Santri di Jambi Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu Mengadu ke Hotman Paris
Santri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Pasangan suami istri dari Kabupaten Tebo, Jambi, viral setelah mengadu kepada pengacara terkenal Hotman Paris. Mereka mengadukan kasus kematian anaknya yang dinilai tak wajar di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang.
Santri di Jambi Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu Mengadu ke Hotman Paris
Diketahui korban berinisial AH (13) meninggal dunia di pondok pesantren. Keluarga curiga dengan kejanggalan atas kematian remaja itu. Terlebih orang tua tidak diberitahukan terlebih dahulu mengenai kejadian itu.
Video pengaduan ayah dan ibu santri itu diunggah akun Instagram Hotmanparisofficial. Unggahan itu ditonton 2,3 juta orang.
Dalam video, orang tua korban menceritakan anaknya dipulangkan dalam dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (14/11/2023)
"Selamat siang Pak Hotman Paris, saya orang tua korban Airul Harahap, di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin unit 6 Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, yang telah meninggal dunia dan kami saya orang tuanya tidak dikabari atas meninggalnya anak saya," kata Salim Harahap, ayah korban sambil memegang foto-foto anaknya yang penuh luka.
Salim memaparkan, dirinya masih berkomunikasi dengan AH pada sore hari. Namun, tiba-tiba selepas Magrib, pihak Ponpes membawa anaknya yang telah meninggal dunia.
Mendengar kabar itu, orang tua korban sangat terkejut melihat anaknya terbujur kaku tanpa ada kabar sebelumnya dari pihak Ponpes.
"Sebelum meninggal kami ada komunikasi dengan anak saya yaitu Airul, dan tiba-tiba setelah Maghrib orang itu membawa anak kami yaitu sudah dikafani," jelas Salim.
"Kami tidak diberi kabar atas meninggalnya anak kami," imbuhnya.
Dalam video itu, Salim mengatakan, pihak Ponpes memberi kabar kepada keluarga bahwa AH meninggal dunia karena tersengat listrik. Namun, keluarga curiga karena di tubuh korban ditemukan luka diduga akibat hantaman benda tumpul.
"Minta tolong bang Hotman Paris, kami tidak terima anak kami diperlakukan seperti ini. Tolong kami Bang Hotman," kata ibu AH.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Tebo Iptu Yoga Susanto mengatakan bahwa pihaknya tengah menyidik kasus ini. Mereka masih memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan alat bukti.
"Kasusnya sudah naik ada 36 orang saksi yang kami periksa dari temannya dan pihak Ponpes," katanya, Kamis (14/03).
Dia menjelaskan, video viral itu merupakan kasus pada 14 November 2023. Korban sudah diautopsi dan ditemukan adanya luka bekas hantaman benda tumpul di tubuh korban.
"Hasil autopsi ditemukan luka benda tumpul. Benda tumpulnya apa itu masih kami cari. Kalau untuk dugaan luka tersengat listrik itu juga ada," tegasnya.
Yoga mengaku kesulitan menggali informasi dari saksi, karena mereka umumnya anak di bawah umur. "Sehingga kita tidak bisa cepat-cepat, karena saksi ini banyak anak di bawah umur," tutupnya.