Rhenald Kasali Beberkan Strategi Banyuwangi Tingkatkan Kinerja Sosial-Ekonomi
Merdeka.com - Pakar manajemen dan guru besar ekonomi Universitas Indonesia, Profesor Rhenald Kasali, memaparkan strategi Pemkab Banyuwangi dalam mewujudkan prosperity (kesejahteraan) daerahnya.
Hal ini disampaikan dalam bedah buku Prof Rhenald yang terbaru, "Road To Prosperity: Mobilisasi dan Orkestrasi ala Banyuwangi", secara daring, Rabu pagi (3/1).
Menurut Rhenald, keberhasilan Banyuwangi dalam membangun kinerja sosial-ekonomi terletak pada upayanya menerapkan pull strategy (strategi menarik), bukan menggunakan push strategy (strategi mendorong). Pull strategy sendiri merupakan program yang menekankan pada penyelesaian masalah secara top down (dari atas ke bawah) . Seperti halnya subsidi, bansos atau event-event nasional yang tidak berkesinambungan.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Prestasi apa yang diraih oleh Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha. Penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo satu kali seumur hidup itu diberikan atas hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, yang juga mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja Tertinggi.
-
Apa yang dibahas dalam Rembug Anak Banyuwangi? Ada 5 kluster yang dibahas. Mulai dari hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya; serta perlindungan khusus.
-
Apa penghargaan yang didapat Banyuwangi? 'Banyuwangi meraih penghargaan terkait pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Kali ini, pada Indonesia Sustainable Procurement Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Katalog Elektronik Nasional. Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang memiliki komitmen tinggi memanfaatkan produk dalam negeri yang mendukung pembangunan daerah, yang ini artinya juga pemkab dinilai banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengadaan barang dan jasa,' kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (21/6).
-
Apa yang diharmoniskan di Banyuwangi? 'Nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang di banyak tempat kerap kali mengalami ketegangan yang berkepanjangan, justru di Banyuwangi mampu didialogkan dan diharmonikan dengan baik,' ungkap Penasehat Ngariksa Lukman Hakim Syaifuddin.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
Sedangkan Push Strategy lebih menekankan penyelesaian permasalahan dengan melibatkan banyak pihak dan berangkat dari bawah. Sehingga bisa menciptakan ekosistem yang akan menarik prosperity-nya itu sendiri.
Dua strategi tersebut, oleh Rhenald, diumpamakan seperti orang yang ingin melihat binatang. Ada yang ingin melihat di kebun binatang, ada pula yang menyaksikan di alam liar. Jika menaruh hewan di kebun binatang, maka harus menyiapkan kandang dan makanannya. Jika tak diberi makan, hewan tersebut akan mati kelaparan. Itulah yang disebut pull strategy. Padahal, sejatinya, hewan-hewan di kebun binatang itu memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Sedangkan jika menggunakan push strategy, lanjut Rhenald, tidak perlu memberi makan hewan-hewan liar tersebut. Cukup dengan menanam pohon, maka akan menjadi hutan yang akan dihuni oleh hewan-hewan tersebut. Di sana, segala sumberdaya akan muncul dengan sendirinya. Pemandangan hewan tetap bisa dinikmati, tanpa harus repot menyiapkan kandang dan sebagainya.
"Apa yang dilakukan Bupati Azwar Anas di Banyuwangi selama ini, ibarat menanam pohon tersebut. Apa pohonnya? Pohonnya ya pariwisata. Masyarakat dipaksa bergerak di satu titik. Dari sana lantas muncul ekosistem untuk membangun prosperity Banyuwangi itu sendiri," tegas Founder Rumah Perubahan tersebut.
Dari pariwisata tersebut, menjadi payung untuk mewujudkan kesejahteraan. Yang mana kesejahteraan yang diinginkan di Banyuwangi itu meliputi kemudahan akses pendidikan, kemudahan mencari lapangan kerja, jaminan kesehatan, jaminan keamanan, dan kondisi sosial politik yang stabil.
Salah satu yang dicontohkan oleh Rhenald adalah pengelolaan Bandara Banyuwangi. Banyak daerah yang ingin menghidupkan bandaranya dengan memberi subsidi maskapai penerbangan. Namun, di Banyuwangi tidak demikian. Banyuwangi justru mensubdi rakyat untuk membuat pertujukan kolosal yang bisa mengundang wisatawan.
"Contohnya adalah Festival Gandrung Sewu. Acara ini melibatkan rakyat banyak, dan terbukti bisa mengundanghadirkan banyak wisatawan dari luar kota," ungkapnya.
Ada banyak contoh yang lain bagaimana Banyuwangi melakukan mobilisasi dan orkestrasi untuk membangun kesejahteraan sosial-ekonomi daerahnya. Seperti halnya pemberantasan angka kemiskinan dengan program rantang kasih yang melibatkan stakeholder terkait, warung makan hingga badan amil zakat. Adapula pemberantasan buta aksara yang mengajak seluruh elemen terlibat.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang mengikuti sesi bedah buku tersebut, menjelaskan, pariwisata dipilih sebagai penggerak ekonomi karena memiliki dampak yang luas. "Pariwisata di depan sebagai penggerak, tapi ingat, pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pelayanan publik tetap menjadi sektor yang menerima anggaran terbesar," ujar Anas.
Dengan pariwisata, lanjut Anas, akan menjadi ajang konsolidasi, tidak hanya ekonomi, namun juga sosial politik.
"Seringkali saya mencontohkan Saudi Arabia. Negara ini kaya dengan minyak dan orang antri untuk datang kesana melaksanakan umroh dan haji. Namun, tetap mengembangkan pariwisata. Karena tujuannya tidak hanya soal uang, tapi bagaimana melakukan konsolidasi, membangun kebanggaan, ekspresi kreativitas," terangnya.
Dengan beragam konsolidasi tersebut, imbuh Anas, kesejahteraan yang diharapkan tumbuh di bisa terwujud cepat. "Meski tidak mudah, insyallah apa yang telah kita lakukan ini telah bisa kita rasakan saat ini," pungkasnya.
Acara bedah buku itu sendiri didukung penuh oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia. Tidak hanya membedah buku dari Rhenald Kasali, namun juga membedah dua buku lain yang ditulis oleh Anas. Dua buku yang didedikasikan sebagai catatan akhir purna baktinya sebagai bupati Banyuwangi itu, berjudul Creative Colaborative dan Anti Mainstream Marketing.
Hadir sejumlah pihak yang turut menyampaikan pandangannya dalam bedah buku tersebut. Di antaranya Kepala LAN RI Adi Suryanto, Kepala Balitbang Kemendagri Agus Fatoni, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI Tri Widodo Wahyu Utomo, serta Menteri Pariwisata RI 2014-2019 Arief Yahya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Renald Kasali yang merupakan guru besar ekonomi Universitas Indonesia itu menyebutkan saat ini dunia mengalami disrupsi.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diberikan di sela-sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2024.
Baca SelengkapnyaRelasi Jakarta-Banyuwangi akan memberikan dampak positif mulai dari aspek ekonomi maupun sosial.
Baca SelengkapnyaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani diundang memaparkan tentang progres program Smart Kampung, sistem digitalisasi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca Selengkapnya“Ketiga modal ini sudah bisa dikemas menjadi paket wisata untuk menarik kunjungan wisatawan," kata Sandiaga.
Baca SelengkapnyaAgenda Safari Ramadan yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
Baca SelengkapnyaIpuk juga berharap Ikawangi bisa menjadi inkubator bagi warga Banyuwangi untuk menumbuhkan jejaring ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaKemenko Marves menggelar lokakarya nasional Dekarbonisasi Sektor Persampahan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaASEAN Smart City Network (ASCN), dihadiri delegasi 10 negara anggota ASEAN, di Luang Prabang, Laos.
Baca SelengkapnyaKetiganya memaparkan janji manisnya di depan wali kota se-Indonesia saat Rakernas Apeksi XVI Makassar, Kamis (13/7).
Baca Selengkapnya