih baik? Salah satunya dengan bacaan quotes politik yang keren dari para ahli politik dan politikus besar.
-
Siapa yang harus membangun kepercayaan? Dengan pendekatan yang penuh kasih dan saling menghormati, Anda dan pasangan dapat membangun kepercayaan yang kokoh, yang akan menjadi dasar bagi hubungan bahagia dan langgeng.
-
Bagaimana cara meningkatkan kualitas Pemilu? Peningkatan kualitas ini dapat dicapai melalui pemberantasan politik uang, peningkatan kualitas kampanye, pemberantasan hoaks, serta penegakan hukum terhadap tindak pidana maupun pelanggaran dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada.
-
Mengapa demokrasi penting dalam sistem pemerintahan? Sistem pemerintahan demokrasi menjunjung kebebasan berpendapat, perlindungan terhadap hak asasi manusia, juga mengatasi kesejahteraan dan keadilan.
-
Bagaimana keselarasan hubungan bisa meningkat? Meskipun memiliki kesamaan bisa menjadi titik awal yang menarik dalam percakapan, faktanya, keselarasan dalam hubungan lebih banyak dipengaruhi oleh cara pasangan tersebut berinteraksi dan mendukung satu sama lain.
"Kita ini kan sedang membangun demokrasi, membangun demokrasi itu kan bukan cuma saat Pilkada dan Pemilu. Tapi bagaimana mengedukasi masyarakat dengan nilai-nilai demokrasi. Sehingga masyarakat bisa memahami apa esensi demokrasi itu sendiri," jelas Siti.
Siti menerangkan perlunya melembagakan nilai-nilai terkait demokrasi menjadi suatu pemahaman, suatu orientasi yang nantinya bisa dilaksanakan oleh masyarakat.
"Saling mencemooh, saling melecehkan, ini kan sama sekali bukan demokrasi. Padahal kan demokrasi diadakan agar konflik itu tidak mengerucut dan menjadi tren. Jadi semakin demokratis masyarakat harusnya konflik dan kekerasan itu semakin menurun,” terangnya.
Dia mengatakan dengan adanya demokrasi, setiap perbedaan pendapat sudah terwadahi dalam cara-cara dialog dan musyawarah mufakat. "Ini yang saat ini tidak ada, hanya fokus mendesain pemilu, merevisi UU. Dari tahun ke tahun terus seperti itu. Tidak membumikan, tidak mensosialisasikan nilai-nilai terkait dengan budaya demokrasi itu sendiri," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Siti menyampaikan bahwa membangun kepercayaan adalah hal yang sangat mendasar dalam demokrasi, karena itu menyangkut membangun peradaban. Sehingga, lanjutnya, jangan sampai ketika sudah terpilih malah masyarakatnya tidak digubris.
"Jadi mestinya setiap kita melakukan pemilu, ada capaian-capaian positif yang mestinya naik kelas. Jadi antara calon pemimpin dan masyarakatnya ini mereka bertemu langsung, bertatap muka, berdialog dalam kampanye itu untuk merasakan masalah yang ada," tutur Siti.
Menurutnya, kalau pemerintah membuat suatu peraturan atau kebijakan tidak mencerminkan untuk kemaslahatan bersama maka susah untuk membangun kepercayaan. Ia menuturkan, sulit membangun sinergi dengan para tokoh, kalau mereka menentang kebijakan pemerintah.
"Pemerintah itu membutuhkan dukungan dari masyarakat, bukan dukungan dalam pemilu. Maka diperlukan peran serta dari masyarakat untuk saling bersinergi dengan pemerintah," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis
Baca SelengkapnyaPDIP dan PKS punya pengalaman menunjukan kekuatan di parlemen asal konsisten tetap menjadi oposisi dan tidak terlibat dalam pembicaraan bagi-bagi jatah menteri.
Baca SelengkapnyaDia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.
Baca SelengkapnyaMasa depan Banten ke depan sangat ditentukan oleh pilihan masyarakat yang memiliki sikap kritis atas realitas masa lalu dan saat ini.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan pelembagaan oposisi kritis untuk memulihkan demokrasi yang bermartabat
Baca Selengkapnya