Petugas Gabungan Bubarkan Setiap Kerumunan di Titik Nol Yogyakarta
Merdeka.com - Petugas gabungan TNI/Polri dan Satpol PP Daerah Istimewa Yogyakarta membubarkan setiap potensi kerumunan orang di kawasan Titik Nol Kilometer, Kamis malam, menjelang pergantian Tahun 2021.
Pantauan pada 23.00 WIB sejumlah warga masih terus berdatangan dan berlalu lalang di kawasan Titik Nol Kilometer menuju Malioboro. Arus lalu lintas juga terpantau padat.
Meski demikian, pengunjung yang mencoba berhenti sejenak untuk berkerumun langsung diminta bubar dan lanjut berjalan.
-
Bagaimana 'Ketika Berhenti di Sini' mengguncang? Di urutan ke #10, 'KETIKA BERHENTI DI SINI' dari Sinemaku Pictures mengguncang dengan 1.611.005 penonton!
-
Kenapa rombongan itu meninggalkan restoran? Hendak diberi bon pembayaran, namun si pemilik justru terkaget. Rombongan telah lenyap dari lokasi semula. 'Lalu tinggalkan restoran tanpa bayar,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Siapa yang hadir di penutupan Wisata Ceria Yatim dan Dhuafa? Wali Kota Tarakan, Khairul, menghadiri penutupan Wisata Ceria Yatim dan Dhuafa tahun 2023 di Wana Wisata Persemaian Kelurahan Juwata Kerikil, Minggu (24/9).
-
Kenapa harus batasi jumlah tamu? Mengundang banyak tamu berarti biaya yang lebih besar untuk makanan, minuman, dan kebutuhan lainnya. Dengan membatasi jumlah tamu, kamu dan pasangan pastinya akan bisa mengalokasikan anggaran lebih besar pada hal-hal yang lebih penting dalam acara pernikahan, seperti makanan berkualitas atau hiburan yang bagus.
-
Siapa saja yang bisa ditegur? Pastikan niat Anda murni untuk memberikan nasihat demi kebaikan, bukan untuk mempermalukan atau menghina orang yang ditegur.
"Kalau ada kerumunan kami akan menghalau untuk bubar. Mengenai mobilitas masyarakat selama dia bergerak saya kira tidak ada masalah," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto seusai melakukan pemantauan di kawasan itu.
Yuliyanto meyakini sampai pukul 00.00 WIB tidak akan ada warga yang merayakan pergantian tahun dengan berkerumun di kawasan Titik Nol Kilometer maupun di pusat keramaian lainnya seperti Tugu Pal Putih, serta Malioboro, serta Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Selain mengandalkan personel yang ditugaskan menghalau kerumunan, menurut dia, pagar barikade yang pasang di setiap sudut kawasan itu akan cukup menyulitkan orang untuk membuat kerumunan.
"Apalagi sekarang masih hujan, mudah-mudahan tidak terjadi kerumunan. Seandainya ada kerumunan masih batas wajar," kata dia.
Salah seorang pengunjung asal Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Feni (25) mengatakan ingin tetap menikmati suasana pergantian tahun di Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan.
Meski di masa pandemi, ia mengaku tidak khawatir dengan potensi penularan COVID-19.
"Kalau kita takut terus, kita tidak akan bisa maju, yang penting kami sudah memenuhi protokol kesehatan, memakai masker dan handsanitizer," kata dia.
Dia mengaku akan menghindari setiap kerumunan di sekitarnya. "Saya tidak akan ikut berkerumun, jadi hanya lewat saja," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sejumlah bus yang mengangkut massa menggelar demo di sekitaran lokasi Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca Selengkapnya