Polri Sudah Setor Nama Calon Ajudan Prabowo-Gibran, Ini Bocoran Sosoknya
Proses seleksi ajudan presiden dan wakil presiden akan dilakukan oleh Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).
Mabes Polri telah mengusulkan sejumlah nama Perwira Menengah (Pamen) untuk mengikuti seleksi ajudan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Proses seleksi akan dilakukan oleh Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).
"Sudah (disetor), nanti setmilpres yang akan melaksanakan proses seleksi (ajudan)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (14/10).
Kendati demikian, Sandi tidak menyebutkan siapa saja nama yang telah diusulkan untuk menjadi ajudan presiden-wakil presiden.
Jenderal bintang dua ini hanya menyebut syarat menjadi ajudan presiden, minimal sudah berpangkat kombes dan memenuhi persyaratan pendidikan.
"Sama seperti sebelumnya, jadi ada persyaratan pangkat, persyaratan pendidikan. Minimal pangkat Kombes," ujarnya.
Seperti diketahui, selama menjabat sebagai Menhan, Prabowo juga memiliki seorang ajudan yakni Mayor Teddy Indra Wijaya.
Mayor Teddy adalah seorang perwira TNI dari unit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan merupakan alumni dari SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA, Teddy melanjutkan studi di Akademi Militer (Akmil) dan berhasil lulus pada tahun 2011.
Pada awal karirnya sebagai Letnan Satu, ia dipercaya sebagai ajudan Presiden Jokowi selama periode pertama kepemimpinannya dari tahun 2014 hingga 2019.
Berbekal pengalaman tersebut, Mayor Teddy melanjutkan pendidikan militernya di Amerika Serikat.
Teddy berhasil menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat dengan pencapaian yang sangat mengesankan.
Ia berhasil memperoleh tab ranger, menandakan bahwa Teddy memenuhi syarat sebagai anggota elit dari Angkatan Darat AS, atau yang dikenal dengan US Army Ranger School.
Ranger School merupakan program pendidikan bagi pasukan elit Angkatan Darat AS yang menerapkan sistem seleksi ketat.
Setelah bertugas selama satu periode dengan Presiden Joko Widodo, Teddy kemudian menjadi ajudan Prabowo Subianto.