Poliwangi Manfaatkan Sungai Kecil Jadi Listrik Hingga 3000 Watt
Merdeka.com - Titik terang memanfaatkan sumber energi listrik dari aliran sungai mulai muncul di Kabupaten Banyuwangi. Hanya memanfaatkan aliran sungai kecil dengan lebar hanya sekitar 1 meter, sudah bisa menghasilkan energi listrik sebesar 3000 Watt.
Energi listrik sebesar itu dihasilkan dengan menggerakkan turbin generator yang mengalirkan listrik ke baterai, baru kemudian listrik bisa digunakan.
Inovasi pemanfaatan kekayaan energi aliran sungai menjadi listrik tersebut telah diterapkan oleh Kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) dari program Kemenristek Dikti, di Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana listrik di Sumber Kapong dihasilkan? Berbekal pengetahuannya tentang manfaat air sebagai penghantar energi, ia kemudian membuat kincir air di sungai kecil dekat permukiman.
-
Bagaimana Bendungan Batutegi menghasilkan listrik? Bendungan tersebut digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menjadi penyedia bahan baku air minum untuk kota Lampung dan sekitarnya. Dalam sekali tampung, bendungan ini mampu berisi sampai kapasitas 9 juta meter kubik dengan memanfaat aliran Sungai Sekampung.
-
Apa inovasi baru di Pasuruan? Pemerintah Kota Pasuruan melalui BPJS Kesehatan membuat inovasi baru dengan me launching loket pelayanan informasi dan portal Quick response untuk memaksimalkan pemberian informasi dan menangani pengaduan peserta di rumah sakit.
-
Bagaimana Pertamina berinovasi untuk energi? 'Ekosistem inovasi yang terbentuk menjadi komitmen Pertamina dalam membangun sinergi Pentahelix bersama pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat dan media,' ujar Oki Muraza, Senior Vice President Research and Technology Innovation PT Pertamina (Persero) yang mewakili perusahaan menerima penghargaan tersebut.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
Abdurrohim (56), warga Pesucen yang tinggal di dekat pembangkit listrik di sungai kecil, mulanya tidak menyangka bahwa saluran irigasi kecil tersebut bisa memenuhi kebutuhan listrik masjid di desanya.
"Ya tidak menyangka karena ini kan hanya saluran irigasi kecil, ternyata bisa menghidupi 20 lebih lampu, speaker buat adzan dan lainnya," kata Rohim yang juga takmir masjid saat ditemui, Sabtu (23/2).
©2020 Merdeka.comRohim lantas menunjukkan dimana lokasi pembangkit listrik sungai kecil tersebut. Menurutnya, meski lebar sungai hanya sekitar 1 meter, namun tidak pernah berhenti mengalir.
"Ini pecahan dari sungai Sukowidi. Jadi terus mengalir," katanya.
Meski daya listrik yang dihasilkan dari sungai dengan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hydro (PLTPH) sudah bisa mencapai 3000 Watt, namun penggunaan listrik di masjid, kata Rohim hanya di kisaran 200-300 Watt.
"Masjid hanya butuh 200-300 watt, selain lampu pengeras suara," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Dosen di Prodi Teknik Manufaktur Kapal, Jurusan Teknik Mesin, Poliwangi Khairul Muzaka, S.T., M.Eng-Res mengatakan, teknologi mengubah energi arus sungai kecil menjadi listrik menggunakan generator yang disimpan dalam baterai berkapasitas 14,4 Kwh (14.000 Watt) dengan penggunaan 1000 Watt selama 14 jam, bisa juga 14.000 Watt dalam masa penggunaan 1 jam.
"Seharusnya bisa menghidupkan pemakaian 1000 watt bisa untuk penggunaan selama 14 jam," kata Zaka, Senin (24/2).
©2020 Merdeka.comNamun kerena arus sungai yang kecil hanya bisa memutarkan turbin generator dengan Rpm (rotasi per menit) rendah. Sehingga tegangan listrik yang dihasilkan dari generator berkisar 50-150 volt. Sementara untuk menghasilkan 220 volt butuh kecepatan 300 Rpm.
Sehingga, kata Zaka, penggunaan daya output dari baterai dibatasi hingga 3000 watt.
"Spesifikasi generator bisa menghasilkan 3000 watt itu maksimal karena arus kecil, jadi kita manfaatkan baterai," katanya.
Sementara itu, tegangan 50-150 volt yang dihasilkan dari generator membutuhkan 3-4 hari agar baterai berkapasitas 14,4 Kwh bisa penuh. Pengisian tersebut bisa lebih maksimal bila tenaga arus sungai lebih besar dan bisa menggerakkan turbin hingga kecepatan putaran 300 Rpm untuk menghasilkan 220 volt.
"Karena arus kecil, rpm kita sesuaikan antara 50-150 Volt. Butuh tiga hari untuk memenuhi baterai," ujarnya.
Ke depan, pihaknya berencana menambah instalasi pembangkit listrik tenaga surya agar bisa menghasilkan listrik lebih maksimal. Sementara itu, pemanfaatan listrik diberikan untuk sosial seperti di Masjid, kelompok usaha, dan kegiatan yang bermanfaat di masyarakat.
"Ke depan penambahan solar sell, untuk cover kebutuhan di masjid, jadi PLN malah jadi cadangan," ujarnya.
©2020 Merdeka.com"Harapannya ke depan program di masjid kalau jalan ya bisa memberdayakan masyarakat sekitar," tambahnya.
Lebih lanjut, kata Zaka, masyarakat sekitar cukup merawat aliran sungai agar tidak tertumpuk sampah yang bisa mengganggu turbin maupun energi arus. Selebihnya tidak membutuhkan perawatan khusus dari generator maupun baterainya.
"Memang ngecas terus, dari generator terus menerus, tanpa harus takut kelebihan baterai rusak. Itu baterai jell, jadi tidak perlu maintenance. Ketahanan 5-10 tahun. Gak perlu perawatan, cukup cek sederhana saja," jelasnya.
Saat ini, kata Zaka, teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hydro (PLTPH) tersebut masih membutuhkan mesin generator dari luar negeri yang bisa menghasilkan listrik meski dengan Rpm rendah.
"Kalau di Indonesia teknologinya masih putaran tinggi (Rpm-nya).Kita sedang pelajari apa yang bisa diduplikasi dan memunculkan inovasi. Karena kalau generator putaran tinggi konstruksi harus bagus, karena getarannya juga," katanya.
Selain generator, pihaknya juga masih mengimpor baterai. "Untuk turbin, konstruksi dan instalasi kita buat sendiri," jelasnya.
Saat ini, jaringan listrik tersebut disalurkan untuk kebutuhan masjid dan diawasi oleh takmir setempat. Munculnya listrik dari sungai kecil, juga dinilai bermanfaat bagi petani. Sampah sampah yang biasanya berserakan dan mengotori sawah akhirnya mulai dijaga bersama.
"Dan ini ada sisi keuntungan untuk petani, karena irigasi yang bawa sampah plastik bisa dipantau bersama, sebelumnya sawah banyak kemasukan sampah plastik," kata Abdurohim salah satu warga setempat. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini menjadi wujud komitmen dalam mendukung penurunan emisi karbon sekaligus tersedianya energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaMelalui pengelolaan integrated farming berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), petani kini lebih mudah mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaPLN membangun kampung kopi konservasi untuk menjaga aliran Sungai yang digunakan memutar turbin dari erosi.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia ternyata ada PLTS yang disebut meraih predikat terbesar di Asia Tenggara. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaBendungan ini juga akan membantu meningkatkan intensitas tanam dan produktivitas lahan pertanian
Baca SelengkapnyaSemenjak ada pembangkit listrik tenaga surya ini para petani mengaku dapat melakukan panen padi dua kali dalam setahun.
Baca Selengkapnya