Polda Metro Imbau Suporter Tak Bawa Bendera Israel-Palestina Saat Nonton Piala Dunia U-17
Hal itu guna, mengantisipasi potensi konflik yang mungkin terjadi selama pertandingan.
Permintaan tidak membawa bendera untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama laga berlangsung.
Polda Metro Imbau Suporter Tak Bawa Bendera Israel-Palestina Saat Nonton Piala Dunia U-17
Polda Metro Jaya meminta kepada masyarakat tidak membawa bendera Israel dan Palestina selama pertandingan sepakbola Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Jakarta International Stadium (JIS). Hal itu guna, mengantisipasi potensi konflik yang mungkin terjadi selama pertandingan.
"Spanduk yang dibawa suporter bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina," kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto kepada wartawan, Kamis (9/11).
Permintaan itu termaktub dalam arahan Suyudi kepada seluruh jajaran Polda Metro Jaya yang terlibat dalam pengamanan gelaran Piala Dunia U-17 nanti. Sebagai upaya meminimalisir terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
“Meskipun FIFA U-17 world cup tahun 2023 adalah piala dunia usia muda dan untuk penonton segmennya adalah pemuda dan remaja usia di bawah 17 tahun namun masih terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi,”
ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan permintaan tidak membawa bendera itu dimaksudkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama laga berlangsung.
"Artinya potensi-potensi seperti itu apabila mengganggu kami mengimbau, ini menjadi potensi-potensi yang dibawa ke ranah-ranah gangguan Kamtibmas. Maka kami lakukan langkah-langkah seperti imbauan-imbauan," kata dia.
Sesuai Aturan FIFA
Meski dalam aturan, kata Trunoyudo, telah diatur semua berdasarkan arahan dari FIFA dan PSSI. Namun terkait keputusan imbauan larangan membawa bendera dimaksud, merupakan upaya menjaga keamanan.
"Maka kami melibatkan stakeholder, tentu aturan-aturan yang berlaku di venue di proses pertandingan world cup U-17 ini ada FIFA, kemudian ada PSSI. Tapi terkait di eksternal situasi secara umum di wilayah Polda Metro Jaya dan aglomerasi nya ini menjadi tanggung jawab Polda Metro Jaya untuk menjaga keamanan," ujar dia.
Berikut 10 hal yang jadi arahan penjagaan kepada personel saat pelaksanaan Operasi Aman Bacuya 2023:
1. Kerumunan atau crowd di pintu masuk stadion,
2. Kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas
3. Gesekan fisik antar suporter
4. Penghadangan, penyerangan, pelemparan terhadap wasit, pemain dan tim official
5. Pelemparan kembang api atau flare ke lapangan,
6. Spanduk yang dibawa suporter bersifat politik maupun dukungan terhadap salah satu negara yang berkonflik seperti konflik Israel dan Palestina
7. Aksi ancam bom, bom bunuh diri dan penyerangan terhadap aparat keamanan TNI Polri
8. Aksi kejahatan konvensional, kejahatan jalanan dan aksi premanisme
9. Aksi sabotase jalannya rangkaian FIFA U-17 World Cup 2023
10. Kejadian kontingensi dan bencana alam
Pengamanan Pildun U-17
Diketahui dalam ada 24 negara yang akan berlaga di FIFA U-17 World Cup Indonesia 2023. Yakni, Indonesia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Uzbekistan yang mewakili Asia (AFC), Burkina Faso, Mali, Maroko, Senegal (Afrika/CAF), Kanada, Meksiko, Panama.
Amerika Serikat (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia/CONCACAF), Argentina, Brasil, Ecuador, Venezuela (Amerika Selatan/CONMEBOL), Kaledonia Baru, Selandia Baru (Oceania/OFC), Inggris, Prancis, Jerman, Polandia, Spanyol (Eropa/UEFA).
Para negara nantinya akan bertanding di 4 kota yang telah ditentukan sebagai venue pertandingan, yakni di wilayah hukum Polda Jawa Barat di Stadion Si Jalak Harupat, Polda Jawa Tengah Stadion Manahan, Polda Jawa Timur Stadion Gelora Bung Tomo, dan Polda Metro Jaya di Jakarta International Stadium.
Dengan Total jumlah personel pengamanan yang diturunkan dalam Operasi Aman Bacuya 2023 yakni 13.251 personel, yang terdiri dari 415 personel Mabes Polri, dan 12.836 personel dari 4 Polda.