Profil AKP Ryanto Ulil Anshar, Kasat Reskrim Tewas Ditembak Mati Pejabat Polda Sumbar Gara-Gara Kasus Tambang
Korban tewas ditembak oleh rekannya pada Jumat, (22/11) sekira pukul 12.30 Wib dini hari di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan.
Kasus tewasnya Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar yang ditembak mati oleh rekannya Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar saat ini tenggah bergulir di Polda Sumatera Barat.
Korban tewas ditembak oleh rekannya pada Jumat, (22/11) sekira pukul 12.30 Wib dini hari di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan. Dalam kasus tersebut, AKP Dadang Iskandar sudah menyerahkan diri ke Polda Sumbar
Sementara itu, jenazah korban sudah dipulangkan ke kampung halamanya di Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Profil AKP Riyanto
Dikutip dari berbagai sumber, AKP Ryanto Ulil Anshari merupakan lulusan Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 2012. Sebelum menjabat jadi Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Riyanto merupakan Kasat Narkoba Polres Magelang.
AKP Ulil Ryanto Anshari lahir di Makassar pada 12 Agustus 1990, sehingga saat ini usianya menginjak 34 tahun.
Ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan sejak 24 November 2023 atau baru menjabat 11 bulan 29 hari sebelum insiden penembakan tersebut terjadi.
Kronologi
Sebelumnya, Polisi Polres Solok Selatan Sumatera Barat menembak rekannya sesama polisi. Peluru yang ditembakkan pelaku dari sejata apinya mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban.
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Hingga kini belum ada kepastian kondisi terakhir korban.
Peristiwa penembakan itu terjadi kawasan mapolres pada Jumat (22/11) dini hari pukul 00.43 Wib . Pelaku dan korban adalah sesama perwira dan juga pejabat di polres tersebut.
Informasi dihimpun wartawan, disebut-sebut polisi yang menjadi korban penembakan baru saja menangkap pelaku tambang galian C. Pelaku tambang ilegal galian C itu kemudian dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.
Di perjalanan menuju mapolres, korban ditelepon polisi pelaku penembakan yang bertanya perihal penangkapan yang dilakukan.
Ketika pelaku tambang galian C tengah diperiksa, saat bersamaan, personel mendengar tembakan dari luar gedung. Saat dilihat keluar, ternyata satu polisi sudah terkapar terkena tembakan.
Sementara satu polisi lainnya terlihat pergi meninggalkan lokasi kejadian menggunakan mobil dinas kepolisian. Saat itu, tidak terlihat ada orang lain di lokasi selain dua polisi yang menembak dan ditembak.
Disebut-sebut pelaku yang menjadi korban adalah AKP URA. Sementara pelaku AKP DI.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulystiawan membenarkan peristiwa itu. Namun, dia belum bisa merinci lebih jauh kronologi peristiwa tersebut. Termasuk apa yang menjadi pemicu awal sehingga penembakan terjadi.
"Benar terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan. Nanti perkembangan akan disampaikan secara lebih lanjut," katanya.