Pidato Lengkap Jokowi di WWF Bali, Sebut Kolaborasi Kunci Keberhasilan Dunia Atasi Masalah Air
Dalam pidatonya Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air
Jokowi memberikan sambutan dalam konferensi tingkat tinggi World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5
Pidato Lengkap Jokowi di WWF Bali, Sebut Kolaborasi Kunci Keberhasilan Dunia Atasi Masalah Air
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan pembukaan di konferensi tingkat tinggi World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5).
Dalam sambutannya Presiden Jokowi memperkenalkan tradisi lokal pengelolaan air di Bali bernama Subak. Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air.
"Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai sampai tepian danau," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengungkapkan, Indonesia memiliki nilai budaya terhadap air, salah satunya adalah sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad ke-11 dan diakui sebagai warisan budaya dunia.
"Masyarakat kami memiliki nilai dan budaya terhadap air salah satunya sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad ke-11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia," ucapnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyebut, bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama. Hal tersebut sejalan dengan tema besar forum air dunia yang bisa dimaknai ke dalam tiga prinsip dasar.
Tiga prinsip itu di antaranya, menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusi serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.
Presiden Jokowi mengatakan, ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kolaborasi.
"Di Indonesia kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam restorasi sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ke-3 di dunia," ujar dia.
Selain itu, Presiden Jokowi pun menuturkan di Indonesia kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dalam merestorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.
Dia menyampaikan, melalui KTT WWF ini, Indonesia berharap dapat saling berkesinambungan untuk memperkuat komitmen kolaborasi mengatasi tantangan global terkait air.
Kemudian, di momen ini Presiden Jokowi memperkenalkan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih periode 2024-2029. Presiden Jokowi juga menyampaikan Prabowo akan melanjutkan komitmen Indonesia ke depan.
"Let's preserve our water today for shared prosperity tomorrow. And in relation to continuity, in October my term as president will come to an end. And on this good occasion allow me to introduce the president-elect of Indonesia, Mr Prabowo Subianto, who is currently serving as the Minister of Defense, who will continute Indonesia's commitment to contribute toward world's water management. Terima kasih Pak Prabowo," ucap Jokowi, disambut tepuk tangan.
Berikut sambutan lengkap Presiden Jokowi:
Selamat datang di Bali, suatu kehormatan bagi Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah forum air sedunia yang ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.
Bisa kita bayangkan dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya 1 persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi, bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan.
Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan, no water, no life no growth. Oleh sebab itu air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga.
Yang Mulia, sebagai negara dengan luar perairan yang mencapai 65 persen, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air. Mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai sampai tepian danau.
Masyarakat kami memiliki nilai dan budaya terhadap air salah satunya sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad ke 11 yang lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia.
Selain itu bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama.
Hal itu sejalan dengan tema kita tahun ini yaitu air bagi kemakmuran bersama yang bisa dimaknai sebagai 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inklusi serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama di mana ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi.
Di Indonesia kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam restorasi sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ke-3 di dunia.
Yang Mulia, dengan berkumpulnya kita di Bali hari ini tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air.
Lets preserve our water today for shared prosperity tomorrow and in relation to countinuity ini Oktober my term as president Will come to end. And on this good occasion allow me to introduce the president-elect of Indonesia Mr Prabowo Subianto who Is currently serving as minister of defense who Will continue Indonesia's commitment to contribute world water management. Terima kasih Pak Prabowo.
Yang Mulai, air adalah sumber kehidupan, air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun jika tidak dikelola dengan baik, air juga dapat menjadi sumber bencana. Dan dengan mengucap bismillah, forum air sedunia ke10 secara resmi saya nyatakan dibuka. Terima Kasih.