Saat KPK desak Polri serius usut kasus teror Novel Baswedan
Merdeka.com - Sudah 30 hari berlalu sejak kasus penyiraman air keras dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan. Hingga kini, siapa pelaku belum berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. KPK berharap ada strategi lain yang digunakan Polri untuk menangkap pelaku.
Rabu (10/5) lalu, Polda Metro dan Bareskrim Mabes Polri mencurigai satu orang terduga pelaku berinisial AL. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, beberapa hari lalu tim dari Polda metro dan Bareskrim ke Singapura, tempat Novel dirawat. Di sana penyidik menemui Novel. Dari sana mendapatkan keterangan ada satu orang yang dicurigai.
"Kemudian, tim dari Polda Metro Jaya, Reskrim melakukan penyelidikan dan upaya paksa penangkapan terhadap seseorang berinisial AL. Dan sampai sekarang masih di dalam penyelidikan, pengembangan dan pengecekan alibi dia," kata Setyo di Polda Metro Jaya, Rabu (10/5).
-
Kasus apa yang sedang diusut KPK? KPK pada 29 November telah mengajukan surat kepada Ditjen Imigrasi untuk mencegah agar tidak bepergian ke luar negeri terhadap empat orang di antaranya Wamenkumham, pengacara dan pihak swasta,“ ujar Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Kantornya, Jakarta, Kamis (30/11).
-
Bagaimana KPK mengungkap kasus suap di Basarnas? Pengungkapan kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan pada Selasa 25 Juli 2023 sekitar jam 14.00 WIB di jalan raya Mabes Hankam Cilangkap, Jakarta Timur dan di Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi. Dalam OTT, KPK amankan 11 orang dan menyita goodie bag berisi uang Rp999,7 Juta.
-
KPK sedang menyelidiki apa? “Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,“ kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Mengapa KPK harus menyelidiki kasus ini? “Satu keberanian untuk menangani kasus -kasus yang melibatkan aparat penegak hukum, kemudian yang kedua bisa menjadi legacy (warisan) kepada pimpinan berikutnya,“ pungkasnya.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Setyo tak mau menyatakan bahwa orang yang diamankan tersebut benar pelaku. Setyo mengatakan, AL ditangkap atas dasar foto yang diberikan oleh Novel kepada penyidik. Namun sekali lagi dia mengatakan, orang tersebut belum tentu benar pelakunya.
"Ya dia kalau berikan foto itu berarti dia (Novel) mengingat atau melihat sehingga diberikan ke tim. Yang penting azas praduga tak bersalah. Itu tetap kami hargai hak seseorang sebelum dia terbukti melakukan perbuatan itu," kata Setyo.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menambahkan, memang dua orang yang pernah diberi informasi ke kepolisian. Berinisial M dan H. Kemudian polisi melakukan cek alibi, kemudian yang dua orang itu pada saat kejadian 11 April tak ada di lokasi.
"Saksi H ini berada di Bekasi, saudaranya kami periksa kalau yang bersangkutan bukan pelakunya. Yang kedua berinisial M, posisinya M ada di Tambun," kata Argo mendalami.
Kasus Novel pun seolah gelap kembali. Namun Juru bicara KPK Febri Diansyah mengaku, KPK belum memikirkan apakah perlu dibentuk tim independen atau pencari fakta. "Kami belum secara spesifik apakah dibentuk tim independen, tim pencari fakta atau pun memperkuat tim yang sudah ada atau semacam joint operations atau sejenisnya kami belum sampai ke sana," kata Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/5).
Meski begitu, kata Febri, KPK juga menyatakan perlu ada upaya-upaya atau strategi-strategi lain untuk segera mendapatkan informasi soal penyerang Novel tersebut. "Setelah lewat 30 hari ini tentu saja kami tidak mungkin bisa menunggu dari hari ke hari saja untuk mendapatkan informasi lebih lanjut perlu ada upaya-upaya lain, strategi-strategi lain yang dilakukan," tuturnya.
Dia pun menyatakan bahwa perlu dilakukan koordinasi lebih intens antara KPK dengan Polri untuk membahas secara serius strategi-strategi atau taktik-taktik baru yang dibutuhkan untuk mengungkap penyerang Novel itu.
"Kami juga akan mempertimbangkan secara serius meminta kepada Presiden misalnya, untuk membahas bersama apa yang bisa dilakukan ke depan karena Presiden kan sudah perintahkan secara tegas kepada Kapolri. Kami hargai sikap tersebut dan tentu saja perintah Presiden itu bukan perintah yang bisa diabaikan begitu saja," ucap Febri.
Mengenai kondisi kesehatan Novel, Febri mengatakan terjadi penurunan. "Tadi kami mendapatkan informasi yang tidak cukup baik tekanan mata jadi sangat tinggi sekitar 31 di atas batas normal dari 16 sampai 21," ujarnya.
Selain itu, Febri menuturkan pertumbuhan selaput kornea mata kiri Novel terpantau melambat, cenderung stagnan.
"Untuk di mata kiri memang pertumbuhan selaputnya sangat lambat dan hari ini ada stagnansi pertumbuhan tersebut jadi kondisinya sangat berbeda antara mata kanan dan mata kiri," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ghufron melaporkan lebih dari satu orang Dewas KPK ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 turun tangan mendalami insiden ledakan di Klapanunggal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Desakan tiga mantan pimpinan KPK itu disampaikan dengan menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPenyelidik pun belum melakukan agenda gelar perkara untuk menentukan apakah status kasus.
Baca SelengkapnyaPutra eks jenderal polisi resmi sandang pangkat baru sebagai perwira di lingkungan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Baca SelengkapnyaBerbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Senen Aman Tanpa Kejahatan
Baca SelengkapnyaKapolres Serang AKBP Condro Sasongko bersilaturahmi ke markas Koramil 0602-16/Ciruas pada Senin (3/6) lalu.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca Selengkapnya