Rocker-rocker ini kompak galang dukungan untuk Jokowi-JK

Merdeka.com - Jelang pemilihan presiden (pilpres) yang makin hari kian dekat, beragam dukungan terus bermunculan dari beberapa kalangan masyarakat. Tak hanya dari politisi, kini sekumpulan seniman dan musisi juga mulai terang-terangan mendukung calon presiden dan calon wakil presidennya masing-masing.

Tentu kita ingat beberapa waktu lalu misalnya, Gerakan Muda Indonesia (Gema) tiba-tiba muncul di Rumah Polonia, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Gerakan besutan musisi Ahmad Dhani ini menyatakan dukungannya kepada pasangan capres nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

Pentolan grup Dewa 19 itu pun menggandeng solois Anang Hermansyah dan beberapa selebritis lainnya. Seperti Mulan Jameela, Rachel Maryam, Raffi Ahmad dan lain sebagainya.

Seakan tak mau kalah, dukungan kepada pasangan capres nomor 2 juga akhirnya muncul dan lebih membahana. Grup band Slank membesut konser musisi untuk memberi dukungan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).

Konser yang bertajuk 'Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental' itu tampak tidak kalah dengan Gema besutan Ahmad Dhani. Tak tanggung-tanggung, Slank mengajak lebih kurang 40 musisi yang mayoritas konsisten membawakan genre musik Rock sejak dulu.

Mayoritas rocker-rocker itu akhirnya menyambangi konser yang digelar di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (11/6).

Siapa saja rocker-rocker yang menggalang dukungan untuk Jokowi - JK itu? Berikut ulasannya:

Bimbim Slank

Slank merupakan band yang sudah lama terlihat mengidolakan sosok Joko Widodo (Jokowi). Pengakuan tersebut sudah keluar dari beberapa personel Slank yang sudah memberi ragam sanjungan sejak Jokowi masih menjadi wali kota Solo.Menurut Bimbim sang drummer, acara Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental bukanlah konser semata, namun sebuah acara dukungan deklarasi massal musisi untuk Jokowi dari musisi-musisi yang setuju akan reformasi sesungguhnya."Kita setuju reformasi sudah gagal, maka kita berharap sama Jokowi," kata Bimbim saat ditemui di lokasi, Rabu (11/6).Bimbim menilai hanya sosok Jokowi yang bisa memberikan pembelajaran baru reformasi bagi bangsa Indonesia. Pemukul drum dari band Blues Rock ini pun tak mau ambil pusing jika musisi lainnya tak satu pemikiran soal pilih memilih capres."Ya kita belajar berdemokrasi. Demokrasi itu santai aja. Elo pilih siapa, gue pilih siapa. Simpel," ujar Bimbim dengan senyum khasnya.Selain Bimbim, hal senada juga dipaparkan oleh salah satu gitaris Slank, Abdee Negara. Dia menganggap konser ini adalah konser kemanusiaan untuk menggalang dukungan kepada sosok idola pembawa harapan baru bagi bangsa dan negara."Revolusi mental ala Jokowi itu cocok untuk kita (musisi) yang capek dan peduli sama masalah korupsi. Harapan itu ada pada mereka (Jokowi - JK). Teman-teman musisi pun sadar bahwa kita sebenarnya butuh konsep revolusi mental itu," ujar Abdee.

Ian Antono

Gitaris legenda Indonesia, Ian Antono, juga ikut mendukung Jokowi - JK. Dia mengaku kesengsem dengan sosok Jokowi yang sejak dulu merakyat, apa adanya dan sudah punya track record baik dalam kepemimpinan."Mereka merakyat sejalan dengan kita masyarakat bawah. Saya doakan semoga berhasil menjadi pemimpin yang lebih baik untuk Indonesia selanjutnya," kata dia di back stage konser Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (11/6).Pentolan grup band rock lawas God Bless ini juga menganggap Jokowi sejalan dengan musisi yang kerap menciptakan lagu untuk masyarakat. Oleh sebab itu dia langsung setuju dengan adanya konser yang dibesut oleh Slank tersebut."Tujuannya mengajak rakyat untuk mengubah mentalnya sendiri. Inilah yang harus dibangun dulu daripada membangun sesuatu yang lebih besar. Ini imbauan untuk rakyat, melalui lagu agar rakyat mengerti," imbuh dia.

Roy Jeconiah

Mantan vokalis band rock Boomerang, Roy Jeconiah, termasuk musisi yang bersemangat untuk berpartisipasi di dalam konser Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental. Dia juga mengaku mengidolakan Jokowi sejak lama seperti musisi-musisi lainnya.Pelantun tembang 'Pelangi' ini mengaku sempat terpesona saat menyaksikan debat perdana capres-cawapres beberapa waktu lalu."Ya kalau saya perhatikan debat kemarin, Jokowi lebih santai, apalagi Pak JK. Keduanya terlihat lebih dulu menyerap materi yang disampaikan, baru berbicara, bukannya teriak-teriak," kata dia.Pada konser tersebut, Roy sempat beraksi tanpa diiringi full band dengan membawakan lagu-lagu iringan gitar akustik.

Oppie Andaresta

Masih ingat dengan Oppie Andaresta? Lady Rocker era 90an ini juga ikut beraksi dalam konser Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental. Dia mengaku punya alasan yang sama dengan masyarakat kebanyakan, yakni memilih Jokowi karena sudah jelas merakyat dan punya track record yang nyata."Kami semua di sini nggak ada yang menggerakkan. Semua datang dengan hati nurani masing-masing. Kalau dia jadi presiden kan bukan berarti kami nggak ngawasin apa yang dia janjikan, kami pantau juga. Bukan berarti sudah terpilih lalu selesai. Awas!" kata Oppie.Oppie juga merasa senang pada pilpres kali ini. Sebab pada pemilu sebelumnya seingat Oppie semua teman-teman musisi mayoritas memilih acuh dan golput untuk soal politik."Justru ini yang paling menarik. Teman-teman sejak dulu golput, kali ini kita bersedia mau memilih," ujarnya bangga.

Erwin Gutawa

Anda setuju jika sosok yang satu ini dijuluki rocker? Erwin Gutawa orangnya. Komposer jenius yang menguasai segala jenis genre musik ini juga turut andil dalam pagelaran Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental dari musisi Indonesia.Pria yang sempat menciptakan karya album megah 'Rockestra' tersebut juga mengaku serius memberi dukungan sepenuhnya kepada Jokowi. Dia mengagumi sosok Jokowi yang peduli dan mencintai musisi-musisi Indonesia."Saya ada di sini karena menuruti kata hati saya," kata dia saat ditemui di belakang panggung konser Revolusi Harmoni untuk Revolusi Mental di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (11/6).Dia pun punya prinsip tersendiri ketika ditanya alasannya memilih Jokowi - JK. Menurut dia musik tetap menjadi nomor wahid di hidupnya, namun pilihan presiden tetap dijatuhkan nomor dua."Jadi musik bagi saya nomor 1, nomor 2 presiden," ujar ayahanda dari Gita Gutawa ini.