Tentang World Water Forum ke-10 di Bali Sampai Undang Elon Musk: Inti Acara, Tujuan dan Rangkaian Kegiatannya
Jokowi menyampaikan masyarakat Indonesia memiliki nilai dan budaya terhadap air
Jokowi menyampaikan masyarakat Indonesia memiliki nilai dan budaya terhadap air di depan Elon Musk
Tentang World Water Forum ke-10 di Bali Sampai Undang Elon Musk: Inti Acara, Tujuan dan Rangkaian Kegiatannya
Salah satu forum internasional terbesar yang diselenggarakan di Indonesia tahun ini, 10th World Waters Forum (WWF), belakangan melakukan promosi masif di berbagai platform.
Poster dari kegiatan ini juga kerap dijumpai di beberapa papan iklan
penjuru Jakarta.
Penasaran dengan acaranya? Simak penjelasannya berikut ini.
Inti Acara
World Water Forum atau Forum Air Dunia adalah pertemuan internasional terbesar di sektor air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yang diselenggarakan bersama oleh Dewan Air Dunia dan negara penyelenggara.
Forum tersebut diadakan setiap 3 tahun sekali sejak 1997 di beberapa negara seluruh dunia.
Forum Air Dunia tidak hanya mencakup konferensi atau diskusi, namun juga mencakup fase persiapan selama tiga tahun, acara inti selama satu pekan, dan presentasi hasil untuk aksi bersama. Peserta dari forum ini juga berasal dari semua tingkatan dan bidang, termasuk politik, akademisi, masyarakat sipil dan sektor swasta.
Indonesia berkesempatan menjadi negara penyelenggara Forum Air Dunia ke-10 yang bertempat di Bali pada tanggal 18-25 Mei 2024. Acara tersebut turut dihadiri oleh 132 negara dengan perwakilan Presiden, Menteri, dan organisasi internasional.
Tujuan
10th World Water Forum kali ini mengusung tema 'Water for Shared Prosperity' atau 'Air untuk Kemakmuran Bersama.' Dalam tema tersebut, WWF akan fokus membahas 4 hal yaitu konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.
Sebanyak 244 sesi akan diselenggarakan dalam forum dengan tujuan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil.
Rangkaian Acara
WWF yang diadakan selama 8 hari memiliki rangkaian acara yang cukup padat. Dimulai pada 18 Mei dengan kegiatan Balinese Water Purification Ceremony di Kura-Kura Bali (KKB) yang dilengkapi upacara ritual Segara Kerthi dan pelepasan terhadap 1000 ekor burung, 1000 ekor tukik dan 5 ekor penyu.
Kemudian pada 19 Mei diselenggarakan gala dinner di Garuda Wisnu Kencana Bali dengan berbagai macam pertunjukan kebudayaan. Lanjut pada tanggal 20 Mei digelar upacara pembukaan WWF di Bali International Convention Center (BICC) yang disambung dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dibagi dalam beberapa sesi selama 20-24 Mei.
WWF ditutup dengan agenda field trip ke lokasi Water Museum Subak di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, Cultural Village Ubud, dan Kebun Raya Bedugul pada 25 Mei.
Sambutan Presiden Jokowi
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutannya. Jokowi merasa terhormat Indonesia bisa menjadi tuan rumah WWF ke-10 untuk meneguhkan komitmen bersama dan merumuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif serta berkelanjutan. Jokowi menyebut dari 72 persen permukaan bumi tertutup air, hanya 1 persen yang bisa diakses sebagai air minum dan sanitasi.
"Bahkan di tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan," ujar Jokowi.
"Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan, no water, no life no growth. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga," sambung Jokowi.
Dia menuturkan luas perairan Indonesia mencapai 65 persen. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air mulai dari, sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai, hingga tepian danau.
Jokowi menyampaikan masyarakat Indonesia memiliki nilai dan budaya terhadap air. Salah satunya, sistem pengairan Subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad ke 11 yang diakui sebagai warisan budaya dunia," jelas
"Selain itu bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai-nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama," ucapnya.
Hal itu, kata dia, sejalan dengan tema KTT WWF ke-10 yakni, 'Air Bagi Kemakmuran Bersama'. Menurut dia, hal ini bisa dimaknai sebagai 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan, dan kerja sama inklusi serta menyokong perdamaian dan kemakmuran bersama.
"Dimana ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi. Di Indonesia kolaborasi telah menjadi kunci keberhasilan dalam restorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau, solar panel terapung di Waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ke-3 di dunia," tutur Jokowi.
(Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih)